close

Industri Hijau Membantu Peningkatan Produktivitas Dan Kinerja Lingkungan

  Oleh: Rahel Gracia Listiadi (@T23-Rahel)

Mind Mapping Industri Hijau




Abstrak

Industri ialah salah satu pencetus ekonomi suatu negara. Keberadaan industri juga menjadi hal penting dikarenakan industri aktivitas yang menghasilkan suatu produk maupun jasa yang berguna untuk menunjang keberlangsungan hidup. Industri sering menyebabkan gosip lingkungan. Dikarenakan hal tersebut desain industri hijau makin digalakkan penerapannya. Industri hijau ialah industri yang berkonsep ramah lingkungan atau dengan kata lain mengamati keselamatan lingkungan. Melalui terciptanya industri hijau dapat membantu peningkatan produktivitas sebuah industri serta kinerja lingkungan.

 Kata Kunci : industri, hijau, ramah, kinerja, lingkungan. 

Abstract

    Industry is one of the economic drivers of a country. The existence of the industry is also important because the industry is an activity that produces a product or service that is useful for supporting survival. Industry often raises environmental issues. Due to this, the green industry concept is increasingly being implemented. The green industry is an industry that has an environmentally friendly concept or in other words, pays attention to environmental safety. Through the creation of a green industry, it can help increase the productivity of industry and environmental performance.

Keywords: industry, green, friendly, performance, environment.


Pendahuluan

    Industri menjadi dalah satu faktor yang penting dalam perekonomian suatu negara. Industri acap kali mengakibatkan isu lingkungan, dan hal tersebut menciptakan adanya tuntutan untuk berbagi industri yang ramah lingkungan atau yang dikenal dengan istilah industri hijau atau green industry yang telah menjadi informasi yang penting bagi dunia perindustrian. Industri hijau merupakan industri yang ramah lingkungan dengan menyelaraskan acara industri tanpa menghancurkan atau merugikan lingkungan dan industri hijau juga dibilang bisa menciptakan efektivitas penggunaan sumber daya alam yang berfaedah bagi penduduk . Industri hijau mampu membantu adanya peningkatan produktivitas serta kinerja suatu lingkungan sebab industri hijau mempunyai cakupan dalam pepmbangunan baik ekonomi, lingkungan maupun sosial.

 

Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan industri hijau ?

2. Mengapa  industri hijau mampu meningkatkan produtivitas dan kinerja lingkungan ?

3. Bagaimana industri hijau berperan dalam peningkatan produktivitas dan kinerja lingkungan ?

 

  Kimia Hijau Untuk Kebaikan Lingkungan Di Kurun Depan

Tujuan

1. Untuk mampu mengetahui maksud dari industri hijau.

2. Untuk dapat mengetahui argumentasi industri hijau bisa mengembangkan produktivitas dan kinerja lingkungan.

3. Untuk mengetahui cara industri hijau mampu mencapai kenaikan produktivitas dan kinerja lingkungan.


Pembahasan

Industri mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Industri memiliki banyak jenis pengelolaan serta jenis produk yang dihasilkan. Keberadaan industri yang semakin mendominasi menciptakan timbulnya gosip lingkungan. Pendirian suatu industri juga mempunyai peraturan tertentu. Dan dalam hal yang berkaitan dengan lingkungan kementrian perindustrian mengeluarkan peraturan memasukkan industri hijau selaku bab penting dari Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035. UU No 3 tahun 2014 perihal perindustrian menawarkan pemahaman industri hijau selaku industri yang dalam proses produksinya memprioritaskan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga bisa menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mampu memberi manfaat bagi masyarakat.

Menurut Nolanda, dkk (2021) Industri hijau hadir sebagai upaya merealisasikan penyelarasan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat berfaedah bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Industri hijau mempunyai banyak definisi yang memiliki pemahaman utam yakni keberlangsungan lingkungan. Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan pembangunan industri yang ramah lingkungan tetapi juga bekerjasama dengan penerapan metode industri yang terintegrasi, holistik dan efisien. Pemikiran tentang konsep industri hijau juga menimbulkan banyak sekali kajian, termasuk dalam manufaktur sehingga dikenal istilah tata cara manufaktur yang berkelanjutan atau sustainable manufacturing (Atmawinata, 2012).

Pengukuran produktivitas dilakukan untuk mengenali tingkat kinerja perusahaan dan mampu dijadikan selaku pemikiran untuk melakukan perbaikan yang terus-menerus (continual improvement). Produktivitas dapat diukur dengan membandingkan antara output dengan input. Proses produksi yang baik tidak hanya mengamati keselamatan dan efek samping dari limbah, tetapi juga berusaha mereduksi limbah buangan yang dihasilkan (Edi, 2017).Dalam hal ini lndustri Hijau mempromosikan acuan berkesinambungan untuk buatan dan konsumsi, ialah dengan mengedepankan pola yang ekonomis sumber daya dan energi, rendah karbon dan limbah, non-polusi dan relatif aman, serta menghasilkan produk yang dikelola secara bertanggung jawab di seluruh tahapan atau proses buatan dan konsumsi. Agenda Industri Hijau mencakup penerapan prinsip-prinsip hijau atau pro lingkungan dalam industri, di mana semua industri terus memajukan produktivitas sumber daya dengan tetap memelihara kinerja lingkungan.

Menurut Hidayat, 2021 bahwa melalui penerapan lndustri Hijau diupayakan mampu ditentukan bahwa semua industri, yang mencakup semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus mengembangkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini tergolong komitmen dalam wujud tindakan untuk meminimalisir beragam pengaruh lingkungan dari proses produksi, yaitu lewat penggunaan sumberdaya dengan lebih efisien, penghematan bahkan penghilangan penggunaan materi kimia beracun, subsititusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan kerja, permintaan agar produsen Iebih bertanggung jawab, dan pengutangan risiko secara keseluruhan.

Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagai peningkatan daya saing dan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan yang utamanya yaitu pemberian lingkungan. Dalam menimbulkan industri hijau mencapai produktivitas serta kinerja lingkungan yang cocok maka perlu dilakukan pengukuran kinerja lingkungan dengan mengacu pada form “self-assessment industri hijau” yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian. Penilaian Industri Hijau mengacu kepada tiga aspek yang terdiri dari proses produksi (faktor A), kinerja pengelolaan limbah/emisi (faktor B), dan manajemen perusahaan (faktor C). Masing-masing faktor ini terdiri dari beberapa sub faktor tersendiri yang akan dinilai menurut data positif dari perusahaan terkait (Christiani, dkk, 2017).

Menurut Saepudin, dkk (2017) pengembangan industri hijau dijalankan melalui penetapan tolok ukur industri hijau, pembangunan dan pengembangan lembaga sertifikasi industri hijau, peningkatan kompetensi auditor industri hijau, dan pemerian insentif untuk industri hijau. Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA mencakup pemetaan kesempatandan kebutuhan SDA, serta penyusunan peraturan perundang-permintaan dengan tujuan menjamin penyediaan dan penyaluran SDA untuk memenuhi kebutuhan materi baku, bahan penolong, energi, dan air baku bagi industri nasional.

Pengukuran produktivitas sumber daya untuk mengevaluasi performansi industri sangat sesuai dengan pelestarian lingkungan. Pengurangan waste dan ketidakefisienan dalam proses produksi menunjukan produktifitas atau efisiensi penggunaan sumber daya. Green Productivity jikalau diterjemahkan dapat diartikan produktivitas ramah lingkungan yang ialah bab dari acara kenaikan produktivitas yang ramah lingkungan dalam rangka menjawab isu global ihwal pembangunan berkesinambungan (Edi, 2017).

Dengan demikian industri hijau memiliki cakupan yang sangat luas dan saling berhubungan baik antara lingkungan maupun ekonomi. Industri hijau selain dapat menyelamatkan sebuah lingkungan namun juga bisa menawarkan dampak baik kepada produktivitas suatu industri dan berpengaruh dalam pengelolaan keuangan maupun ekonomi dari sebuah industri. Maka dari itu, penerapan industri hijau benar-benar digalakkan biar baik lingkungan maupun ekonomi suatu negara dapat saling memiliki pengaruh baik, meskipun ada beberapa tantangan  yang sulit dihadapi dalam menerapkan industri hijau di dalam dunia perindustrian.

  Industri Kimia Terapan : Bidang Kesehatan Di Era Depan


Kesimpulan

Industri menjadi salah satu tiang perekonomian sebuah negara. Kegiatan industri yang sungguh beragam menibulkan persoalan lingkungan. Mengetahui hal tersebut menciptakan munculnya ungkapan industri hijau. Industri hijau menjadi salah satu desain yang terus di suarakan untuk dunia perindustrian. Industri hijau merupakan industri yang ramah lingkungan, industri yang berfokus terhadap kenaikan produktivitas dan kinerja dari suatu lingkungan. Industri hijau ialah bab integral dari keberlanjutan dan berada di persimpangan tiga persimpangan utama: integritas lingkungan, tanggung jawab sosial, dan kelayakan ekonomi. Integritas lingkungan mendorong penggunaan sumber daya alam yang efisien yang meminimalkan kerusakan lingkungan dan mengurangi limbah dan produk sampingan dari tata cara. Sehingga, penerapan industri hijau harus kian digalakkan di dalam dunia perindustrian.


Daftar Pustaka

Atmawinata, Achdiat. 2012. Pendalaman Struktur Industri Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Kemenperin . Dalam https://kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau. (diakses 19 November 2021)

Christiani, Agustina, dkk. 2017. Pengukuran Kinerja Lingkungan Industri di Indonesia berdasarkan Standar Industri Hijau. Fakultas Sains dan Teknologi. Jurusan Teknik Industri. Universitas Pelita Harapan.Tanggerang.Dalam https://www.researchgate.net/publication/320303636_Pengukuran_Kinerja_Lingkungan_Industri_di_Indonesia_berdasarkan_Standar_Industri_Hijau (diakses 19 November 2021)

Edi, Riyanto. 2017. Usulan Penerapan Green Productivity Untuk Peningkatan Produktivitas dan Kinerja Lingkungan (Studi Kasus: PT Petro Jordan Abadi, Gresik). Universitas Muhammadiyah Gresik. Dalam http://eprints.umg.ac.id/2156/2/BAB%202.pdf.(diakses 19 November 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Indusrti. Jakarta. Universitas Mercu Buana.(diakses 19 November 2021)

Nolanda, Franka Silvia, dkk. 2021. Guyup Peduli Bumi Rumah Kita Bersama. Buku Digital Teknik Industri Universitas Tarumanegara (hal 91-122). CV. Read Me Cipta Media. Sukoharjo. Dalam https://www.tetrapak.com/content/dam/tetrapak/publicweb/id/en/sustainability/guyup-sampah-isbn.pdf#page=105 (diakses 19 November 2021)

Saepudin, Asep, dkk. 2019. Kebijakan Indonesia dalam Mewujudkan Industri Hijau (Green Industri) Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jurusan Hubungan Internasional. FISIP-UPN “Veteran” Yogyakarta. Dalam http://eprints.upnyk.ac.id/21692/1/Prosiding%20eksos%202019_fix.pdf#page=175

(diakses 19 November 2021)