close

Aspek – Faktor Yang Memengaruhi Makroevolusi

Faktor – Faktor yang Memengaruhi Makroevolusi
Seorang ahli meteorologi jarman, yakni Alfred Wegener pada 1920 mengeluarkan data dari sejumlah disiplin ilmu untuk mendukung  hipotesis apungan benua
a.    Apungan Benua
Pada zaman dahulu, yaitu lebih kurang 225 JTL, benua masih tergabung menjadi satu dan berjulukan Pangea. Pangea kemudia terpecah menajdi dua subbenua, gondwana dan Laurasia. Kemudian, keduanya terpisah – pisah dan risikonya membentuk benua – benua mirip ketika ini. Hingga sekarang benua – benua yang ada masih terus mengapung dan saling berafiliasi antara satu dengan yang yang lain.
Apungan benua dapat menjelaskan teladan distribusi unik dari beberapa fosil. Fosil dari spesies paku biji, Glossopteris yang sama telah didapatkan di seluruh benua bagian selatan. Kemungkinan tanaman tersebut berkembang dari satu benua dan tersebar saat benua – benua bergabung menjadi satu. Bukti yang lain berupa fosil reptil Cynognathus yang ditemukan di Afrika dan Amerika Selatan, serta Lystrosaurus (reptil mirip mamalia) yang ditemuka di Antartika, auh dari Afrika dan Asia Tenggara yang juga ditemukan fosil yang serupa
b.    Kepunahan Massa
Kepunahan massa kemuungkinan terjadi akibat tabrakan meteorit dan/atau sesudah apungan benua membentuk sususan yang gres dan berlainan. Dalam sejarah kehidupanpaling tidak terdapat lima kepunahan massa, ialah pada final masa Ordovisia, Devonia, Permia, Triasik, dan Kretaseus. Pada 1977, Walter dan  Luis Alvarez mengajukan teori ihwal kepunahan massa Kretaseus yang disebabkan oleh bolide. Bolide ialah asteroid yang meledak menciptakan meteorit – meteorit dan jatuh ke bumi.
Kepunahan massa pada simpulan era Devonia disangka telah memusnahkan 70% invertebrata maritim. Batuan devonia di Australia diidentifikasi mengandung iradium yang membuktikan keterlibatan bolide dalam kepunahan massa. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kepunahan masssa terjaid karena Gondwana sudah kembali ke kutub selatan.
Kepunahan massa pada final era Permia menjadikan 90% spesies di lautan dan 70% di daratan musnah. Kepunahan tersebut kemuungkinan disebabkan oleh keunggulan karbon dioksida. Pada ketika itu, hewan yang mungkin dapat bertahan dengan baik ialah binatang penggali tanah.

Kepunahan pada massa abad Triasik disebabkan oleh efek yang ditimbulkan oleh gesekan meteorit. Pada ketika itu, dinosaurus raksasa pertama kali menggantikan dominasi di daratan. Gelombang kepunahan kedua terjadi pada era Kretaseus.