Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain sebagai berikut:
1. Lingkungan fisik (physical environment), yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita yang berwujud benda mati, seperti gedung, jembatan, candi, meja, dan sebagainya.
2. Lingkungan biologi (biological environment), yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang berwujud benda hidup, seperti manusia, binatang (binatang) dan tanaman.
3. Lingkungan sosial (social environment), yaitu insan-insan lain yang ada disekitar kita.
Selain pembagian lingkungan mirip tersebut di atas, ada lagi yang membedakan lingkungan hidup cuma menjadi dua macam, yakni:
1. Lingkungan hidup alamiah yaitu suatu metode yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, kondisi, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya tanpa adanya campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk suatu sistem ekologi (ekosistem). Tingkat heterogenitas organisme hidup dalam ekosistem alamiah sungguh tinggi. Oleh alasannya adalah itu, ekosistem alami mampu menjaga proses kehidupan didalamnya secara sendiri.
Salah satu pola lingkungan hidup alamiah adalah hutan primer. Di dalam lingkungan alamiah itu terjadi interaksi antar komponen lingkungan, pertukaran energi dengan materi, serta pergantian (suksesi) komunitas tanaman dan binatang sebagai respon kepada perubahan lingkungan yang timbul oleh peristiwa alam. Peristiwa-insiden alam tersebut antara lain gempa bumi, kebakaran hutan, banjir, dan perubahan iklim.
2. Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang telah didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan mampu terbentuk antara lain alasannya adalah jumlah masyarakatdan keperluan hidup manusia yang makin berkembangsehingga memaksa manusia mengganti lingkungan hidup alamiah. Di dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan itu manusia menghasilkan limbah. Oleh alasannya itu, lingkungan hidup binaan senantiasa ditandai oleh adanya limbah yang mempunyai dampak pribadi maupun tidak pribadi bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik maupun sosial. Lingkungan hidup bikinan bersifat labil karena tingkat heterogenitas organisme hidup di dalamnya rendah. Oleh alasannya itu, untuk mempertahankan bentuk lingkungan hidup tersebut perlu diberi dukungan energi luar oleh insan. Misalnya lingkungan hidup binaan seperti sawah, dan kawasan wisata alam atau rekreasi alam pantai.