Istidraj Dajjal Pemberian Allah SWT

Kejadian yang menyalahi akhlak yang ada di hadapan Dajjal itu hanyalah penglulu dari Allah Yang Maha Agung kepada Dajjal. Dalam bahasa Arab disebut Istidraj, dilarang dinamakan Karomah atau Mu’jizat. Karena sudah terperinci dan tidak diragukan lagi, sebetulnya Dajjal itu bukan Tuhan, bukan Nabi, dan bukan termasuk orang saleh. Sebaliknya Dajjal itu yakni manusia pembohong dan pekerjaannya hanya menyesatkan insan.

Keadaan manusia pada zaman Dajjal itu bagaikan hewan yang dikejar di tengah hutan, sebab setiap negara yang dilewati Dajjal, perangkat pemerintahan menjadi kalang kabut, Dajjal tersebut bukannya ingin jadi ratu untuk menertibkan suatu negara, tetapi pekerjaannya cuma menjelajahi bumi dengan dikawal oleh bala tentaranya. Bala tentaranya itu ada yang berwujud manusia sejati, dan ada juga syetan yang menyamar selaku insan. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk menyesatkan insan di dunia utamanya kepada orang yang beriman terhadap Allah SWT.
Adapun caranya, biar dapat selamat dari fitnah Dajjal yakni:

  1. Harus tetap sabar;
  2. Senantiasa membaca 10 ayat di permulaan surat Al-Kahfi.
Sesungguhnya Istidraj yang dijadikan oleh Dajjal itu bukanlah atas kekuasaan Dajjal itu sendiri. Tapi itu semua terjadi dengan qudrat iradat Allah Swt yang menguasai alam semesta beserta isinya, semua itu cuma untuk menguji hamba yang beriman terhadap-Nya. Jika hamba tersebut teguh imannya terhadap Allah, walaupun dimasukkan ke dalam nerakanya Dajjal. Ia akan tetap merasa masbodoh (tentram), sebagaimana Nabi Ibrahim as, saat dimasukkan ke dalam api oleh Raja Namrud. Sebaliknya, orang yang dimasukkan ke dalam surganya Dajjal, walau kelihatan bergelimang dengan beragam kenikmatan, itulah tandanya orang yang terkena bujukan Dajjal yang termasuk golongan orang-orang sesat (durhaka) yang hendak abadi dalam neraka Allah yang materi bakarnya adalah manusia dan watu.