Peradangan adalah reaksi vascular yang risikonya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial pada tempat cedera atau nekrosis. Peradangan bahu-membahu adalah tanda-tanda yang menguntungkan pertahanan, kesannya netralisasi dan pembuangan agen-agen penyerang, penghancur jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan yang diharapkan untuk perbaikan dan pemulihan.
Jenis-jenis radang, yakni:
1. Radang Kataral
Terbentuk di atas permukaan mukosa, dimana terdapat sel-sel yang mensekresikan musin. Eksudat musin yang populer ialah ‘Puck’ yang banyak menyertai infeksi pernafasan penggalan atas.
2. Radang Pseudomembran
Istilah ini digunakan untuk reaksi radang pada permukaan selaput lendir, ditandai dengan pembentukan eksudat berbentuklapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel nekrotik aktif, dan sel-sel darah putih radang. Radang membranosa sering dijumpai dalam orofaring, trachea, bronkus dan traktus intestinal.
3. Ulkus
Terjadi jikalau bagian permukaan jaringan hilang. Sementara jaringan sekitarnya meradang, misalnya sariawan.
4. Abses
yakni lubang yang berisi jerawat dalam jaringan.
5. Radang Purulen
terjadi akhir infeksi kuman. Terjadi pada cedera aseptis dan mampu terjadi dimana-mana pada badan yang jaringannya sudah nekrotik.
6. Flegmon
Radang purulen yang meluas secara difuse pada jaringan.
7. Radang Supuratif
yaitu radang yang menjadikan nekrosis luquaktif. Nekrosis luquaktif yaitu jaringan nekrosis yang sedikit demi sedikit mencair balasan enzim. Infeksi supuratif lokal disebabkan oleh banyak macam kuman yang secara kolektif diberi nama piogen (pembentukan jerawat).