Pengertian Tegangan Listrik

Definisi Tegangan Listrik. Tegangan listrik ialah besarnya beda berpeluang antara dua titik yang dialiri oleh arus listrik yang diukur dalam satuan volt. Kaprikornus kalau arus itu mengalir, tetapi tegangan itu tidak mengalir. Tegangan itu timbul balasan adanya arus mengalir yang ditahan oleh suatu resistansi dalam sebuah rangkaian. Ini mirip pipa yang bergetar alasannya adanya air yang mengalir, kian deras air mengalir maka tegangan pada pipa juga akan semakin kuat. Satuan tegangan listrik adalah Volt.

Secara teori dapat dinyatakan bahwa tidak ada arus listrik maka tidak akan ada tegangan. Memang secara praktek pernyataan itu benar, namun yang menjadi pernyataan mengapa pada dua kawat yang terbuka jika diukur tegangannya ada tetapi arusnya mustahil mengalir alasannya adalah circuitnya terbuka (putus). Ini akan saya jelaskan berserta gambar pada pecahan pengukuran.
Sumber-sumber Tegangan Listrik. Sumber utama listrik rumah tangga dan industri di negara ini yakni berasal dari litrik PLN (Perusahaan Listrik Negara). Ada beberapa industri menggunakan generator hanya selaku cadangan kalau supply listrik PLN padam. Alasannya sangat sederhana, yakni alasannya listrik PLN jauh lebih hemat biaya dibanding dengan memakai tenaga diesel generator. PLN sendiri mempunyai beragam pembangkit, tergantung keadaan ketersediaan energi tempat yang bersangkutan. 
Untuk tempat pegunungan lazimnya mempergunakan penderasan selaku sumber tenaga untuk menggerakkan turbin. Atau tempat rendah juga mampu mempergunakan bendungan, yang kemudian debit air yang keluar dikontrol sedemikian rupa supaya bisa menggerakkan turbin. Batubara juga bisa dijadikan sumber tenaga listrik, yaitu menjadikannya selaku materi bakar pada boiler, uap boiler mampu menjadi sumber energi gerak pada turbin.
Sebenarnya antara arus dan tegangan sengat terkait erat, contohnya sering kali kita galau dengan pernyataan sumber tegangan listrik atau sumber arus listrik. Menurut saya dua-duanya benar, karena pada dikala arus mengalir maka teganganpun akan ada disana. Yang niscaya pada dasarnya yang harus anda ketahui adalah bahwa arus atau tegangan listrik itu timbul cuma karena adanya elektron yang bergerak.
Rumus Menghitung Tegangan Listrik. Didalam pelajaran fisika sederhana rumus lazim yang berlaku untuk mengkalkulasikan tegangan listrik yaitu arus dikali tahanan. Atau mampu juga didapat dari daya (P) dibagi arus (I). Jika Seringkali anda mendengar orang PLN bilang daya listrik rumah anda 1300 watt, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa arus yang mampu mengalir di rumah kita maksimal sebesar 5,9A atau bulatnya 6A. Makanya pada rumah yang dayanya 1300 watt dipasang MCB nya yang 6A sama pihak PLN, jadi pada dikala pemakaian arus yang lebih dari 6A maka MCB akan turun dan memutuskan sumber arus listrik.
V = P / I
atau 
V = I. R
Keterangan :
V : Tegangan listrik (Volt)
I : Arus listrik (Ampere)
P : Daya listrik (watt)
Memang secara ilmu kelistrikan tingkat lanjut, baik arus besar lengan berkuasa atau arus lemah maka akan aneka macam kombinasi rumus atau rumus-rumus turunan hasil pengembangan. Hal itu tergantung kondisi rangkaian yang lebih komplek. Kaprikornus tidak cuma ada resistor sebagai tahanan, namun juga ada kapasitor, induktor, dioda, transistor dan bahan-materi semikonduktor lainnya yang seluruhnya akan mempengaruhi tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian.
Cara Pengukuran Tegangan Listrik. Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada kedua titik tertentu pada rangkaian maka kita membutuhkan alat ukur yang disebut voltmeter. Alat ini umumnya sudah terintegrasi dengan alat yang umum dipakai oleh para andal service barang elektronik yakni multimeter (tester). Karena pada multimeter selain mengukur tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan arus listrik.

Yang mesti anda amati pada alat ukur tegangan listrik yaitu ada saklar pilih pada multimeter untuk menentukan apakah kita akan mengukur tegangan ac atau dc. Jadi jangan selektorny pada posisi dc tetapi anda mengukur tegangan ac. Perhatikan juga angka optimal tegangan yang ditunjukkan oleh selector, jangan anda mengukur tegangan 220 volt dengan selector menunjuk pada angka 50 volt.
Yang niscaya dalam melakukan pengukuran tegangan, dua titik yang anda ukur itu haruslah terdapat komponen elektronika yang memiliki tahanan. Karena bila anda cuma mengukur dua titik yang terhubung eksklusif pada kawat, maka mampu ditentukan tegangan yang jatuh yaitu nol (mendekati 0 volt). Ini sesuai dengan hukum ohm, dimana bila tahanannya 0 ohm maka I x R juga akan 0 volt.
Perhatikan contoh gambar pengukuran pada rangkaian listrik di bawah :
 Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh  PENGERTIAN TEGANGAN LISTRIK
Gambar Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian Listrik
 Coba perhatikan 3 (tiga) titik pengukuran tegangan pada gambar rangkaian listrik di atas. 
  1. Untuk mengukur tegangan supply (tegangan total), letak voltmeternya yang paralel dengan baterai, sebab baterai ialah 9 volt dc, maka hasil pengukuran pada multimeter juga akan sama.
  2. Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada tahanan R1, jadi cara mengukurnya hubungkan positif multimeter dengan titik yang dianggap mempunyai polaritas yang lebih tinggi (lebih mendekati sumber + batere), jangan sampai terbalik.
  3. Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada lampu, bila tahanan dalam dari lampu tersebut yaitu 10 Kohm, maka secara perhitungan tegangan yang jatuh pada lampu ialah 8,2 volt. Dan tegangan pada R1 adalah 0,8 volt.
Satu lagi contoh rangkaian listrik yang sederhana :
 Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh  PENGERTIAN TEGANGAN LISTRIK
Percobaan mengukur tegangan listrik
Jika anda ingin mengambarkan kebenaran rumus-rumus atau teori wacana tegangan listrik, anda mampu melaksanakan percobaan sederhana di rumah. Siapkan materi-bahannya seperti batere, dua buah resistor dan satu buah multimter. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas. Coba kerjakan pengukuran pada masing-masing resistor dan bandingkan dengan hasil pergitungan.
Jika nilai resistor dan tegangan sesuai dengan gambar diatas maka secara perhitungannya sbb:
Arus yang mengalir : I = 9V / (1K + 2K) = 9V / 3000ohm = 3 miliAmpere
Tegangan pada resistor 1K = 3 mA x 1 Kohm = 3 volt
Tegangan pada resistor 2K = 3 mA x 2 Kohm = 6 volt
Selain menjumlah arus terlebih dahulu anda mampu menggunakan rumus pembagi tegangan, semoga cepat mendapat nilai tegangan yang jatuh pada titik tertentu.
Istilah tegangan  yang diketahui di masyarakat yaitu listrik tegangan tinggi dan listrik tegangan rendah. Secara angka atau nilai umumnya kita menilai rendah atau tinggi itu berdasarkan suatu acuan. Kita sebut nilai ujian 9 tinggi alasannya nilai 10 ialah nilai maksimal, dan kita sebut nilai 4 rendah. Jadi sekarang apa teladan sebuah tegangan listrik mampu disebut tegangan tinggi dan tegangan rendah. Menurut saya pribadi listrik disebut tegangan listrik apabila tegangan di atas 220 volt, karena tegangan ini mampu berbahaya untuk insan. Sedangkan listrik tegangan rendah lazimnya yang bersumber dari batere yaitu listrik (1,5 voltdc, 5 volt, 9 volt dan 12 volt).
Tapi dalam istilah PLN saya juga kurang tahu, apakah listrik dengan tegangan 220 volt itu mereka aggap sebagai tegangan tinggi, alasannya setahu saya pada nilai 220 itu merupakan nilai tegangan terendah yang mereka jumpai. Baik dari mulai listrik yang keluar dari pembangkit (mungkin ribuan Megawatt), trafo penurun, hingga gardu-gardu pada jalur distribusi.