Proses Gametogenesis pada Tumbuhan Berbiji – Tumbuhan tingkat tinggi yang mencakup tumbuhan berbiji baik berbiji tertutup (Angiospermae) maupun berbiji terbuka (Gymnospermae) berkembang biak dengan biji yang terbentuk dari penyatuan sel – sel gamet. Seperti halnya binatang, flora berbiji juga mengalami proses pembentukan sel gamet atau gametogenesis. Melalui proses ini, sel – sel gamet terbentuk dari sedemikin proses pembelahan sel yang memungkinkan tanaman untuk menyelenggarakan reproduksi secara secual ialah dengan penyatuan gamet.
Sel gamet pada tumbuhan dibedakan menjadi sel serbuk sari yang ialah sel gamet jantan. Karena ukuran sel gamet jantan yang lebih kecil dibanding sel gamet betina, maka proses pembentukan sel gamet jantan disebut dengan mikrosporogenesis. Sementara itu, sel gamet betina (ovum) memiliki ukuran yang lebih besar disbanding sel gamet jantan, maka proses pembentukan sel gamet betina disebut dengan makrosporogenesis. Lebih jelasnya untuk kedua hal tersebut akan diuraikan dalam artikel ini.
Daftar Isi
1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berasal dari Bahasa Yunani yaitu, mikrospora yang mempunyai arti spora kecil dan genesis yang artinya pembentukkan. Mikrosporogenesis mempunyai arti pembentukan spora kecil atau sel gamet jantan pada tanaman berbiji alasannya ukuran spora jantan lebih kecil disbanding dengan spora betina. Pembentukan spora jantan berjalan di dalam kepala sari (antenna). Pembentukan ini terjadi melalui serangkaian proses pembelahan sel. Mikrosporosit, sel induk sel gamet jantan, yang merupakan sel somatic dengan diploid (2n) kromosom akan membelah secara meiosis menghasilkan empat sel mikrospora haploid (n).
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
Kemudian proses mikrosporogenesis akan berhenti sementara. Setelah kotak spora pecah dan spora – spora yang keluar yang ialah mikrospora ini jatuh dikepala putik (polinasi), mikrospora akan melanjutkan proses mikrosporogenesis. Mikrospora ini akan membelah secara mitosis sampai tahap kariokinesis atau cuma hingga pembelahan inti tanpa dibarengi pembelahan sitoplasma membentuk satu inti vegetative dan dua inti generative yang masing – masing bersifat haploid. Inti vegetative ini akan membentuk tabung polen, yang ialah jalur bagi inti generative menuju ovarium bunga. Sesampainya di mikrophil, inti vegetative akan mati, lalu inti generatif akan masuk. Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), akan terjadi pembelahan ganda, dimana inti generative 1 akan membuahi ovum memjadi embrio, dan inti generative 2 akan membuahi IKLS membentuk endosperm yang triploid (3n) yang menjadi cadangan kuliner bagi embrio pada dikala menjadi biji. Dengan demikian, proses mikrosporogenesis akan berlangsung secara sedikit demi sedikit di kawasan yang berlawanan.
2. Megaosporogenesis
Megasporagenesis ialah proses pembentukan sel gamet betina yang memiliki ukuran yang lebih besar disbanding spora jantan. Megasporogenesis berjalan di dalam ovarium. Hampir serupa dengan pembentukan mikrospora, pembentukan megaspore juga terjadi lewat serangkaian pembelahan sel. Megasporosit yang ialah sel induk sel gamet betina yang mempunyai diploid (2n) kromosom akan membelah secara meiosis membentuk empat sel megaspore yang haploid. Mirip dengan pembentukan ovum pada sel binatang, hanya satu sel megaspore yang hendak mengalami proses selanjutnya.
Sel tersebut akan membelah secara mitosis sebanyak tiga kali tanpa diikuti dengan pembelehan sitoplasma. Sehingga cuma akan terbentuk delapan inti haploid. Inti sel megaspore ini lalu akan menyebar. Tiga sel akan berada erat dengan lubang mikrofil, inti yang ada di tengah merupakan ovum yang hendak dibuahi oleh inti generative 1 membentuk embrio. Sementara dua inti yang mengapitnya disebut sinergid (penunjang). Dua inti berada di tengah yang disebut dengan inti kandung lembaga sekunder (IKLS) yang akan melebur bersama inti generative 2 menjadi endosperm sehingga jumlah kromosomnya triploid). Sementara tiga inti sisanya berada di akrab kalaza yang disebut dengan antipoda.
Demikian klarifikasi lengkap terkait proses gametogenesis pada tumbuhan berbiji, agar berfaedah.
Sumber https://www.kakakpintar.id