Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural – Dalam sebuah model multikulturalisme, sebuah masyarakat diamati selaku sebuah kesatuan hidup insan yang memiliki kebudayaan yang berlaku secara biasa . Masyarakat tersebut memiliki aneka macam macam corak layaknya menyerupai sebuah mosaik. Pada mosaik tersebut mencakup seluruh asek kultural dari jenis warga penduduk pada tingkatan akar rumput yang membentuk suatu perwujudan sebuah masyarakat yang jauh lebih besar, dan memiliki kebudayaan mirip layaknya suatu mosaik.
Multikulturalsime yaitu sebuah ideologi, media, atau wadah yang berfungsi sebagai peningkatan derajat manusia dan serta kemanusiaan yang ada pada dirinya. Sebagai suatu ideologi, multikulturalisme mampu terintegrasi dalam berbagai interaksi yang ada pada aneka macam struktur kehidupan insan yang mencakup dalam kehidupan sosial, bisnis, politik, ekonomi, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan berbagai acara yang lain yang ada di dalam lingkup penduduk .
Multikulturalisme tidaklah berhenti hanya pada suatu tataran ihwal, melainkan suatu ideologi yang semsetinya diperjuangkan lantaran hal tersebut amat diperlukan sebagai suatu landasan bagi tegaknya HAM serta kesejahteraan hidup bagi penduduk banyak. Multikulturalisme bukanlah sebuah ideologi yang ada dengan sendirinya, melainkan terpisah dari ideologi lainnya. Multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsepi / teori yang berupa bangunan dan konsep untuk dijadikan selaku teladan dalam menelaah serta membuatkan kehidupan bermasyarakat. Untuk mampu mengerti akan multikulturalisme, dibutuhkan suatu landasan wawasan yang berupa teori / rancangan yang relevan dan mendukung peranan serta fungsi multikulturalisme dalam kehidupan insan.
.
Kelompok sosial yakni sebuah golongan yang dinamis. Tiap-tiap golongan sosial niscaya telah lewat kemajuan dan juga perubahan. Untuk mampu melakukan penelitian perihal gejala tersebut, diharapkan suatu penelaahan lebih lanjut mengenai dinamika golongan sosial tersebut. Kelompok-kelompok sosial yang mempunyai sifat lebih stabil jika dibandingkan dengan golongan sosial yang lain atau strukturnya yang tidak mengalami banyak pergantian yang signifikan. Adapun pula kelompok sosial yang telah mengalami banyak perubahan yang signifikan, meskipun tidak terdapat imbas dari luar, namun kebanyakan, kalangan sosial banyak mengalami pergeseran sebagai selesai sebuah prosesi reformasi dari pola di dalam suatu golongan tersebut dikarenakan terdapatnya imbas dari luar.
Keadaan yang fluktuatif dalam sebuah kalangan sosial terjadi dikarenakan konflik antarindividu yang ada dalam suatu kelompok atau dikarenakan adanya pertentangan antarbagian kelompok tersebut sebagai akhir dari tidak seimbangnya antara kekuatan yang ada pada golongan itu sendiri. Terdapat sebagian dalam suatu kalangan yang menghendaki suatu kekuasaan dengan melakukan pengorbanan terhadap kelompok lainnya. Terdapat sebuah kepentingan yang tidak berimbang sehingga timbul ketidakadilan. Terdapat juga suatu perbedaan mengenai paham yang berkaitan dengan cara-cara pemenuhan tujuan golongan dan lain sebagainya. Dari keseluruhan yang terjadi tersebut menyebabkan adanya perpecahan di dalam kalangan sehingga muncul pergeseran pada suatu struktur tersebut.
Munculnya struktur yang gres selsai pada tujuan untuk memperoleh keadaan yang stabil. Adanya kondisi yang stabil bergantung pada faktor kepemimpinan serta ideologi yang sungguh mungkin juga mengalami banyak pergeseran. Terkadang pertentangan yang terjadi dalam kalangan sosial sungguh mungkin untuk dikurangi atau bahkan dihapuskan.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
Perubahan terhadap struktur kelompok sosial mampu terjadi dikarenakan oleh alasannya adalah-karena eksternal. Diantaranya sebab-alasannya tersebut yaitu sebagai berikut!
a. Perubahan kepada suasana serta kondisi yang berhubungan dengan keberlangsungan kepada sebuah kelompok. Perubahan yang terjadi pada suasana sanggup juga merubah struktur kepada sebuah kalangan sosial tersebut.
b. Ancaman eksternal, contohnya acapkali aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan struktural terhadap kelompok sosial. Kondisi berbahaya yang berasal dari luar sanggup memperkokoh rasa kesatuan serta sanggup meminimalisasi keinginan para anggota kelompok sosial untuk mendahulukan kepentingan pribadi.
c. Pergantian anggota kelompok, contohnya saja personalia kepada sebuah pasukan.
d. Perubahan yang terjadi pada suasana dan kondisi sosial serta ekonomi.
Dalam suatu kalangan yang bersifat dinamis, sungguh mungkin untuk sanggup terjadi suatu pertengkaran / pertentangan antarkelompok. Jika terjadi sebuah insiden tersebut maka secara hipotesis prosesinya yaitu sebagai berikut!
1. Jika terdapat dua jenis golongan yang berkompetisi, maka akan muncul stereotip.
2. Kontak yang terjadi antara kedua kalangan yang saling bermusuhan, tidak cukup untuk meminimalisir perilaku saling berselisih.
3. Tujuan yang harus ditemukan melalui kolaborasi, bisa menetralisasikan dua kelompok yang saling berselisih.
4. Dalam sebuah kerja sama untuk mencapai suatu tujuan, stereotip yang pada mulanya negatif mampu menjadi aktual.
Konflik yang terjadi antarkelompok sungguh mungkin terjadi dikarenakan faktor ekonomi, kultural, politik, dan agama. Disamping itu juga interaksi / korelasi antara kelompok mayoritas dan minoritas juga sanggup mengakibatkan konflik. Permasalahan terhadap dinamika golongan, juga berkaitan dengan gerakan atau sikap yang bersifat secara kolektif. Gejala tersebut yaitu suatu cara untuk berpikir, merasa dan juga beraksi kepada suatu kalangan individu yang secara serta merta dan tidak beraturan / berstruktur. Diantara sebab-karena sebuah golongan / kumpulan individu menjadi agresif yaitu frustasi / frustasi dalam waktu yang cukup usang, tersinggung, merasa dirugikan, adanya bahaya yang berasal dari luar, merasa diperlakukan tidak adil, dan berada pada cakupan bidang kehidupan yang amat sensitif.
Sumber :
Waluya, Bagja. 2009, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk kela XI SMA dan MA, Jakarta, CV. PT. Setia Purna Inves.
Sumber https://www.kakakpintar.id