Digester dan bagian nya yang umum digunakan di pabrik Kelapa Sawit
Digester adalah mesin di pabrik kelapa sawit untuk melumatkan brondol / buah sawit dengan proses pengadukan memakai Stirring Arm (sering disebut pisau digester) dengan kecepatan pengadukan sekitar 25-26 rpm didalam baskom silinder tegak. Didalam proses pengadukan ini, steam injection ditembakkan ke dalam ember dengan temperatur 90-95 derajat celcius yang menyebabkan brondol buah (daging buah sawit) menjadi lunak dan akan mempermudah proses minyak sawit terpisah dari daging buah di dalam pengepresan di mesin screw press.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Adapun salah satu fungsi mesin Digester Pabrik Kelapa Sawit yaitu untuk melumatkan buah sawit (brondolan) sehingga daging buah sawit ini bisa terpisah dari nut/biji dan hal ini akan mempermudah proses mem-press buah sawit di dalam mesin screw press. Cara kerja Digester dan Perancangan mesin digester biasa dijalankan Tim R&D pabrikan. Kapasitas Digester ada : 3000 liter , 3500 liter, 4000 liter, 4500 liter, 5000 liter dan 6000 liter. Semakin besar ukuran diameter digester akan makin baik Dimana waktu retensi minyak makin lama. Dan untuk mempertahankan hasil pelumatan di digester ini terjaga baik, maka kita harus mengetahui cara kerja digester kelapa sawit (prinsip kerja digester) dan harus dijaga keadaan banyak sparepart di dalam mesin Digester ini contohnya: short arm, long arm, expeller arm, dll.
Ukuran yang dipilih harus bisa memenuhi keperluan alat yang ada dengan mutu bahan sesuai keperluan. Masa aduk berhubugan dekat dengan hydraulic press yang mampu meraih 60 menit. Sehingga, diperlukan digester yang waktu aduknya meraih 60 menit, sedangkan untuk screw press cukup 30 menit saja. Pada hydraulic press diperlukan bejana yang berukuran 2,86 m dengan diameter 1,14 m serta isi 2520 liter.
Digester yang mensupply buah pada screw press bisa meraih campuran sampai 6 ton/jam. Ada pula yang kadang merancang pemakaian digester untuk kapasitas 10 ton TBS yang dipakai untuk screw press berkapasitas 15 ton TBS. Agar tidak terjadi perubahan waktu pengadukan yang berimbas pada menurunnya efisiensi ekstraksi minyak, diharapkan digester sesuai dengan kapasitas screw press. Pengisian yang tidak tepat memang tidak akan tepat di awal pengoperasian pabrik, dan ini merupakan sesuatu yang masuk akal. Jika keadaan mirip ini terjadi, maka pengutipan minyak lazimnya sangat rendah.
Komponen-unsur pada alat digester
Wearing plate berfungsi untuk melindungi outerplate dari abrasive akhir gesekan MPD dengan dinding silinder digester. Wearing plate memiliki bentuk yang serupa dengan outer plate namun yang dibuat dari plat mild steel 5 mm. Ini akan menimbulkan murahnya ongkos penggantian spare part. Beberapa PKS kadang mengubah wearing plate dari bahan mild steel menjadi stainless steel plate yang menciptakan umur teknis wearing plate lebih lama. Untuk membantu proses pelumatan di wearing plate dilaskan siku 15 mm panjg 15 cm yang menyebar merata di beberapa titik antara/celah stirring arm untuk menawarkan efek penahan dari MPD ketika dicampur sehingga MPD tidak ikut berputar searah pergerakan stirring arm. Kondisi siku-siku penahan ini harus diperhatikan semoga mutu pengadukan tetap sempurna.
Lapisan rock wall/heating isolator ialah lapisan isolator panas setebal 50 mm, bab terluar dilapisi dengan alluminium foil 0,8 mm thick. Tujuan pemasangan isolator panas biar panas dari MPD yang bersumber dari live stean injecktion tidak terbuang akibat dinding digester bersentuhan langsung dengan udara ambient. Dengan suhu pengadukan yang lebih condong konstan akan memaksimalkan proses pengadukan.
Perforated bottom plate merupakan plat yang diposisikan dibagian bawah degester tetapi masih diatas bottom plate. jadi ada celah antara perforasi bottom plate dengan bottom plate sebesar 5 cm yang bermaksud semoga minyak sawit yang terpisah mampu mengalir keluar dari digester. Diameter lubang perforasi berkisar 4-5 mm yang jumlah luasan nya lebih besar dari pipa pengeluaran minyak.
Selama proses pengadukan daging buah terlumat dan sell-sell minyak akan terbuka sehingga minyak akan keluar dan memenuhi digester. Minyak sawit yang keluar ini mesti segera dikeluarkan agar membuat lebih mudah beban kerja screw press. Kaprikornus digester selain melumatkan juga memisahkan minyak dan screw press melanjutkan proses yang tak mampu dicapai digester. Pengendalian lossis ampas kempa sangat dipengaruhi oleh kinerja digester, semakin daging buah lumat kian banyak minyak yang terpisah kian mudah proses pengempaan di screw press.
Permasalahan yang sering muncul ialah sering tumpatnya perforasi bottom plate akhir tertutup fibre. Untuk menangkal tertutupnya lubang perforasi bottom plate dengan menginjeksikan uap sebelum digester diisi sehingga tekanan uap akan mendorong padatan yang ada dan diakhir olah degester mesti betul-betul kosong dan kembali steam diinjeksikan kembali.
Vertical shaft icw stirring arm ialah alat untuk mengaduk MPD. Vertcal saft harus simetris dan terhubung dengan gear speed reducer melalui kopling. Vertikal saft berpenampang wajik dan dilengkapi dengan alur untuk mengunci stirring arm lewat baut dan mur. Pemasangan pisau pisau pengaduk/stirring arm berbentuk letter huruf S dan berputar searah jarum jam. Stirring arm juga akan mengalami aus balasan tabrakan dan secara periodik mesti diganti sesuai dengan jam kerja alat yang tercantum dilabel pembelian.
Stirring arm terdiri dari 5 tingkat, tingkat paling bawah disebut expeller arm atau pisau pelempar yang berfungsi mendorong digested MPD keluar menuju corong umpan/chute ke screw press.
Chute ialah jalur keluar digested MPD dari digester ke screw press. Chute lazimnya berbentuk kotak memanjang kebawah. Chute dilengkapi dengan pintu/klep berbentukplat yang bergerak naik dan turun untuk membuka dan menutup aliran digested MPD. Pada awal olah klep ini ditutup apalagi dulu, lalu sehabis proses pengadukan 15 menit pinti perlahan-lahan dibuka hingga digested MPD dapat diolah secara kontiniu. Chute digester lazim nya dilengkapi dengan sight glass yang berguna menyaksikan pedoman digested MPD. Dibagian atas chute dipasang pipa 1 inchi untuk memasukkan air panas kedalam corong. Air panas dimasukkan jikalau umpan digested MPD macet dan diakhir olah untuk membersihkan corong.
Palm Oil Out Let Pipe bergotong-royong mampu dibilang pelengkap saja sebab berfungsi untuk mengalirkan minyak sawit yang keluar dari perforated palm oil. Palm oil out let pipe dilengkapi dengan keran yang ukurannya sesuai dengan pipa adalah 4 inchi. Umumnya untuk mempercepat minyak keluar dibagian segi inlet pipe nya berbentuk aksara Y. Keran pipa harus terbuka kontiniu untuk melayani ajaran minyak, namun kadangkala beberapa digester akan semain “berat” untuk mengaduk MPD jika minyak sawit terlalu banyak keluar. Untuk mengatasinya dapat dengan menertibkan kudapan keran atau keran dapat dibuka secara periodik setiap 15 menit misalnya dan pastikan putaran vertical shaft 26 rpm. Out let pipa ini terhubung pribadi dengan oil gutter yan berada dibawah screw press menuju sand trap.
Base Plate berfungsi menopang vertical saft sebab di base plate di tempatkan bearing penopang vertical saft. Selain vertical saft steam live injection untuk bottom perforasi plate, juga diposisikan palm oil out let pipe. Fungsi base plate hanya untuk konstruksi tidak ada kaitannya dengan proses kerja degester.
Steam Pipe Instalation berguna mendistribusikan steam ke proses di digester untuk mengkondisikan proses pelumatan di 95 derajat celcius. Saat ini pemanasan lazimnya memakai steam injeksi eksklusif untuk mempercepat tercapainya suhu kerja ideal. Posisi penempatan stean injeksi ada 2 titik adalah di dinding silinder sekitar 30 cm dari base plate yang terdustribusi minimal 4 titik merata dan yang kedua dibase plate yang posisi nya terdistribusi merata 4 titik. Masing-masing pipa memiliki keran uap pengatur kapasitas steam yang berdiameter nominal 1 inchi sesuai dengan diameter pipa steamnya.
Pemakaian steam jakcet biasanya sudah ditinggalkan mengingat temperatur kerja lebih usang dicapai kalau dibandingkan dengan injeksi langsung.
Pemakaian injeksi pribadi juga bermaksud sesegera mungkin meraih temperatur kerja sebelum MPD meninggalkan digester menuju screw press.