Siapa Qarun itu bahu-membahu?
Menurut catatan silsilahnya, bahwa Qarun masih sepupu Nabi Musa As, anak dari Yashar, adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Nabi Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berlawanan ibu. Silsilah lengkapnya yaitu Qarun bin Yashar bin Qahit/Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Daftar Isi
…إِنَّ قَٰرُونَ كَانَ مِن قَوۡمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيۡهِمۡۖ
Artinya : “Sesungguhnya Karun yakni termasuk kaum Musa, maka beliau berlaku aniaya kepada mereka”….. (Qs. Al-Qasas ayat 76)
Awalnya kehidupan Qarun ini sangatlah miskin, selain itu dia juga mempunyai banyak anak. Dalam kehidupan yang serba kekurangan dan memiliki banyak tanggungan seperti itu kesudahannya ia berencana untuk menemui Nabi Musa, sehingga pada sebuah kesempatan ia meminta nabi Musa untuk mendoakannya kepada Allah semoga ia diberikan harta benda kekayaan dan balasannya permintaannya tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Tidak lama setelah Nabi Musa berdoa terhadap Allah SWT mendoakan Qarun, biar Qarun diberikan harta kekayaan, maka harta kekayaan Qarun terus meningkat dan menumpuk bertambah banyak dari waktu ke waktu. Sehingga para tetangga dan orang-orang di sekelilingnya ingin sekali mempunyai apa yang dimiliki oleh Qarun.
فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ فِي زِينَتِهِۦۖ قَالَ ٱلَّذِينَ يُرِيدُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا يَٰلَيۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَآ أُوتِيَ قَٰرُونُ إِنَّهُۥ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٖ ٧٩
Artinya : “Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan terhadap Karun; sebenarnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. (Qs. Al-Qasas ayat 79)
“Sesungguhnya Qarun ialah Termasuk kaum Musa, tetap bertindak sewenang-wenang terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sangat berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-berpengaruh. (ingatlah) saat kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menggemari orang-orang yang terlalu membanggakan diri” (76).
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri darul baka, dan janganlah kau melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (terhadap orang lain) sebagaimana Allah sudah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (wajah) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menggemari orang-orang yang berbuat kerusakan (77).
Qarun berkata: “Sesungguhnya saya cuma diberi harta itu, alasannya adalah ilmu yang ada padaku”. dan Apakah beliau tidak mengetahui, sebetulnya Allah sangat sudah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih berpengaruh daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya terhadap orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka (78).
Maka keluarlah Karun terhadap kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah orang-orang yang mengharapkan kehidupan dunia: “Mogamoga kiranya kita memiliki seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia sungguh-sungguh mempunyai keberuntungan yang besar” (79).
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan berzakat saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang tabah” (80).
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya kepada azab Allah. dan Tiadalah dia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya) (81).
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia harapkan dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; jikalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (lezat Allah)” (82).”
Dari adanya dongeng Qarun inilah yang menyebabkan ide wacana legenda harta-harta yang terpendam dibawah tanah disebut dengan istilah harta karun. Banyak film-film yang mengangkat tema ihwal penelusuran harta karun, hadirnya film-film mirip ini muncul kemungkinan karena terilhami dengan adanya harta karun yang pernah ada yang tenggelam kedalam tanah.