Pembelajaran SAVI
Pembelajaran SAVI ialah pembelajaran yang menekankan bahwa berguru haruslah mempergunakan semua alat indra yang dimiliki penerima ajar. Istuilah SAVI sendiri ialah kepandekan dari (Somatic Auditory Intellectualy);
- Somatic memiliki arti gerakan tubuh (hans-on, aktivitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melaksanakan;
- Auditory memiliki arti bahwa berguru haruslah lewat menyimak , mendengarkanberbicra, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat dan menyikapi;
- Visualization yang bermakna belajar haruslah mengunakan indera mata melalui memperhatikan, menggambar, mendemonstasikan, membaca, memakai media dan alat peraga;
- Intellectualy bermakna bahwa mencar ilmu haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) mencar ilmu haruslah dengan fokus pikiran dan berlatih menggunakannya lewat akal, menyelidiki, mengidentifikasi, memperoleh, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan problem dan menerapkan.
Langkah-langkah Pembelajaran SAVI
a. Tahap antisipasi (acara pendahuluan),
Pada tahap ini pendidik membangkitkan minat peserta asuh, memberikan perasaan konkret perihal pengalaman mencar ilmu yang mau datang, dan menempatkan mereka dalam suasana maksimal untuk berguru. Secara spesifik meliputi hal :
- Memberikan sugesti nyata
- Membermakna
- Memberikan tujuan jelas dan berikan pernyataan yang memberi manfaat kepada akseptor ajar.
- Membangkitkan rasa ingin tahu
- menciptakan lingkungan fisik yang faktual
- menciptakan lingkungan emosional yang nyata
- menciptakan lingkungan sosial yang faktual
- menenangkan rasa takut
- menyingkirkan kendala-hambatan belajr
- banyak mengajukan pertanyaan dan mengemukakan banyak sekali dilema
- merangsang rasa ingin tahu peserta bimbing
- mengajak pembelajar terlibat penuh semenjak awal.
b. Tahap Penyampaian (kegiatan inti)
Pada tahap ini pendidik hendaknya menolong peserta latih menemukan bahan belajar yang gres dengan cara menari, menggembirakan, relevan, melibatkan panca indera dan cocok untuk semua gaya berguru. Hal-hal yang perlu dikerjakan oleh guru :
- Uji coba kolaboratif dan berbagi oengetahuan
- Pengamatan fenomena kehidupan konkret
- pelibatan seluruh otak, seluruh tubuh
- penyajian interaktif
- grafik dan fasilitas penyajian yang warna-warni
- aneka macam cara untuk diadaptasi dengan seluruh gaya berguru
- proyek belajar berdasarkan kemitraan dan menurut tim
- latihan menemukan (sendiri, berpasangan, berkelompok)
- pengalaman berguru di kehidupan faktual yang kontekstual
- pelatihan memecahkan persoalan
c. Tahap Pelatiha gres dengan (kegiatan inti)
Pada tahap ini pendidik hendaknya membantu peserta bimbing mengintegrasikan dan menyerap wawasan dan kemampuan dengan berbagai cara, secara spesifik yang dikerjakan pendidik adalah :
- aktifitas pemrosesan peserta ajar
- perjuangan aktif atau umpan balik atau renungan atau perjuangan kembali
- simulasi kehidupan faktual
- permainan dalam mencar ilmu
- pelatihan aksi pembelajaran
- aktifitas pemecahan persoalan
- refleksi dan artikulasi individu
- obrolan berpasangan atau berkelompok
- pengajaran dan tinjauan kolaboratif
- aktifitas praktis membangun keterampilan
- mengejar-ngejar balik
d. Tahap Penampilan Hasil (acara penutup
Pada tahap ini pendidik hendaknya menolong penerima didik menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keahlian baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan performa hasil akan terus bertambah. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan ialah :
- penerpan kehidupan kasatmata dalam waktu yang seggera
- penciptaan dan pelaksanaan renacana agresi
- aktifitas penguatan penerapan
- bahan penguatan prosesi
- training terus menerus
- umpan balik dan penilaian kinerja
- acara dukungan mitra
- perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.