Syaitan Menghancurkan Insan Dengan Serangan Balik

BUKAN SERANGAN BALIK

Serangan balik itu bukan pegal linu, sakit kepala atau hadirnya banyak sekali jelmaan syaitan. Tapi munculnya rasa malas untuk ibadah ataupun semangat dakwah namun ria, arogan, aneh popularitas, besar kepala, keras kepala dan kadang dengan semua modal itu dia berpisah dari jemaah dengan idealismenya.
Dengan cara itulah syaitan menghancurkannya pelan-pelan. Ia menerima pengikut gres, wilayah baru, fans gres, nuansa gres, cash, akomodasi dan semua hal yang mengenyangkan hawa nafsunya. Namun semua sahabat menjauhinya..
Kelak dia akan sadar, bahwa semua itu tidak artinya. Jika dibandingkan sosok sobat. Orang beriman yang dulu ia cintai dan mencintainya dalam kesederhanaan dijalanan yang dilalui bareng . Suka ataupun duka.
Ikhwah sekalian, ketahuilah bahwa semakin besar sebuah gangguan syaitan maka makin halus dinikmati insan. Semakin agresif semakin lemah, makin halus gangguan kian besar kekuatan atau daya hancur yang direncanakan.
Jika saja ujian itu mampu disadari insan, niscaya manusia akan menyelesaikannya dengan penuh kehati-hatian. Karena itu akan memajukan qualitasnya dihadapan Allah.
Jika saja semua petaka itu dinikmati signal kedatangannya, pasti insan menolaknya. Segera menghindarinya. Tidak mencicipinya. Mendeklarasikannya. Atau besar hati dengannya. Namun, bukan cobaan namanya kalau kita mengetahui jawabannya.
Setiap step atau level kehidupan ada ujiannya. Dahulu periode Allah mengujinya dengan gangguan syaitan yang keras, sampai otot dan organ tubuhnya dikuasai. Dan mata kepalanya menyaksikan dengan terperinci..
Seiring waktu, dengan pemberian Allah syaitan kasar itu melemah dan hancur dengan aneka macam upaya. Ilmu yang ia pahami. Kesabaran. Ketaatan. Kesungguhan dan lingkungan baru yang mendukungnya. Dan kemudian cobaan gres tiba, menerpanya, menggoyahkannya dan kelak akan menghabisinya dilembah kesedihan yang sama.
Semua insan sedang berjalan dengan tugasnya, menghimpun bekal yang banyak untuk akhiratnya. Sungguh tak akan ada cemburu, iri, dengki dan hasad jika melihat betapa lebatnya areal hutan untuk kita tebang.
Sungguh tak akan ada cemburu, iri, dengki dan hasad bila menyaksikan betapa luasnya areal untuk kita tanami bersama. Dan memanennya bersama. Menikmati ranumnya buah dakwah berbentukterlahirnya generasi-generasi penyembah ar Rahmaan.
Sungguh dunia ini Allah sudah ciptakan cukup untuk menyanggupi kebutuhan semua mahluk, namun beliau tidak akan cukup untuk satu manusia yang serakah. Dan tidak ada ujung dari keserakahan melainkan kehancuran. Kerusakan dan kebinasaan.
Semoga Allah lindungi kita hamba-hamba Nya dari kegelapan dan kebinasaan. Sungguh kita semua tidak mengetahui selesai dari kehidupan ini. Namun, seluruh hal baik yang kita lakukan hari ini yaitu modal untuk tamat yang baik kelak.

  Jangan Berkubang Disatu Lembah Yang Menciptakan Kita Bersedih
Syaitan Menghancurkan Manusia dengan Serangan Balik

Semoga Allah satukan hati orang-orang beriman, demikian juga semoga Allah pisahkan orang-orang fasik dan munafik dari barisan dan keluarga kita. Aamiin
Nuruddin al Indunissy
Cibubur 23 Jully 2019