Maka, tepat disaat itulah kita harus mendapatkan, ridho dan tunduk serta bahagia pada ketetapan Allah dan rencana-Nya.
Inilah yang membedakan orang beriman dan insan pada umumnya. Dimana orang beriman meyakini adanya hal baik yang tidak nampak oleh mata.
Ingatlah bahwa seluruh rencana dan kehendaknya ialah baik!
Dalam keadaan inilah Allah mengajari kita untuk taat dan bertaqwa dengan sepenuh hati. Bukankah sebaiknya kita bahagia dan terharu diajari dan dibimbing Allah ta’ala pribadi?
Bukankah kita meminta setiap hari 17 kali sehari dalam shalat kita untuk ditunjuki jalan yang lurus?
Jika seorang hamba mampu meraih iktikad di level ini, maka dia ialah orang bahagia. Dan ia akan sering bahagia, bahkan mampu jadi orang yang paling sering senang didunia.
Karena ia selalu merasa bersama Rabbnya. Dan dia tau, bahwa Allah akan membantunya untuk penjarakan hawa nafsunya. Dengan halal dan haram. Dengan syariat-Nya. Dan dengan seluruh panduan pribadi lewat garis-garis takdir-Nya.