Pemasaran (Inggris:Marketing) ialah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bermaksud untuk memperlihatkan info tentang barang atau jasa dalam kaitannya dengan membuat puas keperluan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan keperluan insan yang kemudian bertumbuh menjadi cita-cita manusia. Contohnya, seorang insan memerlukan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka keperluan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin menyanggupi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya adalah contohnya segelas air merek Aqua yang higienis dan mudah dibawa. Maka insan ini memilih Aqua botol yang tepat dengan keperluan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga gampang dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan harapan manusia inilah yang menjadi konsep penjualan. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengantaran barang (place), dan mengiklankan barang (promotion). Seseorang yang melakukan pekerjaan dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya mempunyai wawasan dalam desain dan prinsip penjualan semoga aktivitas pemasaran mampu tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan insan terutama pihak pelanggan yang dituju.
Bauran pemasaran yaitu empat bagian dalam penjualan yang terdiri dari 4P ialah
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (daerah, tergolong juga distribusi)
- Promotion (penawaran khusus
Karena penjualan bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga ungkapan 7P dimana 3P yang berikutnya ialah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, contohnya, juga memperlihatkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni dibandingkan dengan ilmu, maka seorang ahli penjualan tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan usulandalam membuat kebijakan dibandingkan dengan berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap penjualan adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diharapkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan keperluan dan keinginan pelanggan (desain pemasaran).
Metode penjualan klasik mirip 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, walaupun di internet penjualan dilaksanakan dengan banyak sistem lain yang sungguh susah diimplementasikan diluar dunia internet.
Metode penjualan klasik mirip 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, walaupun di internet penjualan dilaksanakan dengan banyak sistem lain yang sungguh susah diimplementasikan diluar dunia internet.
Daftar Isi
Strategi pemasaran
Strategi penjualan merupakan hal yang sungguh penting bagi perusahaan dimana strategi penjualan ialah suatu cara meraih tujuan dari suatu perusahaan. Hal ini juga disokong oleh pertimbangan Swastha “Strategi yakni serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana suatu perusahaan mesti beroperasi untuk mencapai maksudnya.”[2] Sehingga dalam mengerjakan perjuangan kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui taktik pemasarannya. Karena pada ketika keadaan kritis justru perjuangan kecillah yang mampu menunjukkan kemajuan terhadap pemasukan masyarakat. Pemasaran berdasarkan W. Y. Stanton penjualan yaitu sesuatu yang meliputi seluruh metode yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga hingga dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang mampu memuaskan kebutuhan pembeli nyata maupun memiliki potensi.[3] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang dikehendaki oleh konsumen. Yang risikonya pemasaran memiliki tujuan adalah :
- Konsumen memiliki peluang mengenali secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menawarkan semua usul mereka atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua acara yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan penjualan ini mencakup aneka macam kegiatan, mulai dari klarifikasi mengenai produk, desain produk, penawaran spesial produk, pengiklanan produk, komunikasi terhadap konsumen, sampai pengiriman produk biar hingga ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan mengerti konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan mampu terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya aktivitas pemasaran berhubungan dengan kerjasama beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh aspek-aspek selaku berikut :
- Faktor mikro, ialah perantara pemasaran, penyedia , pesaing dan penduduk
- Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/aturan, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penjualan : Dari sudut pandang pedagang :
- Tempat yang strategis (place),
- Produk yang berkualitas (product),
- Harga yang kompetitif (price), dan
- Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan dan cita-cita pelanggan (customer needs and wants),
- Biaya pelanggan (cost to the customer),
- Kenyamanan (convenience), dan
- Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang mampu ditarik kesimpulan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen mesti menjadi konsentrasi acara operasional maupun penyusunan rencana suatu perusahaan. Pemasaran yang berkelanjutan mesti adanya kerjasama yang baik dengan aneka macam departemen (tidak cuma di bab penjualan saja), sehingga mampu membuat sinergi di dalam upaya melaksanakan aktivitas penjualan.
Sejarah Singkat Pemasaran
Sejarah Pemasaran (Inggris:History of marketing)seiring dengan pertumbuhan ilmu ekonomi.
Tidak mampu dibantah bahwa pertumbuhan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh pertumbuhan kebudayaan masyarakat utamanya teknologi. Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn inovasi mesin uapnya, sudah mengganti tatanan penduduk yang tadinya berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh insan, namun juga oleh mesin, kapasitas bikinan yang kian besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga membawa efek penting dalam pertumbuhan ilmu ekonomi secara biasa . Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi, kini beralih ke kapitalis di bawah panji fatwa Adam Smith.
Perkembangan pemikiran marketing
selaku ilmu sendiri lahir alasannya adalah berbagai faktor:
- Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tak mautidak mampu melepaskan diri dari esensinya selaku ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial tugas dasar ilmu ekonomi yakni menganalisis dan memecahkan duduk perkara-dilema sosial masyarakat yang berafiliasi dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak senantiasa dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro terang dibutuhkan. Orang per orang baik secara individu ataupun kalangan memerlukan pemecahan atas problem mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis mirip dalam ilmu ekonomi, namun memerlukan analisis yang sungguh-sungguh sesuai dengan tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada dikala itu.
- Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan menganalisis masalah-duduk perkara ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori sikap pelanggan dan sebagainya, dianggap tidak mencukupi untuk menjelaskan kompleksitas problem-urusan kasatmata ekonomi.
- Perkembangan penduduk dan contoh-pola kehidupan zaman.
Zaman industri sudah menciptakan pergantian yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut selaku zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan penduduk post-terbaru tidak lagi bertumpu pada kelompok-golongan penduduk , tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang lalu diketahui selaku abad informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh kedua kurun 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang sudah memperkirakan arah pertumbuhan dunia menuju kala info tersebut.
- Runtuhnya metode komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai sebagian bagian dunia semenjak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada era perang hambar pun merefleksikan adanya perbedaan persepsi yang sangat menonjol antara kapitalisme dan komunisme, yang sebetulnya berawal dari masalah ekonomi. Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya tata cara komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut tata cara ekonomi komando, beralih untuk memperlajari tata cara ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari ialah ilmu penjualan. Buku-buku dari banyak sekali andal di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku penjualan, khususnya buku dari begawan marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari acara pertukaran entah antar pribadi dengan eksklusif, golongan dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan sebuah konsensus bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri tidak mampu disebut selaku ilmu marketing. Karena bergotong-royong acara tersebut lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih dipandang selaku ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas ternama di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing telah meningkat lebih dulu pada paruh terakhir kurun ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang bekerjasama dengan advertising.
Pada kurun-era terkemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, ialah advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, komponen-komponen lain pun mulai dimasukan dalam aliran-pemikiran marketing. Di antaranya, desain konsumsi, sikap pasar, dan seterusnya.
Tiga Masa Marketing
Marketing berkembang sebagai ilmu terbaru, mirip dikenal pada ketika ini, karena dorongan para andal yang turut serta menyumbang ajaran di dalamnya. Para hebat ini dibagi dalam 4 kalangan utama, yakni:
1. Kelompok pendiri ialah mereka yang melahirkan marketing semenjak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang telah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 bagian dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan pengembangan ke arah modernisasi pedoman marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, mirip psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada observasi yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan pengamatan yang bersifat subjektif. Di antara mereka ini ialah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, yakni mereka yang tadinya melakukan pekerjaan dalam bidang penjualan, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja. Sehingga pedoman mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak bersifat permanent, sebab ada juga kalangan akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir marketing selaku ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-anutan mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa kemajuan marketing dipengaruhi oleh kemajuan teknologi terutama dalam bidang informasi dan komunikasi.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran). (12121406/Yanto Mulyanto/12.1A.14)