“Maafkanlah orang lain untuk semua kesalahan yang sudah mereka kerjakan, bahkan walaupun hal itu terlihat mirip tidak pantas untuk dimaafkan.” Ungkapan di paras kiranya sempurna bagi atau bisa juga dibilang untuk menggambarkan akan pentingnya suatu maaf. Setiap orang membuat kesalahan sepanjang waktu. Bukan cuma orang jahat, ataupun orang-orang yang lemah. Kesalahan kita merupakan apa yang membuat kita menjadi kita-kita (manusiawi). Dan malah disaat kita tak berpikir bahwasanya kita sudah melakukan kesalahan, orang lain akan Suka memperoleh kesalahan dalam cara kita. Jika kita telah melakukan sesuatu yang menyinggung orang lain apakah mesti kita meminta maaf?
Tentu meminta maaf yaitu hal paling baik andai kita sudah menyakiti ataupun menyinggung orang lain-bahkan andai kita berpikir kemarahan orang tersinggung merupakan dibenarkan, ataupun andai kita mempunyai argumentasi yang Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk apa yang terealisasi.
Seringkali, imbas dari langkah-langkah kita bukanlah apa yang kita maksudkan. Tapi ada satu hal: Mempertimbangkan dampak yang terlaksana lebih penting dibandingkan dengan niat kita. Lantas bagaimana cara membuat undangan maaf yang baik? Setelah mengkaji pertanyaan yang ekstensif, Aaron Lazare menyebarkan kriteria yang paling berpengaruh sampai era ini bagi atau mampu juga dikatakan untuk membuat usul maaf yang efektif. Seperti yang digambarkan pada karya Dr Lazare bagi atau mampu juga dikatakan untuk membuat usul maaf yang baik, ide-idenya mampu disederhanakan yang dengannya metode tiga langkah berikut: