Majas Sindiran: Pengertian Dan Contohnya Dengan Kalimat Dan Puisi

Dalam berbahasa kita mengenal bahasa secara langsung maupun bahasa kiasan. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra.

Karya sastra bahasa kiasan lebih banyak digunakan. Hal ini ialah salah satu bagian keindahan.

Bahasa kiasan ialah bahasa tak langsung. Dan gaya bahasa ini disebut dengan majas.

Majas digunakan untuk memperindah dan memperlihatkan efek-efek tertentu pada bahasa.

Dengan memakai majas maka bahasa yang digunakan akan terlihat lebih hidup.

Ada aneka macam macam jenis majas. Misalnya majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan.

Dan kali ini kita akan mencar ilmu mengenai majas sindiran.

Pengertian Majas Sindiran

Majas sindiran ialah majas yang menggunakan kata-kata secara tidak langsung dengan tujuan untuk menyindir.

Sindiran tersebut mampu secara halus maupun secara vulgar.

Oleh alasannya adalah itu majas sindiran pun memiliki beberapa jenis. Bagian yang merupakan majas yang vulgar dan sebagiannya lagi ialah majas sindiran halus.

Majas jenis ini juga sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Begitu juga dalam penyampaian di media massa. Apalagi di dalam sebuah karya sastra.

Macam-Macam Majas Sindiran

Ketika mempelajari majas sindiran kita disuguhi tiga macam jenis majas.

Diantaranya yakni majas ironi majas, sarkasme, dan majas sinisme.

Ada juga yang memasukkan dua macet lainnya kedalam majas sindiran. Majas tersebut adalah majas innuendo dan majas satire.

Kaprikornus secara garis besar majas sindiran terdiri:

  1. Majas Ironi
  2. Majas sarkasme
  3. Majas sinisme
  4. Majas innuendo
  5. Majas satire.

Itulah kelima jenis majas sindiran.

Sekarang kita akan mempelajari pengertian dari masing-masing majas tersebut.

1. Majas Ironi

Majas ironi yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dari yang dimaksud.

  40 Teladan Majas Aliterasi Dan Asonansi : Kalimat Dan Puisi

Contoh yang populer:

“Tulisan kau indah sekali sampai-sampai aku tidak mampu membacanya.”

Kata-kata “indah” di sini digunakan selaku kata sindiran. Makna dari Indah adalah sesuatu yang sungguh menawan dan pasti elok.

Akan tetapi pada kalimat diatas kata “indah” digunakan untuk memberikan sesuatu yang “jelek atau jelek”.

Jadi kalimat yang dimaksud yakni:

“ Tulisan kau buruk sekali sampai-sampai tidak mampu dibaca.”

Berikut ini ialah teladan-contoh dari majas ironi yang ialah majas sindiran.

Contoh Majas Sindiran Ironi:

  1. Bersih sekali rumahnya seperti kapal pecah.
  2. Warga sungguh terpelajar mengotori lingkungan ini.
  3. Pemerintah telah berhasil menciptakan harga pokok meroket.
  4. Dandananmu elok sekali mirip ondel-ondel kecebur kali.
  5. Badanmu kurus sekali seperti gajah kebanyakan makan.
  6. Keluarga itu sungguh akur. Tiada hari tanpa perkelahian.
  7. Pakaianmu sopan sekali hingga-hingga saya malu melihatnya.
  8. Kata-katamu memang sopan hingga-sampai banyak orang sakit hati.
  9. Gigimu elok sekali terlihat kuning bagaikan emas.
  10. Badannya wangi sekali. Pasti jarang mandi.

2. Majas Sarkasme

Menurut KBBI majas sarkasme yaitu penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan atau ajukan garang.

Pada majas sarkasme sindiran dilakukan secara pribadi. Bahkan pada gaya bahasa ini tampakbegitu vulgar.

Sebaiknya penggunaan bahasa sarkasme sebisa mungkin dihindari. Kenapa bahasa ini memperlihatkan bahwa seseorang tidak mempunyai sopan dan santun.

Kata-kata dalam sarkasme menawarkan kata kecewa, kesal, murka, dan sejenisnya.

Contoh majas sindiran sarkasme:

  1. Dasar orang gak pernah sekolah! Nggak ngerti etika!
  2. Memangnya kau nggak punya telinga? Dibentak baru menjawab?
  3. Dasar kambing congek! Ditanya nggak ngerti apa.
  4. Dasar penghianat! Kusangka sahabat ternyata kau adalah lawan.
  5. Kau betul-betul wanita hina! Menjual dirimu murah kali.
  6. Bagaimana saya selera masakannya saja sudah anyir tengik?
  7. Laganya saja sombong padahal rumahnya seperti sangkar ayam.
  8. Aku memang merasa jijik yang ingat semua kelakuanmu itu!
  9. Rasanya ingin muntah mendengar engkau mengatakan.
  10. Mungkin dia didikan setan. Punya hati sama sekali.
  60 Teladan Majas Ungkapan Dan Artinya Lengkap

Terlihat pada majas sindiran sarkasme terdapat umpatan, kekesalan, kekecewaan, penghinaan.

Pada alasannya itu semestinya majas ini tidak digunakan dalam bercakap-cakap.

3. Majas Sinisme

Majas sinisme ialah majas yang memakai musuh kata yang berkualitas si buruk untuk memperkuat maksud.

Misalnya:

“Wajahnya saja kelihatan baik namun hatinya amis.

Pada kalimat di atas ada 2 kata kata yang berlawanan secara makna. Yaitu kata “baik” dan “bau.”

Kata “wangi” merupakan lawan dari makna kata “baik”. Pada kata tersebut ditekankan sesuatu yang sungguh buruk.

Padahal dengan menggunakan kalimat lain maka kalimat tersebut tidak terlalu agresif.

Seperti, “Wajahnya saja kelihatan baik, namun hatinya tidak.”

Pada kalimat di atas tidak terasakan konotasi yang sangat buruk.

Berikut ini beberapa acuan lainnya dari majas sindiran sinisme.

Contoh majas sindiran sinisme:

  1. Wajahnya elok namun hatinya busuk.
  2. Kata-katanya elok. Namun di hatinya banyak racun mematikan.
  3. Kata-katanya memang sungguh puitis. Tapi sebenarnya ia ialah buaya darat yang berengsek.
  4. Orangnya memang senang memberi tetapi mulutnya sungguh pedas.
  5. Kamu sudah berkepala empat. Seharusnya sudah pintar menata kata.
  6. Untuk apa berdandan mirip malaikat tapi hatinya bagaikan setan.
  7. Memang lulusan S2. Makanya sangat cendekia bersilat lidah.
  8. Orang memandangnya dia orang kaya. Tapi miskinnya luar biasa hingga meminta-minta.
  9. Dia memang sangat minim hati bila menjilat kepada atasannya saja.
  10. Siapa bilang beliau orang kurang pandai. Dia sangat cendekia mendustai teman-temannya.

4. Majas Innuendo

Majas innuendo yakni majas sindiran yang bermaksud untuk mengecilkan arti sesuatu atau merendahkan.

Majas innuendo ialah salah satu majas yang jarang dibahas. Sebagian orang memasukkan innuendo ke dalam majas ironi.

Mari kita pelajari salah satu majas sindiran ini.

Contoh Majas Sindiran Innuendo:

  1. Pantas saja dia juara 1. Jurinya masih family.
  2. Dia mampu menjabat itu alasannya adalah biasanya ia menggunakan cara licik.
  3. Pantas saja beliau kaya karena beliau mengambil harta warisan adiknya.
  4. Tidak heran bila beliau sombong sebab lahir dari keluarga yang mirip itu.
  5. Semua orang tahu bila jabatannya tinggi alasannya beliau cerdik menyuap atasan.
  6. Dia diketahui sangat bagus khususnya pada orang-orang yang mau menjilatnya.
  7. Dia memang gembira menjadi PNS tetapi masuk karena dibantu orang dalam.
  8. Pantas saja dia tidak mau mengaku alasannya adalah ia telah disuap.
  9. Bagaimana ia mampu membela kebenaran? Dia sendiri telah mengkonsumsi duit haram.
  10. Untuk apa menangis? Hanya gara-gara masalah sepele.
  75 Pola Majas Personifikasi: Kalimat Dan Puisi Dan Pengertiannya

Itulah majas sindiran yang berjulukan innuendo. Masih ada 1 jenis lagi majas sindiran. Majas tersebut disebut dengan majas satire.

5. Majas Satire

Menurut laman Wikipedia, majas satire merupakan majas atau gaya bahasa yang berfungsi untuk menyatakan sindiran terhadap sebuah keadaan atau seseorang. Sindiran tersebut lazimnya disampaikan secara tidak pribadi atau berupa kiasan.

Satire ini merupakan sindiran yang kadang dibilang sebagai ironi, sarkasme, maupun sinisme.

Namun ada pula yang menyampaikan bahwa satire ialah majas tersendiri.

Dalam satire terdapat komponen “tertawaan” namun bergotong-royong sedang menyindir secara keras.

Contoh Satire:

  1. Anak-anak sekarang mudah frustasi. Apakah ini karena imbas terlampau banyak kerja, kerja, dan kerja tanpa berlibur? (Satire untuk pemerintah)
  2. Kita harus berhati-hati dikala menyiram bunga. Karena ketika ini kadang kala menyiram ke bawah, tetapi airnya mampu ke atas. (Satire untuk kasus Novel Baswedan).
  3. Apakah gunanya mengajarkan anak akal pekerti dan etika. Karena zaman sekarang orang yang berangasan mampu menduduki jabatan tinggi.
  4. Jangan sepelekan penjual gorengan di pinggir jalan. Bisa jadi ia adalah seorang komisaris perusahaan besar.

Dari beberapa acuan di atas, tampakbahwa majas sindiran satire ialah sindiran yang tidak memakai kata-kata bernafsu.