Acuan Majas Sinekdoke Pars Pro Toto Dan Totem Pro Parte: Pengertian, Macam, Dan Fungsinya

Majas ialah gaya bahasa yang sungguh penyeleksian dipakai. Penggunaannya bisa mengefektifkan penyampaian pesan.

Secara lazim majas ialah gaya bahasa yang tidak memperlihatkan makna sebenarnya. Melainkan ialah makna kiasan.

Majas sinekdok ialah bab dari majas perbandingan. Yang mempunyai fungsi membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya.

Beberapa majas lainnya ialah majas asosiasi, hiperbola, metafora, dan simile.

Jenis majas ini memiliki ciri menggunakan perbandingan baik pribadi maupun tidak pribadi.

Yang menggunakan perbandingan langsung contohnya majas asosiasi. Ada majas tersebut terdapat kata-kata atau kalimat yang menggunakan kata pembanding mirip: bagaikan, laksana, menyerupai.

Ada pula majas yang tidak memakai kata pembanding walaupun ialah majas perbandingan. Misalnya majas metonimia.

Sedangkan macam sinetron merupakan majas perbandingan yang juga tanpa kata-kata pembanding.

Majas sini lebih mirip dengan majas metonimia. Kemiripannya terletak pada penggunaan kata untuk menggantikan kata lainnya.

Agar lebih terang marilah kita ketahui dengan lebih teliti.

Pengertian Majas Sinekdoke

Menurut Keraf (1981: 126) sinekdoke ialah bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhannya (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte).

Majas sinekdoke biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari maupun dalam karya sastra.

Mungkin kita acap kali memakai majas ini tanpa menyadarinya.

Misalnya dalam kalimat:

“Dalam pertarungan bola tersebut, Indonesia mengalahkan negara Vietnam.”

Yang dimaksud dengan Indonesia bukannya seluruh rakyat Indonesia. Hanya sebagian kecil dari rakyat Indonesia.

  75 Contoh Kalimat Majas Antitesis Dan Penjelasannya

Contoh lainnya:

“Pak RT membagikan pertolongan sebesar Rp50.000 per kepala.”

Kata berkepala pastinya bukan hanya kepalanya saja. Kata tersebut hanyalah kiasan untuk menyatakan per-orang.

Fungsi Majas Sinekdoke

Lalu apa saja fungsi dari majas sinekdoke?

Setidaknya ada beberapa fungsi yang melekat pada majas ini. Yaitu:

  1. Untuk memperjelas makna,
  2. Menguatkan maksud penutur
  3. Menimbulkan kesan estetis
  4. Membuang kata-kata yang kurang efektif

Jika dilihat dari ciri-ciri tersebut maka majas sinekdoke bertentangan dengan majas pleonasme.

Macam-Macam Majas Sinekdoke

Ada berbagai macam majas sinekdoke, yaitu:

  • Sinekdoke pars pro toto
  • Sinekdoke Totem Pro Parte

Apa maksud sinekdoke pars pro toto? Yaitu majas sinekdoke yang memakai sebahagian untuk menyatakan keseluruhan.

Sedangkan sinekdoke Totem pro toto yaitu gaya bahasa yang memakai keseluruhan untuk menyatakan sebagian.

Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini. Baca dengan seksama.

Semua kalimat ialah teladan dari sinekdoke pars pro toto.

Contoh kalimat:

  1. Kamu hanya mempertimbangkan diri sendiri dan tak mautahu persoalan perut orang lain.
  2. Gosip itu menyebar dengan segera di sudut pasar.
  3. Mata panah itu sudah mengintai rusa semenjak tadi.
  4. Desa ini baru saja menerima pertolongan sebesar Rp100.000 per kepala.
  5. Cahaya matahari itu menerangi sudut desa di lereng gunung.
  6. Aku tak mau kehilangan jantung hatiku.
  7. Kamu tidak boleh menuduh sembarangan kecuali melihat dengan mata kepalamu sendiri.
  8. Mata dunia tertuju kepadanya sebab kecantikan suaranya yang begitu menarik.
  9. Walaupun sudah menunggu satu jam kami belum melihat batang hidung Rudi.
  10. Belanda angkat kaki dari Indonesia dan tidak lagi menjajah.

Contoh Puisi:

.

Berburu

1.
Sudahlah lama
Anak panah ini menanti
Menemukan mangsa

Anak panah ini
Telah menyusuri rimba
Menghirup udaranya
Menemani majikannya.

  Pola Majas Dalam Puisi : Personifikasi, Hiperbola, Metafora, Perbandingan

2.
Mataku telah lelah
Menatap dan mengerling
Menunggu sang rusa
Yang kini makin langka

Mungkin lebih baik
Pulang ke tempat tinggal
Dengan membawa duka

Kemudian menguburnya di ladang
Agar berkembang sayur-sayuran
Pengganti dari usaku yang hilang

Memang sulit
Jika permasalahan perut manusia.

Lapar dan dahaga
Apa yang bisa mengobatinya?

Kecuali
Air dogma mengaliri
Membasahi dan membanjiri

Barulah
Kekuatan terhimpun
Melawan kebatilan.

Contoh Majas Sinekdoke Totem Pro Toto

Di bawah ini beberapa acuan majas sinekdok Totem pro toto. Kita mulai acuan kalimat lalu puisi.

Contoh kalimat Totem Pro Toto

  1. Rakyat Amerika Serikat hidup dalam gelimang harta.
  2. Warga Cirebon masih sering mengadakan acara nadranan.
  3. Warga desa memenuhi pasar malam yang baru dibuka itu.
  4. Indonesia akan menghadapi Malaysia dalam semifinal badminton series.
  5. Betapa indahnya bumi di pagi ini.
  6. Para petani itu mulai mengolah bumi dan menanaminya dengan aneka macam macam flora.
  7. Sekolah Menengah kejuruan 1 mengungguli perlombaan robot antar sekolah.
  8. Jakarta kembali dilanda banjir semenjak ahad kemarin.
  9. Indonesia tidak akan mengalah menghadapi bala tragedi ini.
  10. Warga desa Majalaya masih mengkhawatirkan tanah longsor susulan.
  11. Rakyat Indonesia sering memberi derma terhadap ada warga Palestina.
  12. Manusia sering lupa akhirat dan mudah termakan oleh hal-hal duniawi.
  13. Arab Saudi memberikan tunjangan sebesar 200 Miliar untuk muslim di Aceh.
  14. Kabupaten Indramayu sukses menyabet juara 1 dalam kontes MTQ se-jawa Barat.
  15. Rakyat Indonesia berhasil menghalau penjajah walaupun dengan keadaan seadanya.
  16. Perempuan Indonesia memiliki warna kulit sawo matang dan kuning langsat.
  17. Polisi telah menciduk pelaku pembegalan yang umum meresahkan masyarakat.
  18. Universitas Indonesia menyelenggarakan observasi berhubungan dengan pandemi covid 19.
  19. Ketika kontes macapat, kabupaten Gunungkidul menjangkau juara 1.
  20. Rakyat Amerika memilih siapa idolanya malam ini.
  Majas Paradoks: Pemahaman Dan Contoh Kalimat Dan Puisi

Contoh Puisi Totem Pro Toto

Kuli Yokohama

Mendung sudah jatuh
Mengelilingi Yokohama.

Seorang kuli berjalan
Melewati jalan yang sempit
Tangannya masih basah
Dan seutas handuk di pundaknya.

Ia memandang ke penjuru kota
Yang tampakbegitu kaya raya
Tapi ia tetap bersedih
Ada impiannya yang masih tersisa.

Malam Desa

Malam menutupi dunia
Dan kesenyapan meliputi
Sebuah bulan purnama
Bersinar agak merah.

Rakyat desa duduk bercengkrama
Di bawah Purnama yang jelita
Jauh dari gemuruh bunyi
Pabrik-pabrik yang menggerus jiwa.

Mereka sudah lelah
Dengan hati yang berbahagia
Meninggalkan ladang jagung
Dan juga sayur mayur.

Kini saatnya untuk membuatkan
Sebagai cerita di dalam hati
Menikmati usia di dunia
Menghiasinya dengan rasa bahagia.

Seribu Hujan

Angin pelan-pelan bertiup di pelabuhan kecil itu. Lalu menerpa wajah bumi ini. Ketika bahtera nelayan, sampan kecil, dan belum dewasa bermain di bibir pantai.

Kapankah saatnya datang? Meletakkan rindu di dalam hati.

Aku tahu yang berat adalah rindu. Yang indah ialah cinta. Dan yang kutakutkan yaitu kecewa.

Aku ingin memetik hatimu. Membawanya pada kembang-kembang. Disirami oleh nektar yang bagus.

Lalu kukecup dengan sepenuh jiwa.

Itulah beberapa teladan majas sinekdoke, baik pars pro toto maupun totem pro parte. Baca juga majas alegori dengan teladan yang lengkap.