Pengertian definisi dari Perilaku (behaviori) atau acara (acivity) adalah segala manifistasi hayati atau manifistasi hidup individu, ialah semua ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu manusia itu hidup.
Menurut konsep psikoanalisis dalam landasan psikologi proses di pendidikan yang dikutif oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2005 : 41). Sebagian besar dari kehidupan individu terdiri atas bagian yang tidak disadari (ketidak sadaran), cuma sebagian kecil saja yang mampu disadari oleh individu.
Jadi dapat dikenali pengertian wacana perilaku di lingkungan hidup dalam aktivitas pendidikan, Kita sering melihat adanya komponen pergaulan dan unsur lingkungan. Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan tetapi mampu dibedakan. Pengertian lingkungan hidup dapat diarahkan terhadap umum yaitu manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama dengan makhluk yang lain, ialah tumbuh-tumbuhan, binatang dan jasad renik. Melainkan hidup manusioa itu terkait akrab pada mereka.
Manusia bareng tumbuhan, binatang dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup, mirip udara yang terdiri atas macam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padattanah, dan watu. Ruang yang ditempati sebuah makhluk hidup bareng dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya disebut lingkungan hidup makhluk tersebut. Maka insan berinteraksi dengan lingkungan hidup. Ia menghipnotis dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya, seperti beliau mentukan keadaanya yang memuaskan pada lingkungan, yakni yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang dihasilkan oleh interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungan.
Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya tidaklah sesederhana seperti diuraiakan di paras , melainkan sungguh kompleks. Menurut Emil Salim ( 1987 : 172 ) yang dikutif dari ucapan Presiden Soeharto dalam Amanat lingkungan 5 juli 1982 menampung lima pokok penting :
- Pertama, menumbuhkan sikap kerja menurut saling memerlukan antara yang satu dengan yang lain.
- Kedua, kesanggupan menyerasikan keperluan dengan kesanggupan sumber alam dalam menciptakan barang dan jasa.
- Ketiga, berbagi sumber daya insan supaya mampu menyikapi tantangan pembangunan tanpa menghancurkan lingkungan hidup.
- Keempat, mengembangkan kesadaran lingkungan di lingkungan masyarakat sehingga berkembang menjadi kesadaran berbuat.
- Kelima, menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya penduduk yang mampu mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.
Dari kedua pemahaman yang telah dibahas di atas, dapat difahami secara mikro dan makro tentang pengertian perilaku dan lingkungan. Dua dimensi ini memiliki alur yang berlainan akan tetapi tidak mampu dipisahkan antara sikap dan lingkungan, alasannya adalah manusia ialah salah satu mempunyai kepribadian yang kadang muncul secara langkah-langkah yaitu perilakunya, dan kadang dengan secara tidak eksklusif pola berbuat dan tidak berbuat. Dan adapun lingkungan salah satu objek target insan terhadapnya dan bermacam-macam tindak dan perbuatan disengaja dan tidak disengaja adalah ialah daerah bersandarnya suatu reaksi tindakan manusia terhadap lingkungan dan sekaligus suatu fasilitas dan prasarana daerah hidup dan penghidupan di lingkungan hidup seperti sudah dibahas di wajah perihal faedah lingkungan hidup secara sumber daya alamnya.
Lingkungan hidup secara mikro dan makro yaitu lingkungan hidup di keluarga yang saling berkaitan antara ayah, istri, dan anak-anaknya yang saling menanamkan banyak sekali hukum dan tanggung jawab di dalam keluarga , inilah yang disebut mikro sedangkan makro ialah lingkungan hidup secara biasa ialah lingkungan hidup di masyarakat di antaranya sejumlah orang dalam golongan tertentu yang membentuk perikehidupan berbudaya; rakyat, atau sejumlah keluarga yang mencakup antara yang satu dengan yang yang lain.