Merdeka, Katanya.


Inilah Negeriku, Negeri “merdeka”, katanya.
Tujuh dasawarsa sudah diproklamirkan
Nyatanya masih banyak yang setiap malam bingung
alasannya adalah tak tahu besok mau makan apa?

Inilah Negeriku, Negeri “merdeka”, katanya.
Euforia tahunan selalu diselenggarakan dengan gegap gempita
Nyatanya sesudah itu mereka kembali berlupa
Apa bekerjsama makna merdeka?

Inilah Negeriku, Negeri “merdeka”, katanya.
Nyatanya pekarangan, sawah, yang sedianya hendak dipakai untuk bercocok tanam
ditikam makelar tanah untuk ditanami bangunan megah nan gagah
Dan kita dipaksa merelakannya.

Inilah Negeriku, Negeri “merdeka”, katanya.
Nyatanya untuk menikmati kemerdekaan pun
Acap kita dijegal kaum langsung berkantong tebal

Yang punya kuasa Melacurkan diri untuk menyanggupi ambisi pribadi.
Yang punya kekuatan untuk melawan
Terbungkam lipatan amplop yang menggiurkan.
Cerita usaha hero kemerdekaan
Hanyalah kenangan indah yang perlahan terlalaikan.

Inilah Negeriku, Negeri “merdeka”, katanya.
Nyatanya kita masih mesti berjuang
untuk betul-betul dikatakan merdeka.

: Dirgahayu Negeriku. Semoga lekas sembuh.

_________________
Tegal, Agustus 2015

  Sulit Tidur