Pengembangan Sosial Emosional Berdasar Pada Pertumbuhan Anak (Dap)


PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL BERDASAR PADA
PERKEMBANGAN ANAK (DAP)
Pada guru sering sibuk sendiri, memikirkan segala sesuatu yang hendak dilakukannya dalam mengembangakan acara pembelajaran sehingga menyita waktu yang cukup banyak.
Bredekamp (1987) menawarkan salah satu solusinya ialah acara tersebut kurang sesuai dengan keperluan anak, jadi bukan anak yang diubahsuaikan dengan program, namun programlah yang diubahsuaikan dengan anak. Jawaban itulah yang membuka setiap masalah yang selama ini terjadi.
Dredekamp sangat menekankan bahwa pengembangan pembelajaran anak usia berbasis pada perkembangan dan keperluan anak, serta disesauikan dengan karakteristik perkembangan anak. Dengan pengembangan pembelajaran bedasarkan DAP tindakan guru akan lebih efektif dan tepat target alasannya pembelajaran akan menjadi lebih maksimal.
A. Batasan Pembelajaran DAP
Kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencar ilmu mengajar yakni dari sisi anak itu sendiri, bukan dari segi pedoman guru. (Weikert,1996 dalam Claudia Eliason dan Loa Jenkin, 1994) tujuannya pendekatan yang dikerjakan berupaya memfailitasi semoga tujuan-tujuan kegiatan mencar ilmu mampu terintergraikan dengan dimensi-dimensi kemajuan anak, baik dimensi kalangan maupun individu.
Agar para guru mampu mengintergrasikan tujuan, kegiatan dan kemajuan anak maka guru mesti memahami karakteristik dan pertumbuhan anak. Para guru juga harus mampu memperlihatkan isyarat dan panduan yang sempurna bagi anak. Agar anak dapt mengeksplorasiakan setiap tahap pertumbuhan dalam mencar ilmu yang menggembirakan dan menawan bagi anak.
Pembelajaran yang berorientasi pada anak lebih banyak menberikan peluang pada anak untuk mencar ilmu dengan cara-cara yang sempurna, melalui pengalaman aktual. Menumbuhkan rasa ingin tahu bagi anak apa yang ada dilingkungannya.
B.Prinsip Pembelajaran Berdasarkan DAP
Pembelajaran berbasis DAP memiliki prinsip-prinsip yang mesti diamati, adalah:
  1. Semua faktor perkembangan anak mesti terkait
  2. Perkembangan terjadi relative terstruktur
  3. Perkembangan berlangsung secara beraneka ragam antara anak yang satu dengan anak yang lain.
  4. Pengalaman awal bagi anak memiliki imbas eksklusif amupun efek tertentu kepada kemajuan anak secara individu
  5. Perkembangan berjalan kearah yang mengandung kompleksitas
  6. Perkembangan anak dipengaruhi oleh konteks social budaya
  7. Anak yaitu pelajar yang aktif
  8. Perkembangan anak ialah hasil dari kematangan biologi dan lingkungan
  9. Bermain adalah suatu wadah yang penting bagi pertumbuhan sosial anak
  10. Perkembangan anak akan meningkat kalau anak memiliki kesempatan mempraktekkan keterampilan baru yang diperoleh dan kalau mereka memperoleh tantangan
  11. Anak memperoleh cara yang berdeda-beda dalam menemukan wawasan dan keterampilan
  12. Atas dasar itu maka para pendidik harus menyediakan lingkungan yang aman, sehat serta menawarkan makanan yang bergizi
C.  Rambu-Rambu Dalam Pengembangan DAP
Menurut Al Mabrur (2003) terdapat lima dimensi dasar yang terkait ihwal pengembangan DAP pada jenjang pendidikan TK, yaitu:
  1. Pengembangan masyarakat pembelajaran terpadu
  2. Pembelajaran yang memperkaya wawasan anak
  3. Pengembangan kurikulum yan memadai
  4. Assessment pertumbuhan dan berguru anak
  5. Pengokohan hubungan timbal balik dengan keluarga
1.Pengembangan Masyarakat Pembelajaran Yang Peduli
Dilakukan dengan jalan memikirkan dan memperkokoh reaksi antara orang cukup umur dengan anak, anak dengan anak, guru dengan guru, dan guru dengan keluarga, reaki ini diarahkan untuk yakni:
  1. Memungkinkan pihak yang satu berkontribusi dengan pihak lain
  2. Memungkinkan anak belajar dengan diri sendiri dan dunianya
  3. Memungkinkan anak berguru  berkolompok dan koorperatif dalam mengembangkan sebuah proyek
  4. Memungkinkan anak melaksanakan gerakan –gerakan fisik
  5. Memungkinkan anak mendapatkan pengalaman yang berarti dalam melaksanakan dan mengenal seuatu
2.Pembelajaran Yang Memperkaya Perkembangan dan Khasan Anak
Dalam mengambil keputusan/langkah-langkah pendidik guru seharusnya:
  1. Menghargai, mendapatkan dan memperlakukan anak sesuai dengan martabatnya
  2. Memahami setiap anak dengan baik, mirip:
a.       Memperhatikan keperluan dan potensi anak
b.      Mengamati permainan yang impulsif anak secara berlanjutan
c.       Memahami kemajuan anak  dan khasaan mencar ilmu anak dalam konteks keluarga dan penduduk
d.      Memahami gejala-tanda-tanda stress dan pengalaman traumatic
e.       Mengembangankan kemampuan anak dalam mengontrol dirinya
  1. Mendorong anak dalam berkolaborasi atau kolaborasi dengan sahabat sebayanya, lewat:
a.       Kegiatan yang cocok dengan kolaborasi dengan minat anak
b.      Memungkinkan anak bekerja sendiri,  berkolompok kecil dan berkolompok besar
  1. Pengunaan taktik dan pembelajaran yang luas untuk memperkaya pengalaman mencar ilmu anak dan memperluas penhetahuan anak dengan cara:
a.       Membantu anak mengembangankan kemampuanberinisiatif, menentukan dan mempersiapkan kegiatan berguru sediri
b.      Mengajukan problem, pertanyaan, komentar, dan nasehat yang mengstimulasi berpikir anak dan memperluas pengalaman belajarnya
c.       Memperluas minat anak lewat penyajian pengalaman gres
d.      Memelihara upaya anak secara individu lewat banyak sekali cara
e.       Melatih anak menguasai keterampilan gres
f.       Menyesuaikan tingkat kemampuan dan kesusahan anak
g.      Memberikan peran secara sedikit demi sedikit pada anak
h.      Memperkuat rasa percaya diri anak sebagai pelajar
i.        Memperkaya pengertian konseptual anak
  1. Memfasilitas anak untuk menyebarkan rasa tanggung jawab, dan kemampuan menertibkan diri sendiri dengan cara:
a.       Menata aturan anak secara terperinci, bagaimana berprilaku baik di dalam kelas
b.      Mengarahkan  anak berprilaku baik semoga mampu diterima oleh temannya
c.       Mendengarkan dan mengetahui perasaan dan frustasi anak
3.Pengembagan Kurikulum Yang Memadai Bagi Perkembangan Anak Dengan Memperhatikan Kaidah-Kaidahnya
  1. Mencakup seluruh daerah kemajuan anak
  2. Mencakup rentang yang luas dan interdisplin yang berkaitan secara social
  3. Berdasarkan pada pengetahuan
  4. Mengintergrasikan kemampuan dasar (menulis, berhitung dan membaca)
  5. Meningkatkan kemajuan wawasan, pengalaman dan ketermpilan anak
  6. Mengandung intergrita dan intelektual anak
  7. Mengandung potensi untuk mendukung kurtur dan bahasa anak
  8. Mengandung unsure yang realistic
4. Assessment Berkembangan dan Belajar Anak
Assessment di TK sulit dilaksanakan sebab pertumbuhan berguru anak berjalan sangat cepat didalam konteks cultural dan bahasa yang spesifik, assessment tidak akurat dan mampu menimbulkan ancaman bagi perkembangan anak.
Assessment mampu dikerjakan dengan paduan berikut
  1. Dilakukan secara berlanjutan, trategis an bermaksud
  2. Merefleksikan pertumbuhan-pertumbuhan perkembangan assessment yang sudah tercapai anak
  3. Sesuai dengan usia dan pengalaman anak
  4. Dirancang untuk mendapatkan info pertumbuhan anak
  5. Penilaian menurut pada pengamatan orang renta dan guru
  6. Mengidentifikasi anak yang mempunyai keperluan khusus
  7. Harus sesuai dengan gaya dan kesanggupan mencar ilmu anak
  8.  Sesuai dengan kesanggupan anak dalam melakukan tugasnya
5.Implikasi DAP Dalam Pembelajaran Social Emosional Anak
1. Dimensi Perkembangan Yang Harus Diperhatikan
Periode kemajuan dan karakteristik social emotional anak usia dini
Usia
Karakteristik perkembangan social emosional anak usia dini
0-2 thn
-Memberikan reaksi yng berlawanan pada suara yang berbeda
-Membalas senyum pada orang lain dan senyum social
-Lebih menggemari satu orang
-Tertawa apaila digelitik dan ditiup mukanya
-Menangis selaku reaksi hambar, lapar dan haus
-Tertawa menjerit alasannya adalah diajak bermain
-Bersikap hening bila kebutuhannya tercukupi
2-4 thn
-Mulai bahagia bergaul dengan sobat
-Meniru acara orang dewasa
-Memperlihatkan perasa cemburu
-Mulai membuktikan perasaan berguna
-Mulai bisa mengerti tangis dan tawa
-Menunjukan rasa saying kepada saudara-saudaranya
-Senang menjiplak lagu dan kisah-dongeng
-Mulai berdikari dalam mengerjakan tugas-tugas
4-6 thn
-Dapat melepaskan ikatan emosi
-Menunjukan penghargaan pada guru
-Tidak cepat menangis
-Tidak mengambarkan perilaku yang sedih
-Tidak mengambarkan perilaku yang tidak masuk akal
-Tidak suka menetang guru
-Tidak suka menggangu sobat
-Senang bermain dengan anak lain
-Tidak suka mampu berdiri diatas kaki sendiri
-Mulai bercerita kepada sahabat-temannya
-Mampu bermain bahu-membahu
-Menolong dan membela teman
-Dapat bertindak sopan
-Dapat membuktikan perilaku ramah
6-8 thn
-Belajar membina persahabatan
-Menunjukan rasa setia kawan yang berpengaruh
-Berpenampilan rapid an higienis
-Sayang kepada ciptaan Tuhan
-Berkomunikasi dengan orang
-Mengurangi dampak orang tua dan mengikuti temannya
-Berminat hidup rukun dalam keluarga
-Emosi cepat naik saat sakit dan lelah
2. Prosedur Pengembangan Pembelajaran
Tinggi rendahnya apresiasi terhadap karakteritik dan kebutuhan belajar anak akan menentukan pengembangan pembelajar tersebut.
Agar dalam mngimplementasikan acara pengembangan atau pembelajaran berbasis DAP tepat target, maka guru mesti mengetahui ialah:
  1. Memilih pendekatan atau kurikulum
Kurikulum mesti diarahkan pada perkembangan semua aspek anak
  1. Hal-hal yang mesti diamati dalam perencanaan acara
a.       Perencanaan menurut pada anak meningkat dan mencar ilmu
b.      Berdasarkan pada pengalaman anak
c.       Mempersiapkan kegiatan belajar yang mengakibatkan inisiatif anak untuk melaksanakan ekplorai
d.      Menyediakan pengalaman berguru yang konret
e.       Menyediakan sejumlah alternative  yang inti dan dapat diseleksi anak
1.      Mengenal aktivitas langsung yang berkaitan dengan orang lain
2.      Mengenal dan menghargai orang lain dalam lingkungan
3.      Mengenal banyak sekali tugas jenis orang
4.      Mengembangkan hak dan tanggung jawab
5.      Pengembangan intelektual anak
6.      Kemandirian da kesanggupan untuk belajar
7.      Memberikan bantuan yang aktual
8.      Mengembangkan imajinasi
9.      Anak berguru sendiri,kalangan kecil, kalangan besar
10.  Imajinatif yang mengasyikkan
11.  Merawat dan mengaja keberihan diri sendiri
12.  Membantu anak yang mempunyai kesusahan dalam berprilaku
13.  Belajar ihwal iktikad religious
14.  Membangun hubungan yang bagus
15.  Merencanakan pembelajaran selanjutnya
16.  Peluang untuk memberikan ilham
17.  Kegiatan berbicara dan menyimak
18.  Mengunakan tata cara komunikasi alternatif
  1. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan acara
1.      Memberikan peluang pada anak untuk menuntaskan peran-peran
2.      Memenuhi kebutuhan anak secara individu dalam acara
3.      Guru mendorong anak berkomunikasi dalam setiap kegiatan
4.      Guru berbagi ketrampilan sosial emosional anak
5.      Pengendalian Diri dan Kerja  Sama Dengan kelompok
Dimensi khusus pengembangan
Deskripsi kemampuan/kgiatan
Mengenal nama
Anak mencar ilmu mengenal nama temannya minat dan perasaan orang lain
Bergeliran
Anak mencar ilmu memperlihatkan kesempatan pada orang lain,tanpa mesti diminta
Berbagi
Anak berguru mampu membagi segala sesuatu baik perhatian dan waktu untuk orang lain
Menyediakan kawasan dalam lingkaran
Anak belajar mampu menyisihkan tempat pada temannya yang telat
Bergabung dalam aneka macam aktivitas
Anak mencar ilmu bagaimana sikap konkret terhadap orang lain dikala bersama-sama dalam  setiap kegiatan
Ramah terhadap orang lain
Anak mencar ilmu ramah dan sopan pada sobat-temannya
Berkerja sama
Anak berguru sama dengan sobat-sahabat dalam mengatasi persoalan