Upaya pemeliharaan gigi ini kadang dibingungkan oleh aneka macam isu dari media massa, guru, orangtua, bahkan dokter gigi. Sering dikatakan, untuk mempertahankan kesehatan gigi terutama semoga gigi tidak berlubang, kita harus senantiasa menyikat gigi setelah makan, sekurang-kurangnyadua kali sehari yakni sesudah sarapan pagi dan setelah makan malam atau sebelum tidur. Mana yang benar?
Sebenarnya, gigi kita senantiasa diselaputi oleh semacam selaput tipis balasan rongga verbal tidak pernah kering dari liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai basil. Ketika pertama kali Antonie dan Leewenhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada era ke-17, mereka menyebutnya sebagai material alba, yang dilukiskan selaku selaput tipis mengandung berbagai basil berjumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), jika koloni kumannya sudah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Dibutuhkan waktu berabad-era hingga dapat dibuktikan adanya korelasi yang terang antara material alba dengan karies gigi.
Setelah makan, sisa makanan, utamanya kuliner karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) kuliner. Hasilnya berbentuksenyawa bersifat asam dan menciptakan lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam beberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat atau pH-nya turun. Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke nilai pH kritis, yakni nilai pH yang mampu mengakibatkan dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi.
Bila zat gula pada plak habis difermentasi, sejumlah basil lain, di antaranya Veillonella alcalescens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian sesudah beberapa waktu, pH plak akan berangsur naik kembali mencapai pH wajar . Demikianlah yang selalu terjadi sesudah kita makan, utamanya makan masakan yang mengandung gula.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pH akan kembali normal sesudah 20 – 30 menit pascamakan. Dari kenyataan di atas, dapat dibilang bahwa kala 20 – 30 menit sesudah kita makan masakan karbohidrat (mengandung gula) ialah saat-saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada ketika derajat keasaman dalam verbal masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Makara, jangan menyikat gigi segera sesudah makan, tunggulah hingga melalui kurun genting setelah makan, adalah sekitar setengah jam sesudah makan.
Tujuan menyikat gigi yakni membersihkan verbal dari sisa kuliner supaya fermentasi sisa masakan tidak berjalan terlalu lama, sehingga kerusakan gigi mampu dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar, permukaan gigi juga bersih dari plak. Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu.
Memang, tak ada salahnya menyikat gigi dikala mandi pagi atau sore hari. Namun, manfaatnya lebih untuk memelihara kesejukan verbal. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar.
Memang, tak ada salahnya menyikat gigi dikala mandi pagi atau sore hari. Namun, manfaatnya lebih untuk memelihara kesejukan verbal. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar.
Masalahnya kini, yakinkah kita bahwa plak pada gigi sudah terbuang sesudah penyikatan gigi? Nah, semoga plak gigi hilang perlu cara menyikat gigi yang benar. Celakanya, banyak orang tidak tahu cara menyikat gigi secara benar.
Karena plak tidak mampu dilihat dengan mata telanjang, mungkin saja plak tidak pernah hilang benar walaupun Anda bersungguh-sungguh menyikat gigi. Oleh alasannya adalah itu, cobalah periksakan terhadap dokter gigi Anda, apakah cara Anda menyikat gigi sudah benar. Bila belum, dengan pertolongan disclosing agent beliau dapat membimbing Anda menyikat gigi secara benar.
Nah, selamat menyikat gigi dengan benar pada waktu yang sempurna.
Sumber :
http://www.seputargigi.com/site/index.php?option=com_content&view=article&id=79:sesudah-makan-jangan-pribadi-gosok-gigi&catid=34:postingan