Aku pernah beberapa kali jatuh dalam cinta, namun kali ini terasa berlawanan, tak ku memahami , saya tak mampu mengetahui perasaan ku sendiri, bertemu hanya beberapa kali, membahas sesuatu yang kami sendiri tak ketahui, mengikuti ego masing-masing walaupun masih ada rasa dalam hati, bertemu lagipun terasa menyakitkan, aib dan tidak ingin jumpa mungkin seperti itulah semestinya, kali ini konferensi kami dimulai aku pun merasakan kehadirannya namun terasa tak faktual, ku pikir itu bukan dirinya cuma seseorang yang mirip dengannya tetapi perasaanku benar dikala beliau menggatakan bahwa aku melihatmu bangun di depanku, ia berbohong atau cuma ingin menghilangkan rasa rindunya kepadaku.
Saat rasa peduli tiba ku ingin menanyakan bagaimana kabar dirinya, melihatnya secara pribadi, menatapnya tanpa berkedip, ingin ku pastikan dirinya senantiasa baik-baik saja tanpa diriku, ingin ku pastikan sendiri, namun beliau menolakku dan mencari sosok lainnya. saya tak mampu melupakannya, atau egoku sendiri yang merayuku untuk memilihnya meskipun beliau pernah pergi tanpa kabar, dan tak memberi kepastian dala korelasi kami selama ini. terkadang ingin ku katakan darimana awal korelasi ini bermula, dan kenapa mampu berakhir tanpa ada sepatah kata yang menjelaskan bahwa diri kita baik-baik saja.
Aku hanya sekali melihatnya dalam mimpi ku, tak ku ketahui kenapa aku memimpikannya dikala itu. ku ceritakan kepadanya dan beliau hanya bertanya “mimpi semacam apa itu?” aku tak mampu menjelaskannya lagi alasannya adalah saya tau ia tak mau mengenali itu. mungkin melupakan memang salah satu jalan yangg mesti ku lakukan, saling melewatkan dan mengubur kenangan meskipun masih membekas dalam hati.
Aku ingin meminta maaf terhadap mu, saya ingin berbicara pribadi kepadamu, mengungkapkan rasa final dari perasaan yang ku rasa, tetapi semua itu percuma. karena beliau begitu jauh dari jangkauanku. aku ingin ia menjadi sosok yang andal untuk perempuan yang ia cintai, saya tak mau beliau lemah ketika beliau bersamaku, saya ingin dia tegar dalam menghadapi masalahnya, menjadi dirinya sendiri tanpa ada keluh dan kesah tanpa ada air mata yang ia keluarkan karena merasa tak ada seorangpun yang mengetahui dirinya.
Sudahlah, aku ingin membuat perasaanku tenang dan tak menimbang-nimbang dirinya lagi. Aku berharap apapun yang terjadi mampu menciptakan diri kita saling mencar ilmu untuk mengetahui perasaan yang kita rasakan sendiri, jujur dengan diri sendiri, tak ada ego dan menahan diri untuk saling mengetahui.
Aku ingin kenangan yang kita lalui bukan menjadi ingatan pahit yang menjadi duri dalam hubungan lainnya, saya ingin melalaikan namun tetap mengingat untuk menjadi pengingat diri bahwa diriku pernah mirip itu.
Biarkan malam ini ku kubur didalam hati, akan aku hapus air mata yang sudah membahasi pipi ku sendiri, kamu tau aku tak perrnah menyesal telah mengenalmu, melihatmu, berbicara, dan mengembangkan ingatan bersamamu, tak satupun penyesalan itu tiba sebab dirimu, Hari ini ku tutup ingatan dengan senyuman yang mempu menumpahkan rasa yang ku hadapi saat ini. Menjadi eksklusif yang tegar dan tak gampang jatuh dengan muda pada hati yang tak pasti dimana kesudahannya.
Sabtu, 14 April 2018. 02:44