1. Bahagia dalam Kerja dan Aktivitas yang Memberikan Manfaat
“Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak mengenali (kebahagian beriman dan berjihad).” (QS. At-Taubah:87)
Orang yang tidak bahagia sebetulnya bukanlah orang yang sedang berhadapan dengan ketidakpastian.
Melainkan orang yang tidak memiliki sesuatu yang harus beliau kerjakan dalam ketidakpastian itu.
Sebab orang yang tidak mempunyai kesibukan, benaknya tidak pernah di isi dengan anggapan-asumsi yang memiliki kegunaan, yang hendak mengeluarkannya dari ketidakpastian itu.
Temukanlah senang dalam ketidakpastian, tentu bahagialah bersama aktifitas yang kita kerjakan.
Nah jika kita terus bergerak, secara berlahan InsyaAllah ketidakpastia itu bisa berganti dan mengirimkan kita pada sesuatu yang lebih niscaya.
Maka, kerjakanlah sesuatu yang berguna mulai dari dalam rumah kita sendiri, atau berilah faedah buat orang lain sehingga kita bisa terlepas dari hantu ketidakpastian dengan aktifitas.
2. Bahagia Bersama Seni-seni kebahagian yang Kita Ciptakan
Tahukah .. apa yang kita rasakan saat ini itulah milik kita. Namun, untuk dimasa mendatang kemungkinan itu bukan milik kita lagi.
Siapkan diri kita untuk aneka macam ketidakpastian, tidak perlu mesti menjadi cemas dan takut.
Nah.. ini lah seni kebahagian yang mampu menciptakan diri merasa niscaya dan nyaman. Oleh alasannya adalah, itu hidup ini memang tidak diciptakan untuk kepastian, tapi diciptakan untuk ketidakpastian.
“Sesungguhnya Kami sudah menciptakan insan berada dalam susah payah”. (QS. Al-Balad:4)
Dan lalu Allah mengatakan, “Agar Dia mengujin siapa di antara kau yang lebih baik amalnya”. (QS. Huud:7)
3. Bahagia Bersama Keyakinan Kita Akan Ketentuan Allah Ta’ala yang selalu pasti
Tentu saja dalam ketidakpastian kita mengalami banyak hal. Dan kita tahu bahwa semua hal itu terjadi melainkan sesuai dengan takdir dan apa yang sudah diputuskan oleh Allah.
“Tiada suatu peristiwa pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melaikan tertulis dalam kitab (Lauhil Mahfuzh) sebelum kami membuat”. (QS.Al-Hadid:22)
4. Bahagia, Karena Allah yang Selalu menyertai
Mari bahagiakan diri dan berdoa mirip yang diajarkan Rasulullah
“Ya Allah, aku memohon terhadap-Mu kebaikan pada hari ini berbentukkarunia, keberhasilan, cahaya, dan isyarat “.
5. Bahagia, Sebab Kebahagiaan itu Seringkali Ada di sana.
Bahagiakan diri dengan apa yang Allah karuniakan terhadap kita pada hari ini.
Biarkan orang lain mendapatkan kebahagiaannya dengan apa yang ada di tangan mereka.
Agar kita mampu mendapatkan bahagia dalam setiap ketidakpastian yang selalu menghampiri kita.
Demikian rangkuman kajiannya, agar bermanfaat.. supaya kita semua memperoleh kebahagiaan dalam ketidakpastian yang terkadang menciptakan kita mencemaskan sesuatu yang belum tentu pasti. Syukurilah hari ini.. insyaAllah hari esok akan lebih indah..
Wallahu a’lam..
Sumber :
Dirangkum dari WA Group Online Tholabul’ilmi , pada hari selasa, 15 januari 2019.
Oleh : Ustadzah HJ. Dwi Aryani,S.H,M.Kn