Rangkuman Perihal Mengorganisir Kartu Aset Tetap

A.    Harga Perolehan Aset Tetap 

Aset tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen, memiliki umur hemat lebih dari satu tahun dan dipakai dalam acara perusahaan, serta bukan untuk diperjualbelikan.
Kelompok aset tetap dibagi dalam 2 (dua) kategori, yakni:

1.    Kelompok aset tetap berwujud (tangible fixed assets) yaitu, aset tetap yang secara fisik mampu dipergunakan dalam operasi perusahaan.
2.    Kelompok aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) yakni, aset yang umurnya panjang dan menawarkan faedah bagi operasi perusahaan, namun tidak memiliki bentuk fisik. Aset tetap tidak berwujud antara lain : hak paten, hak cipta, hak merek, ongkos riset dan pengembangan biaya ditangguhkan, serta hak pengusahaan sumber alam.

B.    Pengeluaran yang Berhubungan Dengan Aset Tetap

Pengeluaran modal (capital xpenditures) yakni pengeluaran yang mengakibatkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dan satu abad akuntansi.
Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah pengeluaran yang hanya memperlihatkan faedah ekonomi pada masa dikala terjadinya pengeluaran, atau tidak memberikan manfaat ekonomi di masa yang mau tiba.
Pengeluaran yang berhubungan dengan pemeliharaan aset tetap, mencakup :
–    Pengeluaran untuk pemeliharaan (maintenance),
–    Pengeluaran untuk reparasi (repair),
–    Pengeluaran untuk mengubah bagian yang rusak (replacement),
–    Pengeluaran untuk perbaikan ( betterment),
–    Pengeluaran untuk penambahan (addition).
Pencatatan aset tetap dilaksanakan dalam kartu aset tetap, antara lain : kartu induk aset tetap, kartu eksploitasi aset tetap, kartu (daftar) inventaris. 
Harga perolehan (history cost) yaitu semua pengeluaran yang dilaksanakan untuk menemukan aset tetap hingga dengan aset tersebut siap untuk dipakai. Harga perolehan mencakup : harga beli, ongkos angkut, pajak yang harus dibayar, ongkos pemasangan, ongkos uji coba dan lain-lain.

C.    Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap (depresiasi) adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap sebagai beban pada masa akuntansi dalam periode manfaat aset tetap tersebut.
Metode penyusutan aset tetap yaitu :
–    Metode garis lurus (Straight Line Method)
–    Metode jumlah angka tahun (Sum of the Years Digit Method)
–    Metode Saldo menurun ganda (Double Declining Balance Method)
–    Metode Satuan jam kerja (Service hours Method)
–    Penerapan metode hasil produksi (produktive output Method).
–   

D.    Penghentian Aset Tetap

Penghentian aset tetap yakni memberhentikan aset tetap dari pemakaiannya atau tidak dipakai lagi dalam acara perjuangan perusahaan.
Penghentian aset tetap meliputi :
–    Disingkirkan sebab tidak bermanfaat
–    Pelepasan dengan melakukan pemasaran

E.    Perbedaan Penyusutan Menurut Akuntansi Dengan Peraturan Pajak

Berdasarkan Pasal 11 ayat (6) UU Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008, penyusutan dan amortisasi aktiva tetap digolongkan atas kelompok umur tanpa menggunakan taksiran nilai sisa.
Adapun pengelompokan tata cara dan tarif penyusutan yakni sebagai berikut. 
Jika penyusutan menurut akuntansi dan tarif penyusutan menurut pajak dibandingkan, maka akan terjadi perbedaan besarnya Beban penyusutan antara akuntansi komersial dan akuntansi fiskal dalam menjumlah penghasilan kena pajak pada final tahun.
Perbedaan tersebut diperlakukan selaku berikut dalam Rekonsiliasi Fiskal :
Jika Beban Penyusutan komersial diatas beban penyusutan menurut fiskal, maka selisihnya dijalankan koreksi positif. Sebaliknya, kalau penyusutan komersial dibawah fiskal, maka dilakukan koreksi negatif.

F.    Aset Tetap Tidak Berwujud

Aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) yakni aset yang umurnya panjang dan menawarkan faedah bagi operasi perusahaan, namun tidak mempunyai bentuk fisik.
Godwill yakni nilai lebih yang dimiliki sebuah perusahaan sebagai akibat adanya nama baik, letak yang strategis, manajer yang baik, dan sebagainya.
Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah lewat direktorat paten kepada perorangan atau sebuah tubuh untuk memanfaatkan suatu inovasi tertentu.
Hak cipta adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau sebuah tubuh untuk memperbanyak dan menjual barang-barang hasil karya seni atau karya intelektual.
Merek jualan yaitu hak tunggal yang diberikan kepada orang atau sebuah tubuh usaha untuk mengunakan cap, nama, atau lambang usaha.
Franchise adalah hak tunggal yang diperoleh sebuah perusahaan dari perusahaan lain untuk mengomersialkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu.

G.    Deplesi Aset Tetap Berupa Sumber Daya Alam

Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber daya alam yang disebabkan oleh pergantian sumber daya alam tersebut hingga menjadi persediaan. 
Deplesi umumnya merujuk pada perkiraan akuntansi pertambangan. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak mampu diperbarui berafiliasi dekat dengan sektor pertambangan.
Demikianlah rangkuman dari BAB VI ihwal Mengolah Kartu Aset Tetap  ini, supaya berguna.. terima kasih sudah berkunjung..
BACA JUGA :  RANGKUMAN BAB IV MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS KECIL

Sumber rangkuman buku :

 “Akuntansi Keuangan” untuk kelas SMK/MAK Kelas XI program keterampilan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penerbit Erlangga. Oleh : Dwi Harti . Halaman : 216-247.
Sumber Gambar : pinterest (photodune.net)
Wallahu a’lam..