Gedung Putih & Vatikan Menolak

Washington, DC – Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tetap pro-LGBT meski Vatikan  menolak mendukung. Presiden Biden ialah penganut agama Katolik. 

Meski Paus Fransiskus diketahui lebih toleran terhadap golongan LGBT, ia mengeluarkan pernyataan pendeta tidak bisa memberikan restu untuk korelasi sesama jenis alasannya adalah dianggap dosa.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, berkata Presiden Biden akan terus mendukung relasi sesama jenis. Posisi itu disebut telah dipegang Biden sejak lama.

“Saya tidak berpikir ia (Presiden Biden) mempunyai respons pribadi ke Vatikan … Ia terus percaya dan mendukung kekerabatan sesama jenis, seperti yang anda ketahui, dan beliau telah lama memegang posisi tersebut,” ujar Psaki dalam pertemuan pers, Senin 15 Maret 2021.

Di AS, kebijakan Partai Demokrat dikenal sangat pro-LGBT daripada Partai Republik, meski Donald Trump juga mendukung LGBT walau berasal dari Partai Republik.

Ketika pernikahan sesama jenis disahkan pada 2015, Joe Biden turut merayakannya di Gedung Putih bersama Presiden Barack Obama.

Gereja Katolik menyatakan ketidakmampuan mereka untuk untuk memberkati pernikahan sesama jenis, demikian disampaikan oleh otoritas Vatikan.

“Tidak mungkin” bagi Tuhan untuk “memberkati dosa”, kata Kongregasi Doktrin Iman (CDF)

Paus Fransiskus menyepakati tanggapan CDF, dengan menyampaikan itu “tidak dimaksudkan selaku bentuk diskriminasi yang tidak adil, melainkan pengingat akan kebenaran ritus liturgi”.

Beberapa paroki dalam beberapa bulan terakhir, tergolong di Jerman dan AS, telah mulai menawarkan berkat terhadap orang-orang yang mempunyai hubungan sesama jenis sebagai cara untuk menyambut umat Kristen gay di gereja.

Tanggapan CDF ialah selaku balasan atas pertanyaan yang diajukan kepadanya: “Apakah Gereja memiliki kekuatan untuk memperlihatkan berkat terhadap persatuan orang-orang yang berjenis kelamin sama?”.

  Puisi (nasehat kehidupan) Hati yang miskin

CDF Vatikan mencatat bahwa akad nikah antara seorang pria dan seorang perempuan yaitu sakramen dan oleh alasannya itu berkat tidak dapat diberikan terhadap pasangan sesama jenis.

Artikel : Liputan6 16 Maret 2021