Kalian pastinya yaitu seorang mahluk yang dinamakan “insan”, bukan?.
Kata insan berasal dari bahasa sansekerta “manu” atau bahasa latin “mens” yang artinya berpikir, cendekia kebijaksanaan atau homo yang bermakna seorang yang dilahirkan dari tanah, humus artinya tanah.
Hal yang membedakan manusia dengan mahluk lainya yakni bahwa manusia secara kodrat dilengkapi dengan logika, fikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi mutu hidupnya di bumi.
Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi diantara mahluk yang lain.
Baca juga:
Manusia sejatinya selaku suatu individu merupakan campuran dari bagian jasamani (raga) dan rohani (jiwa).
Keduanya bergabung membentuk sebuah individu yang sudah dibekali peluangatau kemampuan sehingga mampu bangun sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
Setiap mahluk termasuk insan akan berusaha mengembangkan kesanggupan pribadinya guna menyanggupi berbagai kebutuhan dan menjaga hidupnya (survival).
Manusia merupakan mahluk sosial yang disebut zoon politicon artinya mahluk yang pada dasarnya ingin bergaul dengan sesama mahluk yang lain.
Peta Negara di Dunia, pic:http://aleeu.com/ |
Makna Bangsa
Sebagian andal beropini bahwa bangsa seperti dengan komunitas etnik, meskipun tidak sama.
Bangsa ialah sebuah komunitas etnik yang memiliki ciri: memiliki nama, kawasan kekuasaan, mitos leluhur bareng , ingatan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu.
Dalam definisi sosiologis, bangsa termasuk “kalangan paguyuban” yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bareng , senasib sepenanggungan dalam sebuah negara.
Berikut ini beberapa definisi bangsa menurut banyak sekali andal ketatanegaraan dunia:
a. Hans Kohn (Jerman)
Bangsa ialah hasil tenaga hidup insan dalam sejarah. Suatu bangsa ialah kalangan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.
b. Ernest Renan (Perancis)
Bangsa ialah sebuah nyawa, suatu logika yang terjadi dari dua hal ialah rakyat yang mesti tolong-menolong melaksanakan satu riwayat dan rakyat yang lalu mesti memiliki kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu.
c. Otto Bauer (Jerman)
Bangsa ialah kelompok insan yang mempunyai kesamaan karakter. Karakteristik berkembang karena adanya kesamaan nasib.
d. F. Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk alasannya adalah adanya kehendak bersatu.
e. Jalobsen dan Lipman
Bangsa merupakan suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity)
Makna Negara
Secara etimologi “negara” berasal dari kata Staat atau State. Keduanya berasal dari bahasa latin yang adalah status atau statum artinya “menempatkan dalam kondisi berdiri, menciptakan bangun dan menempatkan”.
Sementara itu, Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La Stato dalam bukunya “II Principe” yang mengartikan negara selaku kekuasaan.
Di Indonesia “negara” berasal dari bahasa sansekerta “nagari” atau “nagara” yang memiliki arti wilayah, kota atau penguasa. Berikut ini pemahaman negara menurut aneka macam pakar ketatanegaraan:
a. George Jellinek
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok insan yang mendiami wilayah tertentu.
b. G.W.F Hegel
Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan perorangan dan kemerdekaan universal.
c. Mr. Kranenburg
Negara yakni sebuah organisasi yang timbul karena adanya kehendak dari suatu kelompok atau bangsa.
d. Karl Marx
Negara yaitu alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/penguasa) untuk menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain (proletar/buruh).
e. Logeman
Negara ialah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan untuk menertibkan dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. Organisasi itu yaitu ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan kerja tetap.
f. Roger F. Soltau
Negara ialah alat (agency) atau wewenang (authority) yang menertibkan atau menertibkan problem bareng atas nama rakyat.
Baca juga: Pembahasan OSK Geografi 2019 No 1-100