Seorang muslim bertawadhu dengan tidak merendahkan atau menghinakan diri. Tawadhu yakni akhlaknya yang luhur dan sifatnya yang tinggi.
Lawan tawadhu yaitu takabbur atau keangkuhan. Sebab seorang muslim bertawadhu yaitu untuk dimuliakan dan tidak mau angkuh agat tidak dicampakkan sebab sudah menjadi sunnatullah mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu dan merendahkan orang yang arogan.
Dalam QS. Al Qashash Allah berfirman:
“negeri alam baka itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak mau menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi”
Sifat-sifat orang tawadhu |
Ciri-Ciri Orang Tawadhu’
1. Jika seseorang ingin menonjol, menampakan diri maju ke depan diantara sesamanya untuk memberikan siapa dirinya maka dia tergolong orang angkuh tetapi bila mundur menarik diri dari mereka maka ia termasuk orang bertawadhu’
2. Jika sesseorang berdiri dari kawasan duduknya alasannya adalah kedatangan seorang alim yang mulia dan mempersilahkannya duduk ditempatnya, dan jikalau ulama itu berdiri maka diamempersiapkan sandalnya dan keluar mengikutinya di belakangnya sampai ke pintu rumah mengantarkannya maka orang itu adalah orang yang bertawadhu’.
3. Jika seseorang bangkit menyambut kehadiran orang-orang awam dengan muka berseri-seri dan besar hati, lemah lembut di dalam mengajukan pertanyaan, memenuhi undangannya, membantu kebutuhannya dan tidak menilai dirinya lebih baik dair mereka maka itulah orang yang bertawadhu’.
4. Jika seseorang mengunjungi orang lain yang kedudukannya lebih rendah atau setara, membawakan barang-barangnya atau berjalan bersamanya, memenuhi kebutuhannya maka beliau termasuk orang ang bertawadhu’.
5. Jika seseorang duduk-duduk bersama fakir miskin, orang-orang sakit dan para penyandang cacat atau menyanggupi seruan mereka atau berlangsung bareng mereka di jalanan maka beliau tergolong orang bertawadhu’.
6. Jika seseorang maka dan minum tanpa berlebihan, berpakaian tanpa sombong maka ia juga termasuk orang bertawadhu’.