Puisi Celurit Emas Oleh Zawawi Imron
roh-roh bebunga yang layu sebelum semerbak itu
mengadu ke hadapan celurit yang ditempa dari jiwa.
celurit itu hanya bisa berdiam,
tapi dikala tercium wangi tangan yang pura-pura mati dalam terang
dan bergila dalam gelap
dia jadi mengerti bacin yang menunggunya di seberang.
meski beliau menyesal
tetapi gelombang masih ditolak singgah ke dalam dirinya.
nisan-nisan tak berjulukan bersenyuman alasannya adalah celurit itu akan menjadi taring langit,
dan matahari akan mengasahnya pada halaman-halaman kitab suci.
celurit itu punya siapa?
amin!