BAB 4
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Metode observasi untuk pengembangan tata cara berita perencanaan tenaga kesehatan di puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, meliputi beberapa tahapan ialah entitas, langkah pengembangan metode dan perancangan metode.
4.1 Lokasi Penelitian
Sistem isu perencanaan tenaga kesehatan ini untuk menolong proses pengambilan keputusan, sistem ini dikembangkan di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
4.2 Entitas
Entitas yaitu unit/pihak/organisasi institusi yang memiliki keterkaitan eksklusif dengan metode yang akan dikembangkan, yang menjadi entitas dalam sistem ini yaitu Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
Puskesmas merupakan intitas sumber berbentukdata angka kunjungan pasien, baik dalam gedung maupun luar gedung, sedangkan data masyarakatdiperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. Entitas tujuan ialah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dan Walikota Bandar Lampung.
Kerangka dasar entitas pengembangan sistem berita penyusunan rencana tenaga kesehatan di puskesmas dapat dilihat pada diagram konteks pada gambar 4.1.
Gambar 4.1
Entitas Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
Dari kerangka dasar entitas mirip pada gambar 4.1, terdapat proses acara dalam metode tersebut, yng secara jelas mampu dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini
Gambar 4.2
DFD level 0 Sistem Informasi Perencanaan Tenaga Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi yang dipakai pada pengembangan tata cara ini yaitu prototyping sebagai alternatif terhadap siklus hidup pengembangan sistem. Pertimbangan waktu yang lama dan ongkos yang cukup tinggi pada tata cara SDLC, juga berkaitan dengan impian pengguna yang bisa berubah seiring dengan waktu (Kendall & Kendal, 2006). Langkah-langkah yang dikerjakan pada pengembangan prototype terdiri atas (Mc Leod, 2004) :
1. Mengidentifikasi keperluan pemakai
2. Mengembangkan prototype
3. Menentukan dapat diterimanya prototype
4. Menggunakan prototype
Gambar 4.3
Incremental Development
Tahap-Tahap Pengembangan
Perencanaan Sistem
Pada tahap ini akan dikerjakan identifkasi kelayakan tata cara baik secara teknis, irit dan organisasi. Secara teknis menyangkut ketersediaan sumber daya berupa tenaga dan perangkat pendukung. Secara irit menyangkut ketersediaan dana penunjang. Secara organisasi menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana metode dan aturan-hukum penunjang.
Analisis Sistem
Pada tahap ini dilaksanakan aktivitas analisis terhadap tata cara info perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, mengamati mekanisme, metode pencatatan data, pedoman data dan problem yang mungkin ada.
Membuat bagan alir metode info perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan puskesmas untuk mengenali kekurangan tata cara, data yang dihasilkan dan keluarannya dalam menciptakan sumber data berupa indikator rasio tenaga kesehatan dibanding jumlah penduduk dan pemetaan tenaga kesehatan puskesmas.
1. Identifikasi penyebab dilema pada tata cara yang sudah ada menurut :
a. Alur organisasi sistem
b. Diagram alir data
2. Identifikasi keperluan informasi yang diperlukan dalam pengembangan tata cara.
3. Pengkajian keluaran yang diharapkan sesuai kebutuhan informasi yang ditetapkan.
4. Pengkajian instrumen yang dipakai dalam menghasilkan keluaran yang diperlukan.
5. Pengkajian proses transformasi data dari instrumen yang dipakai menjadi keluaran yang diinginkan.
Perancangan Sistem
Berdasarkan hasil analisis, lalu dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem bermaksud untuk memilih kebutuhan metode yang hendak dibuat, dengan melaksanakan prosedur-prosedur berikut :
a. Pembuatan pemodelan
Perancangan metode bertujuan menawarkan gambaran rancangan ihwal planning metode baru hasil pengembangan, dengan melakukan langkah-langkah :
1. Pembuatan sketsa alir
2. Pembuatan diagram konteks
3. Pembuatan diagram alir data
4. Pembuatan diagram hubungan entitas
b. Perancangan keluaran
Pada tahap ini yakni untuk memilih bentuk, format, dan media yang mau digunakan keluaran yang akan dihasilkan
c. Perancangan masukkan
Pada tahap ini dikerjakan enentuan hal-hal yang bekerjasama dengan masukkan, diantaranya :
- Media masukkan, yaitu instrumen untuk memasukkan data.
- Jenis masukkan, yakni jenis, volume, dan frekuensi pemasukkan data.
- Metode pemasukkan data.
d. Perancangan basis data
Perancangan basis data metode, yang meliputi penentuan keperluan file database dan parameter dari file database berbentuktipe, media, organisasi dan field kunci dari file dan digambarkan dalam bentuk :
- Kamus data (data dictionary)
Pemodelan juga dijalankan pada data dictionary yaitu kamus data pada tata cara yang ada sebelumnya, sehingga dapat diperbaiki agar lebih efisien dalam menggunakan memory. Digunakan untuk menganggap kekurangan sistem dan kelebihan sistem sebelumnya serta kelengkapannya.
- Diagram kekerabatan entitas (entity relantionship diagram)
Dilakukan korelasi anta tabel sehingga mampu dinilai efisiensi relasi antar tabel-tabel di dalam tata cara.
- Membuat rangcangan basis data dengan menentukan file master, file transaksi, file tabel, dan file laporan memakai stuktur program Relational Database Management System (RDBMS) melalui proses normalisasi, dimana program ini memiliki kelebihan yaitu akomodasi dalam pengelolaan basis data.
e. Perancangan prototype
Pada tahap ini pengembang akan mendesain suatu prototype sesuai dengan hasil kenali keperluan pemakai. Langkah-langkah prototyping :
1. Pembuatan rancangan masukan dan keluaran (interface) adalah bentuk entry data, report, query dalam metode menu.
2. Membuat pengaduan penggunaan aplikasi user manual, biar prototype lebih gampang di ketahui oleh pemakai perancangan teknologi metode operasi
Perancangan Basis Data
Kegiatan dalam perancangan basis data yaitu membuat struktur file basis data melalui proses normalisasi.
Tahap Pengkodean
Pada tahap pengkodean ini dilakukan penerjemahan dari rancangan kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa bahasa Visual yang mau dikoneksikan dengan database Access.
Tahap uji coba
Pengujian perangkat lunak dikerjakan sesuai dengan metode pengembangan tata cara yang digunakan, yaitu pada tiap tahap model incremental mencakup analisis, perancangan dan pengkodean. Pengujian ini dilakukan di Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
Pengumpulan Data dan Informasi
Metode Pengumpulan Data
Metode ini berisikan :
a. Wawancara mendalam (indepth Interview)
Pokok-pokok pertanyaan yang diajukan meliputi akad kepada pengembangan sistem penyusunan rencana tenaga kesehatan; bagaimana pengelolaan data dan informasi yang dihasilkan; apakah isu tersebut dipakai untuk pengambilan keputusan; pemanfaatan sarana dan prasarana apakah sudah maksimal; indikator yang dipakai dan lain-lain.
b. Telaah dokumen
Telaah dokumen ialah mengidentifikasi dokumen yang bekerjasama dengan tata cara informasi penyusunan rencana tenaga kesehatan yang ada saat ini dan diperiksa beberapa komponen diantaranya kesesuaian, akurasi, dan kelengkapannya.
c. Observasi atau observasi
Pengamatan dikerjakan untuk menyaksikan bagaimana tiap-tiap proses berjalan, serta memperhatikan bagaimana proses masukkan dan keluaran serta penghidangan data yang ada. Pengamatan ini bertujuan supaya metode yang dibuat sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data berisikan :
1. Pedoman wawancara mendalam dengan topik :
a. Komitmen terhadap pengembangan sistem berita perencanaan tenaga kesehatan.
b. Mekanisme dan alur pencatatan dan pelaporan pada Bidang Yankes.
c. Proses Pengelolaan data program yankes
2. Checklist dan pedoman observasi meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Proses pengolahan.
b. Unsur masukan dan keluaran pada sistem info perencanaan tenaga kesehatan.
c. Penyajian data yang ada.
3. Checklist dan fatwa telaah dokumen berisi wacana :
a. Jenis dokumen yang di telaah.
b. Sub organisasi dokumen yang hendak ditelaah.
c. Substansi dokumen yang ditelaah.
Sumber Informasi Pengumpulan Data
Sumber info dalam penelitian kualitatif untuk membuatkan metode isu perencanaan tenaga kesehatan ialah orang-orang yang dapat memberikan isu, yaitu orang yang mengetahui dan mampu diminta informasi yang terkait dengan topik pengembangan sistem informasi perencanaan tenaga kesehatan, dengan pendapatpemenuhan persyaratan kesesuaian (appropriate) dan kecukupan (adequency). Berdasarkan usulantersebut maka informasi yang dipilih untuk penelitian ini yaitu:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
2. Kepala Bidang Yankes
3. Kepala Sub Bag Kepegawaian
4. Pengelola kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung