Fungsi rekam medik
Rekam medis berisi rekaman riwayat penyakit pasien beserta tindakan apa yang sudah dilakukan. Salah satu fungsinya yakni dokter bisa tahu perkembangan penyakit pasien lewat rekaman medis tersebut. “Jadi jikalau si pasien tiba lagi, dokter tinggal membaca catatan itu tanpa banyak mengajukan pertanyaan lagi.”17
Selain itu ada beberapa fungsi yang lebih penting dari rekaman medik, yaitu :
- Dokumentasi
Rekam medis merupakan fasilitas untuk penyimpanan aneka macam dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien. - Alat bukti
Untuk perkara malapraktik, rekam medis bisa menjadi alat bukti di pengadilan. Dari rekaman medis itu akan terbuka, langkah-langkah salah apa yang telah dilakukan dokter atau perawat bersangkutan. Dokter dihentikan meniadakan tulisan apapun pada rekaman medis. “Kalau ada kesalahan goresan pena, dokter dihentikan menghapus, namun hanya boleh mencoret sekali sehingga tulisan semula masih bisa dibaca, serta diparaf,” jelas dokter yang kegemaran memasak ini.3 - Identifikasi Jenazah
Fungsi yang tidak kalah penting dari rekam medis adalah untuk identifikasi jenazah yang sulit dikenali. Dalam sebuah kecelakaan hebat contohnya, rekam medis sangat membantu dalam mengenali mayat.17 - Acuan dalam menunjukkan pelayanan kesehatan
Dapat dipakai selaku teladan dokter dan tenaga kesehatan dalam memperlihatkan pelayanan kesehatan baik dalam memilih diagnosis, memperlihatkan pengobatan, langkah-langkah medis dan pelayanan selanjutnya bagi pasien. Rekam medis yang baik, benar, lengkap dan terperinci dapat memajukan pelayanan kesehatan bagi pasien.2 - Bahan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan
Rekam medis dapat menjadi berita ihwal kemajuan penyakit, pengobatan, tindakan medis utamanya untuk pertumbuhan ilmu pengetahuan dalam pengajaran dan observasi. Dengan rekam medis juga dapat diputuskan angka statistik masalah penyakit, angka akhir hayat, angka kelahiran dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. 2 - Sebagai dasar pembayaran ongkos pelayanan kesehatan
Rekam medis juga mampu digunakan untuk memilih jumlah ongkos yang harus dibayar oleh pasien dalam pelayanan kesehatan.
Peran rekam medik
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke aneka macam sektor tergolong kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan namun adopsi teknologi isu relatif tertinggal. Sebagai teladan, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu mekanisme standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia gres dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal selaku organisasi yang padat modal-padat karya, namun investasi teknologi info masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi budget kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit rerata cuma menginvestasinya 2% untuk teknologi berita.5
Di segi yang lain, penduduk menyadari bahwa teknologi berita ialah salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk menangani (sebagian) problem derasnya arus informasi. Teknologi gosip (dan komunikasi) saat ini adalah bab penting dalam manajemen berita. Selain memiliki kesempatandalam memfilter data dan mengolah menjadi isu, TI bisa menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara gampang dan cepat. Disamping itu, teknologi mempunyai karakteristik kemajuan yang sungguh cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kesanggupan pengolahan yang dua kali lebih singkat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta aneka macam aplikasi inovatif terbaru. Dengan banyak sekali potensinya ini, ialah naif bila administrasi gosip kesehatan di rumah sakit tidak menunjukkan perhatian istimewa.18
II.4 Tantangan dan Peluang dalam Penggunaan Sistem Pencatatan Rekaman Medik Secara Digital
II.4.1 Tantangan Penggunaan system pencatatan rekaman medik secara digital
Dalam banyak sekali peluang, seringkali disebutkan bahwa tantangan utama pengembangan sistem isu di rumah sakit yaitu aspek finansial. Hal ini dibuktikan bahwa di aneka macam negara, investasi teknologi isu di rumah sakit rata-rata yaitu 2,5% dari total anggaran mereka. Padahal, di sektor lain, mampu meraih tiga kali lipat.6
Faktor kedua ialah faktor legal dan security. Masih banyak pihak yang mewaspadai bahwa rekam medis elektronika tidak memiliki payung legalitas yang terperinci. Hal ini juga terkait dengan upaya untuk menjamin biar data yang tersimpan dapat melindungi faktor privacy, confidentiality maupun keselamatan isu secara umum. Sebenarnya, teknologi info memperlihatkan harapan gres, yakni teknologi enkripsi maupun aneka macam penunjukbiometrik (sidik jari maupun pemindai retina) yang justru lebih protektif dibandingkan dengan tandatangan biasa.6
EMR sebenarnya ialah salah satu unsur dari tata cara administrasi kesehatan. Subsistem administrasi kesehatan merupakan salah satu bagian dari sistem kesehatan. Sistem kesehatan juga ialah salah satu subsistem dari sistem pemerintahan. Ada banyak sekali perundangan yang sebetulnya memberi warna atau bersentuhan dengan eksistensi RKE. Sampai saat ini belum ada satu perundangan menyebut secara spesifik ungkapan rekam medis elektronika atau rekam kesehatan elektronika. Namun demikian, di setiap perundangan terdapat beberapa hal yang bergotong-royong menjadi dasar mengapa EMR dapat dipraktekkan. Beberapa perundangan tersebut yakni:9
- UU 29 2004: Praktek Kedokteran
- UU 40 2004: Sistem Jaminan Sosial Nasional
- UU 23 2006: Administrasi Kependudukan
- UU 11 2008: Informasi dan Transaksi Elektronik
- UU 14 2008: Keterbukaan Informasi Publik
- UU 36 2009: Kesehatan
- UU 44 2009: Rumah sakit
- Permenkes 511 tahun 2002: Strategi pengembangan SIKNAS dan SIKDA
- Kepmenkes 844/2006: Kodefikasi data
- Kepmenkes 269/2008: Rekam medis
Namun, yang menjadi dilema ialah hingga ketika ini belum ada satu produk hukumpun yang secara teknis menertibkan mengenai EMR. Hal ini bekerjsama wajar alasannya adalah hingga dikala ini belum ada satu komite/organisasi yang khusus mengkaji secara mendalam mengenai EMR. Sebenarnya, ada perhimpunan rekam medis (PORMIKI), ada pula pendidikan khusus tentang rekam medis. Demikian juga diskusi mengenai pentingnya EMR telah mulai timbul. Yang belum adalah upaya bersama untuk membicarakan tentang EMR yang cukup mendalam dan melibatkan banyak sekali andal/profesi.2
Tantangan selanjutnya ialah kesiapan pengguna, dalam hal ini ialah tenaga medis. Pengalaman memberikan bahwa salah satu pionir pengembangan metode pakar (expert system) adalah dunia kedokteran. Akan tetapi, sejarah memperlihatkan bahwa aplikasi MYCIN (ditemukan pada permulaan 1970-an oleh Prof. Shortliffe, spesialis penyakit dalam dari Stanford University) ternyata tidak banyak dipraktekkan di dunia medis. Sistem tersebut, yang bermaksud membantu dokter dalam memberikan antibiotik yang tepat sesuai dengan jenis bakterinya, ternyata dianggap lambat, menghambat pekerjaan dokter, dan seakan membodohi dokter. Sistem pakar tersebut dianggap lebih cocok bagi mahasiswa kedokteran atau orang awam yang sama sekali belum pernah mendapatkan pengetahuan perihal bagaimana memberikan terapi terhadap orang sakit.10
II.4.2 Peluang dalam Penggunaan Sistem Pencatatan Rekaman Medik Secara Digital
Beratnya tantangan di atas tidak memiliki arti tidak serta merta menutup peluang yang ada. Dari segi pengguna, bekerjsama dokter yang kian computer literate dengan teknologi info juga terus meningkat. Di Kanada, lima puluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun sudah menggunakan PDA. Mereka, sebagian besar memanfaatkannya untuk membaca referensi obat. Hal ini ditunjang dengan hadirnya banyak sekali situs yang menyediakan e-book dan acuan obat yang dapat diinstall ke PDA. Salah satunya ialah epocrates (htttp://www.epocrates.com) yang menawarkan drug reference gratis untuk palmtop. Lainnya, mempergunakan PDA untuk penjadwalan. Akan tetapi, gres sebagian kecil yang menggunakannya untuk administrasi pasien. Hal ini terkait dengan masih terbatasnya fasilitas yang user friendly untuk entry data pasien lewat PDA.6
Selain itu, tata cara informasi rumah sakit juga harus menawarkan akomodasi untuk sinkronisasi data dari/ke PDA. Oleh sebab itu, saat ini aplikasi yang meningkat mengarah terhadap teknologi web yang prospektif portabilitas data yang lebih baik. Aplikasi ini juga disokong oleh teknologi wireless yang memungkinkan dokter dapat melaksanakan entry data di samping kawasan tidur pasien secara pribadi (computerized physician order entry).20
Saat ini, pemasokaplikasi tata cara informasi klinik telah kian banyak (terutama di luar negeri). Para vendor tersebut juga bersaing untuk memperlihatkan keunggulannya masing-masing. Vendor tata cara informasi rumah sakit ada yang berangkat dari peranannya selaku penyedia alat-alat medis (medical devices), ada pula yang berbasis pengalaman sebagai pengembangan tata cara. Sehingga, ada yang mempunyai keunggulan sebagai penyedia tata cara informasi laboratorium yang sekaligus menyediakan alat investigasi laboratorium. Ada pula vendor yang memperlihatkan perangkat keras radiologi digital sekaligus dengan software PACS (picture archiving and communication systems) untuk mendukung sistem radiologi tanpa film konvensional (filmless). Kecenderungan pemanfaatan teknologi elektro ini juga akan berimbas pada konsep paperless yang ditandai dengan meluruhnya peran kertas (menjadi elektronik) selaku media perekam medis. Upaya pengembangan sistem info klinis ini diharapkan dapat mendongkrak kualitas pelayanan (pencegahan kesalahan peresepan obat), produktivitas klinisi (rekam medis dapat diakses secara cepat dan tolong-menolong), serta mendorong efisiensi (menghindari permintaan pemeriksaan laboratorium berulang dikarenakan kertas hasil investigasi sebelumnya tercecer).6
Bagi rumah sakit yang berbudget terbatas, aplikasi yang bersifat open source pun bergotong-royong tersedia. Salah satu diantaranya yaitu OpenVistA yang dikembangkan oleh Departement of Veteran Affairs AS dan tersedia dengan harga US$ 25(dua puluh lima dolar). Akan tetapi, dibalik kesempatan tersebut, bergotong-royong masih banyak tantangan lain yang harus teratasi. Isu tolok ukur pertukaran data, interoperabilitas (antara alat medis dengan komputer maupun perangkat komunikasi) masih menjadi topik yang belum tuntas. Indonesia pun baru mengadopsi patokan diagnosis (ICD 10), sedangkan kriteria yang berkaitan faktor teknologi isu tersebut masih belum diadopsi. Oleh sebab itu, memang benar pendapat salah satu pakar, teknologi berita di rumah sakit merupakan journey, bukan destination.6
II.5 Konsep Penerapan (cara) dan Regulasi Rekaman Medik Digital
III.5.1 Konsep penerapan pencatatan rekaman medik secara digital
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cukup pesat, komunitas rekam medis perlu mengerti berbagai desain serta aplikasi medical informatics (informatika kedokteran). Informatika kedokteran (kadang disebut juga informatika kesehatan) yakni disiplin yang terlibat erat dengan komputer dan komunikasi serta pemanfaatannya di lingkungan kedokteran dikenal selaku informatika kedokteran (medical informatics).18
Secara terapan, aplikasi informatika kedokteran mencakup rekam medik elektronik, tata cara penunjang keputusan medik, sistem penarikan berita kedokteran, sampai pemanfaatan internet dan intranet untuk sektor kesehatan, termasuk merangkaikan tata cara gosip klinik dengan penelusuran bibliografi berbasis internet (online). Dengan demikian, komunitas rekam medis akan mempunyai wawasan yang luas perihal prospek teknologi info serta mampu menjembatani klinisi (pengguna dan pemasokutama info kesehatan) dengan para hebat komputer (informatika) yang bermaksud mendesain desain aplikasi dan tata cara semoga mampu menghasilkan produk aplikasi administrasi berita kesehatan di rumah sakit yang lebih efektif dan efisien.7
Pencatatan rekaman medik perlu disosialisasikan keseluruh penduduk Indonesia semoga setiap individu memiliki catatan rekaman medik gigi sehingga memudahkan kalau dibutuhkan selaku salah satu sarana komunikasi antar perawat dalam proses kenali.21