BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja
Untuk lebih jelasnya ihwal korelasi karakteristik perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) mampu dilihat dari variabel independen dan dependen yang tergambar pada skema kerangka desain penelitian berikut ini :
Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian (variable independen dan dependen)
3.1 Hipotesa Penelitian
3.1.1 Hipotesa Mayor
Ho : Tidak terdapat relasi yang berarti antara karakteristik perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ha : Terdapat kekerabatan yang berarti antara karakteristik perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
3.1.2 Hipotesa Minor
a. Ho : Tidak terdapat korelasi antara umur wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ha : Terdapat kekerabatan antara umur perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
b. Ho : Tidak terdapat korelasi antara pendidikan perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ha : Terdapat kekerabatan antara pendidikan perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
c. Ho : Tidak terdapat korelasi antara pemasukan wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ha : Terdapat relasi antara pemasukan perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
d. Ho : Tidak terdapat relasi antara pekerjaan wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh r.
Ha : Terdapat hubungan antara pekerjaan perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
e. Ho : Tidak terdapat hubungan antara status perkawinan perempuan usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan BPK – Gynekology RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ha : Terdapat relasi antara status perkawinan wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan BPK – Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi operasional
Variabel Dependen
|
Definisi operasional
|
Alat Ukur
|
Skala Ukur
|
Hasil Ukur
|
Sindroma Premenstrual
|
Sekumpulan gejala dan gejala sebelum haid.
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
§
§ Tidak ada
|
Variabel Independen
|
Definisi Operasional
|
Alat Ukur
|
Skala Ukur
|
Hasil Ukur
|
1.Umur
|
Usia responden ( dalam tahun) pada dikala dilaksanakan observasi.
|
Kuesioner
|
Rasio
|
§ Remaja
(13-20 tahun)
§ Dewasa permulaan
(21-35 tahun)
§ Dewasa pertengahan
(36-45 tahun)
|
2. Pendidikan
|
Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah disertai oleh responden.
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
§ Rendah
(Sekolah Dasar/MI, SMP/MTsn)
§ Menengah
(SMU/MA dan sederajat)
§ Tinggi
(Akademi dan Perguruan tinggi)
|
3. Pendapatan
|
Jumlah rata-rata pemasukan keluarga dalam sebulan berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tahun 2008.
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
§ Rendah :
§ Sedang
Rp. 1000.000,-
Rp. 2000.000,-
§ Tinggi
>Rp.2000.000,-
|
4. Pekerjaan
|
Kegiatan atau aktifitas responden sehari-hari yang menghasilkan duit.
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
§ Tidak Bekerja
§ Bekerja
|
5.Status kawin
|
Keadaan/status ijab kabul responden dikala dilakukan penelitian.
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
§ Belum Menikah
§ Sudah Menikah
|
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam observasi ini yakni deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk menyaksikan kekerabatan antara karakteristik wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan yang signifikan anta kedua variabel tersebut. Menurut Arikunto (1998), dengan teknik kolerasi peneliti mampu mengenali relasi variasi dalam suatu variabel dengan variabel yang lain.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dijalankan pada tanggal 9 Juli 2008 sampai dengan 23 Juli 2008. Pengambilan data dijalankan di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
4.3 Populasi Penelitian
Yang menjadi populasi dalam observasi ini adalah seluruh Wanita yang sudah mengalami menstruasi (wanita usia produktif) yang mengunjungi Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, abad 9 Juli 2008 sampai dengan 23 Juli 2008.
4.4 Sampel Penelitian
4.4.1 Kriteria Sampel
Adapun tolok ukur sampel yang akan diteliti adalah :
- Wanita yang telah mengalami menstruasi dan belum menopouse
- Berada di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada dikala penelitian dikerjakan
- Wanita yang bisa membaca dan menulis
- Wanita yang bersedia menjadi responden
4.4.2 Cara Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipakai yakni Non Probalility Sampling, adalah dengan metoda Accidental Sampling pada wanita yang sudah mengalami menstruasi dan belum menopouse yang mendatangi Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, abad 9 Juli 2008 hingga dengan 23 Juli 2008.
4.5 Alat Pengumpulan Data
Instrumen atau alat kolektordata yang dipakai dalam penelitian ini berupa kuesioner berupa angket yang berisikan dua bagian, yaitu : bagian A, ialah data demografi berbentukidentitas responden yang mencakup kode responden, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, pemasukan dan status perkawinan.
Bagian B merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat premenstrual syndrome (PMS) pada perempuan usia produktif yang berisikan 39 pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Dimana terdapat dua kriteria pertanyaan, yakni criteria mayor untuk gejala mayor/paling kerap timbul nomor pernyataan 1 – 9, dan criteria minor untuk tanda-tanda minor/agak jarang muncul dengan nomor pernyataan 10 – 39. Dikatakan PMS jikalau memiliki sekurang-kurangnya8 standar mayor dan 4 persyaratan minor.
Pengumpulan data akan dikerjakan oleh dokter muda yang sedang bertugas sedang bertugas di Poli Obstetri dan Gynekology BPK – RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, kurun 9 Juli 2008 hingga dengan 23 Juli 2008.
4.6 Manajemen Data
4.6.1 Coding
Coding yaitu memperlihatkan kode berbentuknomor pada setiap tanggapan yang diisi oleh responden. Hal ini dijalankan untuk menyingkir dari kesalahan atau menyingkir dari kesalahan dalam pembuatan dan anlisa data.
4.6.2 Editing
Editing, ialah melaksanakan pengecekan terhadap hasil pengisian kuesioner yang meliputi kelengkapan identitas dan balasan yang diberikan responden.
4.6.3 Skoring
Scoring adalah langkah dukungan nilai atau bobot kepada jawaban responden sehingga mampu menghasilkan tanggapan dari variable.
4.6.4 Tabulating
Tabulating, adalah menggolongkan data sesuai dengan katagori yang sudah dibuat untuk tiap tiap sub variable yang diukur dan berikutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.
4.6.5 Cleaning
Cleaning, yaitu mengevaluasi kembali data untuk menghindari kesalahan dalam data.
4.7 Analisa Data
1. Univariat
Untuk menjumlah nilai rata-rata (mean) digunakan rumus sbb:
Untuk menjumlah patokan deviasi (sd) dengan cara manual dipakai rumus:
Ket: Sd = Standar deviasi
x = Jumlah nilai dari data responden
= Rata-rata (mean)
n = Jumlah responden
Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel independen digunakan rumus selaku berikut :
Ket : P = persentase
fi = frekwensi teramati
n = jumlah responden
2. Bivariat
Untuk mengetahui relasi karakteristik wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome, akan dijalankan dengan evaluasi silang dengan menggunakan tabel silang yang dikenal dengan baris kali kolom dengan derajat keabsahan (df) yang sesuai dan tingkat kemaknaan (α) 0,05 (95%), masing-masing variabel diuji dengan uji statistik “chi square test” (X2) dikutip dari Chandra (2002) dengan rumus sbb:
Ket O = frekwensi observasi
x2 = Chi-Square Test
Bila pengolahan data memakai table 3×2 dijumpai 20% sel nilai e (expended frequency) < 5, maka dikerjakan marger cell (grouping) maka table menjadi tabel contingency 2×2 , jika dijumpai 20% sel nilai e < 5 koreksi dengan memakai uji statistic Yate’s Correction for Continuity dengan rumus :
Pengujian hipotesa dijalankan dengan patokan kalau X2 hitung < X2 tabel maka hipotesa null (Ho) diterima dan sebaliknya bila X2 hitung ≥ X2 tabel maka hipotesa alternatiif (Ha) diterima (Chandra, 2002).
4.8 Penyajian Data
Data yang dikumpulkan dihidangkan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi serta menggunakan tabulasi silang.