BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan salah satu sektor dimensi pembangunan nasional sekaligus menunjang kecerdasan bangsa. Pendidikan yaitu usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bermaksud untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara eksklusif dalam perkembangan serta kehidupan penduduk , kehidupan kelompok individu. Pendidikan menentukan versi yang mau dihasilkan. .
Berdasarkan dari data yang diperoleh pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Hinai tahun pelajaran 2012/2013 nampak hasil belajar siswa dibidang matematika masih rendah. Data tersebut dilihat dari hasil berguru matematika siswa masih belum mencapai yang diharapkan oleh kurikulum, yaitu 75 untuk rata-rata kelas, 75% untuk daya serap dan 85% untuk ketuntasan belajar, (sumber hasil Ulangan Semester siswa tahun pelajaran 2012/2013).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa perolehan hasil mencar ilmu matematika siswa di SMA Mitra Inalum Tanjung Gading masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya hasil mencar ilmu matematika siswa dikarenakan banyak siswa yang menilai matematika sulit dipelajari dan karekteristik matematika yang bersifat absurd sehingga siswa menilai matematika merupakan momok yang seram.
Tujuan dalam pembelajaran matematika yang dianggap penting oleh guru yakni pengertian desain matematika. Pemahaman rancangan dalam matematika ialah hal yang paling fundamental dalam mempelajari matematika. Dengan mengetahui desain, penerima latih bisa membuatkan kemampuannya dalam belajar matematika dan menerapkan rancangan tersebut untuk menyelesaikan urusan matematis dan mengaitkan rancangan dengan desain lainnya.
Menururt Depdiknas (2003: 2 dalam Nila : 2008) mengungkapkan bahwa, pemahaman konsep ialah salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diperlukan dapat tercapai dalam mencar ilmu matematika adalah dengan memperlihatkan pengertian rancangan matematika yang dipelajarinya, menerangkan keterkaitan antar desain dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan sempurna dalam pemecahan problem.
Walaupun banyak sekali perjuangan sudah ditingkatkan demi perkembangan pendidikan. Namun bukan bermakna tidak ada dilema. Masalah ini timbul dari tenaga pengajar yang berhadapan pribadi siswa yang mampu menilai langsung hasil prestasi siswa. Sering ditemui bahwa pada umumnya nilai yang terendah adalah bidang studi matematika. Karena kurang nya minat dan perhatian siswa dalam mencar ilmu matematika yang sudah mereka anggap susah.
Matematika ialah ilmu universal yang menjadi dasar pertumbuhan teknologi modern. Matematika mempunyai peranan penting dalam banyak sekali disiplin ilmu sehingga meningkatkan daya pikir manusia.
Dalam pembelajaran matematika sering ditemukan siswa yang tidak mengerti bahan pembelajaran yang diterangkan oleh gurunya alasannya adalah para siswa menilai matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan.
Pada saat pembelajaran dimulai, salah satu langkah yang harus dikerjakan guru ialah mengenal gaya berguru dari setiap siswanya. Oleh alasannya adalah itu, peran guru yakni memilih metode sesuai dengan karakteristik siswa yang mampu menciptakan proses berguru mengajar yang bagus. Ketepatan penggunaan metode mengajar sungguh tergantung kepada tujuan dan proses mencar ilmu mengajar berlangsung. Keberhasilan seorang guru akan terjamin jikalau dia mampu mengupayakan para siswanya mengertikan suatu dilema lewat tahap proses berguru mengajar.
Matematika menurut Russefendi (1992: 2) ialah bahasa simbol, deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ; ilmu tentang acuan keteraturan dan struktur yang terorganisasi mulai dari unsur-komponen yang diidentifikasikan, ke aksioma atau fostulat dan alhasil kedalil. Berkaitan dengan konsep matematika yang terorganisasi tersebut, maka pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses penguasaan konsep. Menurut Heruman (2008: 2) dalam mengembangkan kreatifitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat menyajikam pembelajaran yang efektif, dengan minitik beratkan pada model penguasaan konsep, adalah pembelajaran yanb mengelompokkan desain matematika kedalam tiga tahapan adalah penanaman desain, pemahaman konsep dan pembinaan konsep.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam proses pembelajaran matematika, guru mesti mampu memberikan pembelajaran sebagaimana dengan pandangan di atas, ialah pembelajaran yang menekankan pada versi pada penguasaan desain yang meliputi penanaman desain (rancangan dasar), pengertian desain, dan training konsep. Pembelajaran melalui taktik ini, dilaksanakan dengan menunjukkan urutan desain dimulai dari yang paling sederhana, hingga dengan yang lebih kompleks.
Melalui model penguasaan konsep, diharapkan siswa dapat menghubungkan apa yang sudah dimilikinya (pengetahuan mulanya) dalam struktur berpikirnya yaitu penguasaan rancangan dengan yang paling sederhana terlebih dahulu, kemudian berlanjut hingga yang paling kompleks. Melalui taktik penguasaan desain, acara siswa dalam pembelajaran matematika akan terbangun secara kokoh, karena siswa akan menghubungkan atau mengkaitkan berita-isu pada pengetahuan gres lewat desain-konsep yang sudah dimilikinya. Melalui taktik ini, persepsi siswa ihwal mata pelajaran, matematika selaku momok diperlukan berubah menjadi sesuatu yang dimilikinya lewat pengetahuan-wawasan baru dan ilham yang dimilikinya, sehingga matematika menjadi sesuatu yang disenanginya.
Berkaitan dengan uraian tersebut, taktik pembelajaran penguasaan rancangan berdasarkan penulis sangat efektif dalam pembelajaran matematika, alasannya adalah strategi penguasaan rancangan lebih menekankan bagaimana mengajarkan konsep matematika itu sendiri terhadap siswa. Sebab, ketika ini masih banyak guru yang belum menggunakan taktik konsep, sehingga kemampuan penguasaan rancangan matematika belum optimal yang kesudahannya berefek pada hasil belajaran matematikannya.
Berdasarkan uraian tersebut, observasi tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Model Penguasaan Konsep Terhadap Kemampuan Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Menengan Atas Mitra Inalum Gading T.P 2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang persoalan diatas, maka penelitian ini mampu di identifikasikan selaku berikut:
- Masih ada siswa yang sulit memahami desain matematika alasannya banyaknya aksioma, formula atau rumus yang membuat siswa menganggap matematika ialah mata pelajaran yang merepotkan.
- Masih rendahnya kesanggupan berguru siswa kepada matematika sebab mpdel pembelajaran yang digunakan kurang menghidupkan perhatian dan aktifitas siswa yang menimbulkan penerimaan tidak maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya dilema yang dibahas dan kesalahan pemahaman, keefektifan dan koefisien penelitian ini, maka duduk perkara yang dikaji dalam observasi ini adalah: imbas model penguasaan desain terhadap Kemampuan Belajar Matematika pada pokok bahasan Operasi Bilangan Bulat smester Ganjil Kelas X Sekolah Menengan Atas Mitra Inalum Tanjung Gading T.P 2012/2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, kenali masalah, pembatasan problem diatas mampu dirumuskan problem dalam penelitian ini adalah:
- Apakah ada peningkatan kesanggupan pembelajaran matematika dengan menggunakan versi penguasaan desain lebih baik dari pada kemampuan belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
- Bagaimana siswa kepada pembelajaran dengan menggunakan versi penguasaan desain dikelas?
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
- Untuk mengenali kenaikan kemampuan pembelajaran matematika dengan menggunakan versi penguasaan konsep lebih baik dari kesanggupan berguru matematika siswa dengan memakai pembelajaran konvensional.
- Untuk mengenali bagaimana siswa kepada pembelajaran dengan menggunakan model penguasaan rancangan dikelas.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara lazim penelitian ini memberikan derma terhadap dunia pendidikan untuk mampu mengembangkan prestasi berguru matematika peserta latih. Prestasi berguru dapat dijadikan pendorong bagi peserta latih dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Mudah
a. Bagi Siswa
Memperoleh pengalaman eksklusif dengan adanya kebebasan dalam be;lajar secara aktif.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan pertolongan dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran matematika untuk memajukan kualitas pendidikan dan prestasi mencar ilmu siswa.
c. Bagi Peneliti
Dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami peningkatan prestasi berguru siswa melalui Strategi Penguasaan Konsep Terhadap Kemampuan Belajar Matematika.
d. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat dipergunakan selaku bahan pola dan pertimbangan pengembangan penelitian yang sejenis.
>>>>>>>>>>>selnjutnya klik di bawah<<<<<<<<<<<