Total Ekuitas Pada Perusahaan Otomotif

BAB I
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah
            Perkembangan dunia usaha dikala ini makin pesat. Pesatnya Perusahaan mempunyai tujuan semoga perusahaan terus dapat beroperasi dalam rentang waktu yang panjang. Tujuan perusahaan dapat tercapai jika perusahaan diatur dengan baik. Pada biasanya tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan, yang tidak hanya merupakan kepentingan bagi para penanam modal semata, namun juga akan menunjukkan manfaat yang terbaik bagi penduduk di lingkungan perusahaan.
Untuk mampu membuat kesejahteraan perusahaan dituntut mampu mempergunakan sumber daya yang terbatas dan beroperasi pada tingkat produktivitas yang optimal, oleh alasannya itu perusahaan perlu mengenali kemajuan perjuangan dari waktu ke waktu terhadap apa yang sudah diraih perusahaan pada era kemudian, kini dan kala yang mau tiba.
            Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal derma yang berisikan utang jangka panjang yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang berisikan saham preferen dan saham biasa. Pemenuhan keperluan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. (Dermawan Sjahrial, 2007, hal. 213).
            Menurut data yang diperoleh dari delapan pembukuan keuangan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) abad 2008 hingga 2011 terdapat tiga perusahaan yang terjadi peningkatan pada aktiva tanpa kendala perusahaan diantaranya pada perusahaan Astra International Tbk (ASII), Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan Selamat Sempurna Tbk (SMSM) mengalami peningkatan aktiva tanpa hambatan dari tahun ke tahun. Terdapat 6 perusahaan yang mengalami penurunan aktiva lancarnya diantaranya yakni Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), Indospring Tbk (INDS), Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS).
Tabel I.1
Total Aktiva pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2011 (Dalam Jutaan Ribuan Rupiah)
No
Kode Perusahaan
Total Aktiva
2008
2009
2010
2011
1
ASII
80740000
88938000
112857000
153521000
2
AUTO
3981316
4644939
5585852
6964227
3
GJTL
8713559
8877146
10371567
11554143
4
IMAS
5578514
5093148
7985020
12913942
5
INDS
918228
621140
770609
1139715
6
LPIN
182940
137910
150937
157371
7
PRAS
555321
420714
454598
481912
8
SMSM
929753
941651
1067103
1136858
Jumlah
101599631
109674648
139242686
187869168
Rata-rata
12699953
13709331
17405335
23483646
Pertumbuhan
8%
27%
35%
Sumber : www.idx.co.id.
            Untuk Total Aktiva Astra International Tbk (ASII) pada tahun 2010 sebesar Rp 112,857,000 dan pada tahun 2011  sebesar Rp 153,521,000. Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar        Rp 6,964,227. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) perusahaan ini juga mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar Rp 1,136,858 pada total aktivanya. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalami kenaikan pada tahun 2011 Rp 10,371,567. Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar Rp 7,985,020 dan tahun 2011 sebesar Rp 12.913,942. Indospring Tbk (INDS) mengalami kenaikan pada total aktiva tahun 2011 sebesar Rp 1,139,175. Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) mengalami penurunan aktiva pada tahun 2009 sebesar Rp 137,910.  Pada Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) mengalami penurunan pada tahun 2008 sebesar Rp 420,714. Aktiva yang meningkat akan menjadikan laba perusahaan menurun. Sebaliknya jikalau aktiva yang menurun akan menyebabkan laba perusahaan meningkat. Hal ini pasti berpengaruh terhadap tingkat Struktur Modal Suatu perusahaan.
Tabel I.2
Total Hutang pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2011 (Dalam Jutaan Ribuan Rupiah)
No
Kode Perusahaan
Total Hutang
2008
2009
2010
2011
1
ASII
40163000
40006000
54168000
77683000
2
AUTO
1190886
1262292
1482705
2241333
3
GJTL
7064134
6206486
6844970
7123318
4
IMAS
5098497
4442314
6377071
7829760
5
INDS
809432
455454
543189
507466
6
LPIN
100287
45096
44001
39116
7
PRAS
440568
342177
317889
342115
8
SMSM
342209
398256
499425
466246
Jumlah
55209013
53158075
70277250
96232354
Rata-rata
6901127
6644759
8784656
12029044
Pertumbuhan
(3,7)%
32%
37%
Sumber : www.idx.co.id.
            Untuk Total Hutang Astra International Tbk (ASII) mengalami peningkatan pada tahun 2011 naik sebesar Rp 77,683,000. Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga mengalami peningkatan pada tahun 2011 naik sebesar Rp 2,241,333. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) perusahaan ini mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar Rp 466,246. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalami penurunan tahun 2009 sebesar Rp 6,206,486. Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)  mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar Rp 78,297,60. Indospring Tbk (INDS) total hutang menurun sebesar Rp 455,454 pada tahun 2009. Dan pada perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) juga mengalami penurunan sebesar Rp 45,096 pada tahun 2009. Pada Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar Rp 342,177. 
Tabel I.3
Total Ekuitas pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2011 (Dalam Jutaan Ribuan Rupiah)
No
Kode Perusahaan
Total Ekuitas
2008
2009
2010
2011
1
ASII
33080000
39894000
49310000
75838000
2
AUTO
2652969
3208778
3860827
4722894
3
GJTL
1649425
2670660
3526597
4430825
4
IMAS
286813
437332
1277322
5084181
5
INDS
108675
165566
227300
632249
6
LPIN
82603
92814
106936
118256
7
PRAS
114753
78537
136709
139797
8
SMSM
546222
497822
519375
670612
Jumlah
38521460
47045509
58965066
91636814
Rata-rata
4815182,5
5880688,63
7370633,25
11454601,75
Pertumbuhan
22%
25%
55%
Sumber : www.idx.co.id
            Untuk Total Ekuitas yang dimiliki Astra International Tbk (ASII) mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 75,838,000. Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengalami kenaikan terus menerus setiap tahunnya dan pada tahun 2011 mengalami naik sebesar Rp 4,722,894. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) perusahaan ini juga mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar Rp 670,612. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalami penurunan tahun 2008 sebesar Rp 1,649,425. Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengalami penurunan pada tahun 2008 sebesar Rp 286,813. Perusahaan Indospring Tbk (INDS) total hutang berkembangsebesar Rp 632,249 pada tahun 2011. Dan pada perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) juga mengalami kenaikan sebesar Rp 106,936 pada tahun 2010. Pada Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar Rp 497,822.
            Berdasarkan data keuangan tersebut dapat dimengerti bahwa terjadi peningkatan pada total hutang 70%, kenaikan total hutang akan menjadikan kurangnya profitabilitas perusahaan yang akan berguna untuk membiayai acara operasional perusahaan. Meningkatnya hutang juga mempunyai efek pada bertambahnya jumlah kewajiban yang mesti dibayar oleh perusahaan. Kenaikan total ekuitas 100% pada perusahaan tidak dapat mengimbangi penambahan jumlah hutang. Kenaikan total ekuitas pada perusahaan mengakibatkan penambahan pada keharusan perusahaan karena sebagian besar ekuitas dibiayai oleh hutang. Hal ini memiliki dampak langsung pada keberlangsungan perusahaan. Dengan bertambahnya hutang maka akan bertambah jumlah beban bunga dan keharusan perusahaan dalam membayar pinjamannya. Bagi penanam modal, hal tersebut merupakan fenomena yang hendak mensugesti mereka untuk mempercayai perusahaan tersebut dalam menanamkan modalnya kembali.
            Kemudian dari data keuangan tersebut, total aktiva juga mengalami peningkatan 100% yang mau menjadi ukuran bagi perusahaan. Namun peningkatan pada total aktiva tersebut tidak mampu menawarkan efek pada penambahan modal perusahaan. Hal tersebut sungguh menghipnotis kinerja perusahaan dan keberlangsungan perusahaan.
            Perusahaan dapat bertahan bila beliau mampu menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan. Upaya ini dapat dilakukan dengan mengukur kesanggupan struktur modal dalam mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Struktur modal sering dihubungkan dengan nilai perusahaan dan mempunyai dampak kepada profitabilitas perusahaan. Profitabilitas bertujuan dimana perusahaan dalam memperoleh keuntungan, baik dalam pemasaran, asset maupun modal sendiri, akibatnya yang hendak dijadikan selaku tolak ukur atau citra dari efektivitas kinerja manajemennya yang ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil pemasaran dan investasi. Profitabilitas yang dipakai ialah dengan  Return On Asset (ROA) yang ialah suatu ukuran wacana efektivitas administrasi dalam mengelolah investasinya.
Disamping itu hasil pengembalian investasi memberikan produktifitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal perlindungan maupun modal sendiri. Semakin rendah (kecil) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini dipakai untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasional  perusahaan. Dan  Return On Equity (ROE) yang ialah perbandingan antara keuntungan higienis setelah pajak dengan modal sendiri. Secara umum pastinya kian tinggi return atau penghasilan yang diperoleh, maka makin baik kedudukan perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan mengorganisir modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat laba dari investasi yang telah dikerjakan pemilik modal sendiri. Salah satu cara atau alat pengukuran untuk struktur modal yakni Debt to Equity Ratio (DER).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terpesona untuk melaksanakan observasi kepada aspek-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan otomotif dengan judul: “Pengaruh Return On Assets, dan Return On Equity Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia”.
B. Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka penulis mampu mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang terjadi terkait imbas profitabilitas kepada struktur modal pada perusahaan Otomotif tersebut. Berikut beberapa permasalahan yang mampu teridentifikasi diantaranya ialah selaku berikut :
  1. Peningkatan 100% pada asset tidak mampu memperlihatkan dampak pada penambahan modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
  2. Peningkatan laba tidak mampu untuk memberikan kontribusi pada modal perusahaan pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
  3. Penambahan modal terjadi alasannya adanya peningkatan 70% pada jumlah hutang perusahaan pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C.  Batasan dan Rumusan Masalah
1.      Batasan Masalah
Menyadari keterbatasan penulis dan banyaknya variabel yang mensugesti struktur modal maka penulis menghalangi persoalan penelitian ini hanya  pada profitabilitas ditinjau dari rasio Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) kepada Struktur Modal dengan Debt to Equity Ratio (DER). Selanjutnya observasi ini dilaksanakan pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
2.      Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang dari identifikasi persoalan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahnya selaku berikut :
  • Apakah Return On Asset (ROA)  kuat kepada Debt to Equity Ratio (DER) ?
  • Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh kepada Debt to Equity Ratio (DER) ?
  • Apakah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) secara gotong royong besar lengan berkuasa kepada Debt to Equity Ratio (DER)?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
         1.      Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui dan menganalisis dampak Return On Asset (ROA) kepada Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
  2. Mengetahui dan menganalisis efek Return On Equity (ROE) terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
  3. Mengetahui dan menganalisis dampak Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara bersama-sama terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
       2.      Manfaat Penelitian
            Diharapkan penelitian ini mampu menawarkan manfaat bagi pihak yang membacanya. Adapun manfaat dari observasi ini yaitu sebagai berikut :
a.      Bagi Investor dan Manajer Perusahaan
Yaitu untuk memberi masukan kepada pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal ini perihal profitabilitas kepada struktur modal dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
b.     Bagi Penulis
Yaitu untuk menambah wawasan dan wawasan serta pengalaman penulis mengenai imbas Return On Equity (ROE) dan Return On Equity (ROE) struktur modal (DER) pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c.      Bagi Peneliti selanjutnya
Yaitu sebagai bahan referensi dan gambaran dalam melakukan observasi terutama yang bekerjasama dengan profitabilitas terhadap struktur modal.