Ciri-Ciri Partner Yang Suka Manipulatif Wajib di ketahui

Manipulatif adalah sebuah taktik yg dipakai oleh seseorang untuk mengambil alih kendali atas orang lain. Tindakan psikologis ini umumnya dilaksanakan untuk menerima harapan pelaku, namun terkadang merugikan orang lain.

Perilaku manipulatif sering terjadi dlm kekerabatan asmara, tetapi pula bisa terjadi dlm jenis kekerabatan lainnya.

Pada hubungan asmara, partner yg bersifat manipulatif akan sering berbohong, melakukan gaslighting, bersikap pasif-berangasan, & memperlihatkan perlakuan membisu.

Perilaku tersebut bertujuan untuk membuat ananda merasa salah & membuat mereka benar. Sementara itu, korban manipulatif sering merasa galau, tak yakin perihal apa yg harus dipikirkan atau dinikmati, & akibatnya meminta maaf atas sesuatu yg sebenarnya bukan kesalahannya.

Table of Contents

Ciri-Ciri Partner Yang Suka Manipulatif

Manipulasi emosional sering terjadi dlm hubungan romantis, tetapi bisa pula terjadi dlm bentuk kekerabatan lain. Partner yg manipulatif memiliki ciri-ciri seperti sering berbohong, melakukan gaslighting, pasif-agresif, & menunjukkan silent treatment. Tujuannya yaitu membuat partner merasa bahwa dirinya salah & pasanganlah yg benar. Korban manipulatif sering merasa resah & tak percaya tentang apa yg sesungguhnya terjadi. Bahkan kadang merasa perlu meminta maaf atas sesuatu yg bukan kesalahannya. Untuk mengetahui ciri-ciri manipulatif, ada beberapa sikap partner yg harus diwaspadai.

Baca juga: Fadilah Bacaan Ayat Kursi & Keistimewaannya

Gaslighting

Gaslighting yaitu taktik manipulatif di mana partner dengan-cara sengaja membuat ananda mencurigai ingatan & persepsimu ihwal suatu insiden atau situasi tertentu. Mereka mungkin menyulut bahwa ananda berbohong pada mereka atau mengembangkan gosip yg tak akurat. Mereka pula mampu meminimalkan apa yg ananda rasakan & mengabaikan perasaanmu.

Contohnya, jikalau ananda mencoba untuk mengekspresikan ketidaknyamananmu wacana perilaku pasangan, mereka mungkin akan membantah bahwa sikap tersebut pernah terjadi atau tak signifikan. Mereka mungkin mengatakan bahwa ananda terlalu sensitif atau tak memiliki selera yg baik dlm memilih korelasi.

Partner yg menggunakan gaslighting akan terus menerus memperlihatkan bahwa ananda salah atau tak bisa dipercaya. Hal ini dapat membuatmu merasa tak berdaya & resah tentang realita bekerjsama. Akibatnya, ananda mampu kehilangan keyakinan pada dirimu sendiri & mulai meragukan kebenaran informasi yg diberikan pada kau.

Perilaku pasif-berangasan

Perilaku pasif-berangasan ialah salah satu bentuk manipulasi emosional yg sering terjadi dlm hubungan romantis. Partner yg bertingkah pasif-berangasan tak mengungkapkan perasaan mereka yg bekerjsama, namun dengan-cara tak pribadi menjajal menghipnotis partner mereka. Mereka mampu menggunakan taktik penghindaran seperti menyingkir dari diskusi atau topik tertentu, atau bahkan dengan-cara aktif mengelak dr pasangan mereka.

Selain itu, partneryang bertingkah pasif-garang mungkin pula melaksanakan tindakan dramatis mirip mendesah, mengeluh atau cemberut. Mereka memakai reaksi emosional untuk memancing ananda menanyakan apa yg salah tanpa mengatakannya. Hal ini dapat bikin partner merasa frustrasi & galau, sebab mereka tak mampu mengerti apa yg bantu-membantu terjadi.

Misalnya, partner mungkin menghindari membahas dilema yg sedang terjadi dlm hubungan, tetapi menunjukkan reaksi emosional yg dramatis tatkala ananda menjajal membicarakannya. Mereka mungkin cemberut atau mengeluh dgn impian ananda akan mengajukan pertanyaan-tanya apa yg salah & meminta klarifikasi dr mereka.

Perilaku pasif-bernafsu dapat sungguh menghancurkan dlm relasi karena mampu membuat rasa ketidakpercayaan & ketidakpastian. Partner mungkin merasa sulit untuk mengerti apa yg diharapkan dr mereka, & sulit untuk menciptakan kedekatan & kepercayaan yg sehat. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengenali gejala perilaku pasif-kasar & berbicara terbuka dgn pasangan mengenai bagaimana merasa & menangani duduk perkara yg ada.

Baca juga: Perbedaan Puasa Arafah, Tarwiyah, & Dzulhijjah

Sering berbohong & menyalahkan

Seseorang yg sering berbohong & menyalahkan dlm korelasi romantis condong menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka mungkin dengan-cara terang-terangan berbohong atau membesar-besarkan hal-hal untuk menggambarkan diri mereka dengan-cara lebih positif.

Partner manipulatif dgn perilaku ini cenderung menghindari konfrontasi & menjajal menutupi kesalahan mereka dgn menyalahkan orang lain. Mereka mungkin menyalahkan ananda atas dilema dlm kekerabatan atau bahkan atas kegagalan dlm hidup mereka.

Mereka pula mungkin berusaha mengubah sejarah dgn memutarbalikkan kenyataan & mengklaim bahwa ananda yg bersalah atas sesuatu yg bahwasanya bukan kesalahanmu. Hal ini membuatmu merasa bingung & menyebabkan rasa bersalah yg tak patut.

Mereka pula cenderung memperlihatkan diri mereka lebih baik dr yg bergotong-royong, misalnya dgn membesar-besarkan pencapaian mereka atau mengecilkan kegagalan mereka. Hal ini mampu membuat ananda merasa tak tenteram karena merasa bahwa ananda harus menyesuaikan diri dgn standar yg tak kongkret.

Partner manipulatif dgn sikap ini mungkin pula menggunakan manipulasi emosional yang lain mirip memanipulasi fakta atau memainkan tugas selaku korban semoga ananda merasa bersalah atau bertanggung jawab atas problem yg sesungguhnya bukan kesalahanmu.

Mengancam & memaksa

Mengancam & memaksa adalah perilaku manipulatif di mana partner menggunakan ancaman atau paksaan untuk memaksamu melaksanakan sesuatu yg ia harapkan. Pasangan yg melaksanakan perilaku ini kerap kali akan mengeluarkan bahaya yg membuatmu merasa terancam atau takut, misalnya mengancam akan meninggalkanmu, memutuskan korelasi, atau melakukan kekerasan fisik.

Mereka mungkin pula memakai paksaan, mirip memaksa ananda untuk melakukan langkah-langkah yg ananda tak nyaman atau tak ingin kerjakan. Pasangan yg manipulatif sering kali menggunakan strategi ini untuk memperoleh kekuasaan & kendali atas dirimu, mengabaikan perasaan & keinginanmu.

Mengancam & memaksa yaitu bentuk kekerasan dlm hubungan, & tak boleh diabaikan atau dianggap enteng. Jika ananda merasa terancam atau takut dlm hubunganmu, penting untuk mencari pemberian & dukungan dr sumber yg sempurna, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental.

Jika ananda merasakan adanya ciri-ciri manipulatif dlm hubunganmu, maka penting untuk mengikuti firasatmu. Jangan merasa ragu atau khawatir untuk mengambil langkah yg sempurna demi mempertahankan kesehatan emosionalmu.

Baca juga: Tips Menabung Harian & Bulanan

Kesimpulan

Manipulatif dlm relasi romantis dapat mengambil banyak bentuk, tergolong gaslighting, sikap pasif-bernafsu, sering berbohong & menyalahkan, serta mengancam & memaksa. Ciri-ciri partner yg manipulatif mampu bikin korban merasa galau, tak yakin, & mencurigai pikiran & perasaannya sendiri.

Penting untuk mengetahui tanda-tanda ini & mengikuti firasatmu dlm mengetahui manipulasi emosional dlm kekerabatan. Jika ananda merasa terkuras dengan-cara emosional, khawatir, takut, atau ragu akan asumsi & perasaanmu sendiri, kemungkinan besar pasanganmu melakukan tindakan manipulatif. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap ciri-ciri partner manipulatif & berani untuk keluar dr relasi yg tak sehat.

Referensi

  1. Forward, S. (2019). Gaslighting: How to recognize manipulative and emotionally abusive people – and break free. Grand Central Publishing.
  2. Simon, G. K., & Pearson, C. M. (2018). Passive aggression: A guide for the therapist, the patient, and the victim. Routledge.
  3. Schimelpfening, N. (2020). Understanding emotional manipulation tactics: Gaslighting, lying, and other forms of emotional abuse. Verywell Mind.
  4. Lancer, D. (2018). How to deal with emotional manipulators. Psychology Today.
  5. Evans, P. (2021). The Verbally Abusive Relationship: How to Recognize it and How to Respond. Adams Media.
  6. Ryan, M. (2019). The Manipulative Partner: How to Regain Control and Escape Emotional Abuse. Amazon Digital Services LLC.

  Soal PTS Geografi Kelas 12 K13 dan Kunci Jawaban