Pemahaman Pantun Dan Syair Dalam Bahasa Indonesia (Sastra)

Arti Pantun dan Syair Dalam Bahasa Indonesia (Sastra) – Mungkin Anda pernah belajar puisi ihwal bahasa-bahasa nusantara Pantun dan Syair dalam sastra, kerap kali membikin galau apa itu Pantun dan Syair yang terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia (Sastra). Khusunya bagi siswa di sekolah saking bingung dengan pengertian antara Pantun dan Syair, alasannya bukan jago tidak sedikit pelajar bahkan guru sekalipun sering terbalik membedakan dengan arti Pengertian Pantun dan Syair. Untuk lebih jelasnya ihwal pemahaman dari Pantun dan Syair, berikut ulasannya.

Arti Pantun dan Syair Dalam Bahasa Indonesia (Sastra)

Secara umum, pantun dan syair yakni salah satu jenis puisi lama yang lazimnya berisikan 4 baris dimana tiap baris mempunyai 8-10 suku kata. Jenis-Jenis pantun dan syair ini sungguh banyak. Secara singkat jenis tersebut dibedakan menurut atau berdasarkan isinya. Seperti diketahui bahwa sastra Indonesia tersebut banyak bersumber dari budaya sastra melayu yang sudah mengakar sejak lama di budaya penduduk tergolong bentuk sastra ini. Jadi untuk membedakan sastra usang dalam hal ini pantun dan syair banyak sumber khususnya menurut usulan para pakar atau hebat mengemukakan pertimbangan mereka.

Arti Pantun dan Syair Dalam Bahasa Indonesia  PENGERTIAN PANTUN DAN SYAIR DALAM BAHASA INDONESIA (SASTRA)

Yang Pertama Menurut Alisyahbana (2011:1), Pantun yaitu puisi usang yang sungguh dikenal oleh orang dulu atau sungguh diketahui pada penduduk usang. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat dari dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Diman baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi. Sedangkan Menurut R.O Winstedt (1958), Pantun adalah tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang memiliki rima serta irama, akan namun suatu rangkaian kata yang indah untuk melukiskan kehangatan cinta, kasih sayang, rindu, maupun dendam dari penuturnya.

  Padi termasuk keluarga padi-padian. Batang yang beruas-ruas yang di dalamnya berongga

Namun untuk membuat lebih mudah penjelasan dari pertimbangan para ahli-pakar diatas mari kita buat suatu teladan pantun. Untuk pola kali ini, kita gunakan dari pola-pola pantun dengan jenis cinta.

Contoh pantun cinta 2 bait:

Pergi ke toko sama si Panji
Tidak lupa beli belati
Tolong berikan aku satu komitmen
Janji untuk sehidup semati

Yang Kedua Menurut Abu al-Fadl (1990:409), asal kata syair dalam bahasa Arab, secara etimologi kata syair berakar dari kata شعورا شعرا يشعر شعر  yang bermakna mengenali, mencicipi, sadar, mengkomposisi, atau menggubah suatu syair. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002), Syair yakni puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan suara yang serupa.

Namun untuk mempermudah klarifikasi dari pertimbangan para spesialis-pakar diatas mari kita buat suatu contoh syair. Untuk teladan kali ini, kita gunakan dari pola-teladan syair dengan jenis romantis berisi percintaan.

Contoh syair romantis (Percintaan):

Namamu kian terdengar mesra
Rindu tambah menggebu dalam jiwa
Tertuang pada bait cinta
Yang tertulis indah dalam balutan asmara

Bagaimana, kini telah mengerti ihwal maksud dari Pantun dan Syair Dalam Bahasa Indonesia (Sastra) atau kesengsem bikin teladan sendiri? silahkan tulis di kolom komentar pelajarancg.blogspot.com

Semoga berfaedah!!