KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia di Tahun 2019. Peringatan Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober oleh bangsa Indonesia juga negara Internasional lewat Rekomendasi ILO/UNESCO perihal Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi diadopsi pada tahun 1997 untuk melengkapi Rekomendasi 1966 dengan meliput tenaga pengajar dan peneliti di pendidikan tinggi ihwal Hari Guru Sedunia Dalam bahasa Inggris: International Teachers Day, merupakan wujud faktual kepedulian UNESCO akan pentingnya Pembangunan pendidikan berkesinambungan. Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Guru Sedunia dilatarbelakangi dari dibutuhkannya penyelenggaraan standar mengenai hak dan tanggung jawab guru dan tolok ukur untuk persiapan permulaan dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi berguru mengajar yang diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober semenjak 1994.
Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal permintaan dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia yang ke-25 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Hari Guru Sedunia yang ke-25 Tahun 2019 akan pelajarancg diskusikan dalam artikel tersendiri.
Peringatan Hari Guru Sedunia atau sering disebut Perayaan Hari Guru Internasional memiliki sejarah penting yang panjang jika dilihat dari asal mula peringatan. Peringatan Hari Hari Guru Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran ditetapkannya Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan atau guru sedunia, namun lebih merupakan suatu momentum untuk mengingat kembali suatu peristiwa bersejarah di bidang pendidikan terutama profesi guru yang menunjukkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.
Salah satu upaya yang dilaksanakan negara di dunia tergolong pemerintah Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan memutuskan penyelenggaraan standar perihal hak dan tanggung jawab guru dan patokan untuk antisipasi permulaan dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi mencar ilmu mengajar yang didukung oleh prasarana, fasilitas dan kemakmuran guru-guru, dosen dan profesi keguruan, selain juga pelaksanaan aktivitas bareng dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan Internasional, dan Pendidikan Internasional.untuk menyambut Hari Guru dalam bentuk-bentuk promosi, pelatihan mirip kemampuan, pendidikan, Budaya, Ilmu alam, Ilmu Sosial dan Manusia, Komunikasi dan Informasi, Tindakan menumbuhkan keleluasaan berekspresi,
membangun pengetahuan penduduk , Mencegah ekstremisme kekerasan, membangkitkan kembali semangat Mosul, Pendidikan Kesehatan dan kesejahteraan, mengembangkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, Komisi Oseanografi Antarpemerintah, Laporan Pemantauan Pendidikan Global dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia. Hal ini dimaksudkan semoga semua insan berprofesi guru mengenang kembali filosofi dari nilai sejarah pentingnya Status Tenaga Pengajar Pendidikan atau guru sedunia yang diawali pada tanggal 5 Oktober.
Adapun tujuan terutama yaitu:
- Komitmen seluruh insan pendidik sedunia perihal pengertian yang lebih baik ihwal guru dan tugas yang mereka mainkan dalam pengembangan siswa dan penduduk .
- Ini ialah hari untuk menghormati guru dan organisasi guru. Guru memperlihatkan kontribusi penting untuk pendidikan dan pengembangan pemimpin kala depan kita;
- Mengajak seluruh komponen Masyarakat Dunia untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dalam sehari-hari utamanya profesi keguruan;
- Berfokus pada info-berita yang terkait dengan pengajaran / keguruan dan guru.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Guru Sedunia menjadi bab dalam daftar hari penting Internasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan dalam mengembangkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dengan penyelenggaraan kriteria mengenai hak dan tanggung jawab guru dan patokan untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan keadaan berguru mengajar yang disokong oleh prasarana, fasilitas dan kesejahteraan dosen, guru-gurudan profesi keguruan.
1. SEJARAH PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA 2019
Sejarah telah mencatat Pada 12 Oktober 1997, sesi ke 29 Konferensi Umum UNESCO dibuka. Selama konferensi ini, pada 11 November 1997, “Rekomendasi ihwal Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi” diadopsi. Pada 5 Oktober 1994, Hari Guru Sedunia yang pertama diadakan.
Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi atau profesi guru diadopsi pada tahun 1997 yang kemudian diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober semenjak 1994, Hari Guru Sedunia memperingati perayaan adopsi Rekomendasi ILO / UNESCO 1966 wacana Status Guru. Hari Guru Sedunia diselenggarakan bersama dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan Internasional, dan Pendidikan Internasional.
Sedangkan Indonesia, memiliki sejarah sendiri ihwal perayaan lahirnya Hari Guru Nasional adalah jatuh setiap tanggal 25 November. Perayaan pengabdian dan jasa para guru ini diperingati bersama-sama dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI. PGRI sendiri terbentuk pada 25 November 1945 oleh Rh.Koesnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng Sugianto, Soemidi Adisasmito, Soetono, dan Abdullah Noerbambang. Sejarah singkat lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) inilah yang menjadi wadah persatuan segenap guru-guru di seluruh Indonesia.
Meskipun Peringatan Hari Guru Sedunia dan Peringatan Hari Guru Nasional mempunyai perbedaan perjalanan sejarah namun tujuan khususnya yaitu sama, salah satunya yaitu penyelenggaraan persyaratan perihal hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan permulaan dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi mencar ilmu mengajar yang didukung oleh prasarana, sarana dan kesejahteraan guru-guru, dosen, profesi keguruan dalam pengertian berfokus pada dunia pendidikan.
Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah tampakdengan jelas bagaimana dunia Internasional dan Nasional Indonesia memiliki tekad berpengaruh dalam membangun peningkatan pendididkan dan perihal hak dan tanggung jawab guru dan kriteria untuk antisipasi awal dan lanjutan.
Hari Guru Sedunia dimulai oleh UNESCO dan dirayakan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia setiap tahun.
Inilah alasan mengapa UNESCO juga negara Internasional tergolong Indonesia merasa sungguh penting mengadakan Peringatan Hari Guru Sedunia bukan cuma sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.
2. LOGO PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA KE-25 TAHUN 2019
Adapun logo peringatan Hari Guru Sedunia dalam bahasa Inggris World Teachers’ Day, adalah sebagai berikut.
Gambar logo poster untuk Hari guru sedunia 2019 |
Catatan: Anda dapat download pribadi Jiknis untuk ajaran resmi peringatan ke-25 tahun 2019 untuk World Teachers’ Day dari logo diatas dengan peruntukan spanduk maupun baliho pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Guru Internasional dalam menyambut World Teachers’ Day di 2019 di situs resmi UNESCO.ORG.
3. TEMA PERINGATAN HARI GURU INTERNASIONAL ( SEDUNIA ) KE-25 TAHUN 2019
Sebagaimana diliris dalam informasi situs resmi oleh Unesco, tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Guru Sedunia tahun 2019 ke 25 ialah “Young Teachers: The future of the Profession” artinya :Guru Muda: Profesi Masa depan”. dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus bercita-cita menjadi seorang guru serta merayakan profesi guru di seluruh dunia, untuk mencatat prestasi, dan untuk menanggulangi beberapa dilema yang menjadi sentra perhatian dan menjaga fikiran dan bakat muda paling cemerlang dalam profesi keguruan ini.
4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA INTERNASIONAL 2019
Adapun memaknai Peringatan Hari Guru Internasional tahun 2019 ke-25 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Hari Guru Sedunia ini mampu artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, penduduk , pekerja/ karyawan, wacana pentingnya pndidikan dan keterampilan dalam pemahaman kriteria perihal hak dan tanggung jawab guru dan persyaratan untuk antisipasi permulaan dan pendidikan lanjutan, pekerjaan, kondisi belajar mengajar dan rekrutmen lewat catat prestasi, dan untuk menanggulangi beberapa problem yang menjadi sentra perhatian dan menjaga anggapan dan talenta muda paling cemerlang dalam profesi keguruan ini sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bahu-membahu bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.
Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Guru Sedunia ( Internasional ) untuk dunia pendidikan bangsa yang sehat khususnya tingkatkan kesejahteraan guru-guru baik yang telah menjadi PNS maupun guru honorer termasuk guru agama / ustadz, Dosen dan semua tenaga pengajar Nasional Indonesia.