Pengertian dan Cara Sosialisasi – Adalah menunjuk pada semua aspek dan proses yang membuat setiap insan menjadi selaras dalam hidupnya di tengah-tengah penduduk . Seorang anak dikatakan telah melaksanakan sosialisasi dengan baik, bila ia bukan hanya memperlihatkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga mengamati kepentingan dan permintaan orang lain (Markum, 1982:1).
Manusia lahir kedunia selaku bayi yang sarat dengan segala jenis kebutuhan fisik. Kemudian ia menjadi seorang insan dengan seperangkat nilai dan perilaku, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam serta konsisten dengan dirinya. Setiap orang menemukan semua itu melalui sebuah proses berguru yang kita sebut dengan sosialisasi, ialah proses mencar ilmu yang menggantinya menjadi seorang langsung yang manusiawi. Sosialisasi yakni sebuah proses di mana seseorang menghayati (inter-nalize) normanorma golongan dimana dia hidup sehingga timbullah “diri” yang unik. Sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagaian dari sebuah penduduk , sebagian yaitu proses mempelajari peran (Horton.1999.118).
Beberapa jago sosiologi menunjukkan pemahaman sosialisasi sebagai berikut:
a. Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku yang cocok dengan prilaku orang-orang disekitarnya.
b. Peter L. Berger, sosialisasi ialah proses pada seorang anak yang sedang berguru menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipelajarinya ialah peranan contoh hidup dalam penduduk yang sesuai dengan nilai dan norma-norma maupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
Proses sosialisasi individu di penduduk mampu ditempuh dengan aneka macam cara ialah:
1. Pelaziman (Conditioning)
Sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak menjaga sebuah prilaku jika dengan prilaku itu anak menerima imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan berhenti kalau prilaku itu mendapat eksekusi. Dalam pelaziman hampir sebagian besar perilaku diperoleh anak secara aktual. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat besar.
2. Imitasi
Pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak beragam, anak akan menyaksikan model yang mau ditiru perbuatannya.
3. Identifikasi
Identifikasi yakni proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya menjiplak faktor luarnya saja namun beliau ingin menyebabkan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan penting karena melakukan identifikasi seseorang “mengkategorikan” dirinya dalam kategori tertentu.
4. Internalisasi
Pada internalisasi anak, anak mengikuti aturan bukan sebab takut dieksekusi atau akan menerima hadiah, bukan pula sebab menjiplak tokoh idealnya. Ia mengikuti hukum alasannya adalah merasa niscaya bahwa norma itu telah menjadi bab dari dirinya, dia menyadari bahwa perilaku tersebut diperlukan oleh masyarakat.
Sekian bahan mengenai Pengertian dan Cara Sosialisasi dari , semoga berfaedah.