(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Daftar Isi
Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Wawancara merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data. Dalam wawancara, peneliti melakukan interaksi langsung dengan responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Namun, ada dua jenis wawancara yang sering digunakan, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan data dari responden, namun terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara yang mempunyai daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan akan diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut biasanya bersifat tertutup, artinya responden hanya perlu memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Tujuan dari wawancara terstruktur adalah untuk memastikan bahwa semua responden mendapatkan pertanyaan yang sama, sehingga memudahkan analisis data.
Wawancara terstruktur memiliki beberapa kelebihan. Pertama, dengan adanya daftar pertanyaan yang telah disiapkan, proses wawancara menjadi lebih terstruktur dan terarah. Hal ini memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data secara sistematis. Kedua, karena pertanyaan-pertanyaan bersifat tertutup, proses analisis data menjadi lebih mudah karena jawaban-jawaban responden dapat dengan mudah dikategorikan.
Namun, wawancara terstruktur juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, responden mungkin merasa terbatas dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. Hal ini dapat menghambat responden untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pemikiran atau pengalamannya. Kedua, wawancara terstruktur tidak fleksibel. Jika responden ingin memberikan informasi tambahan yang tidak tercakup dalam daftar pertanyaan, peneliti tidak dapat memperluas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Wawancara Tidak Terstruktur
Di sisi lain, wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang tidak memiliki daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Peneliti hanya memiliki beberapa topik atau tema yang ingin dibahas, namun pertanyaan-pertanyaan spesifik akan muncul secara spontan selama wawancara berlangsung. Tujuan dari wawancara tidak terstruktur adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan detail dari responden.
Wawancara tidak terstruktur memiliki beberapa kelebihan. Pertama, karena tidak ada batasan pertanyaan tertutup, responden memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mendalam. Ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih kaya dan bervariasi. Kedua, wawancara tidak terstruktur memberikan fleksibilitas bagi peneliti. Mereka dapat menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan mereka berdasarkan tanggapan dan perkembangan percakapan dengan responden.
Namun, wawancara tidak terstruktur juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, karena tidak ada daftar pertanyaan yang telah disiapkan, proses wawancara dapat menjadi kurang terstruktur dan kurang terarah. Hal ini dapat menyebabkan peneliti kehilangan fokus atau melupakan pertanyaan-pertanyaan penting. Kedua, analisis data menjadi lebih rumit karena jawaban-jawaban responden tidak dapat dengan mudah dikategorikan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur?
Perbedaan utama antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur adalah adanya daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dalam wawancara terstruktur, sedangkan wawancara tidak terstruktur tidak memiliki daftar pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Mana yang lebih baik, wawancara terstruktur atau tidak terstruktur?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Pilihan antara wawancara terstruktur atau tidak terstruktur tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang ingin diperoleh. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
3. Apakah wawancara terstruktur lebih mudah untuk dianalisis?
Ya, wawancara terstruktur lebih mudah untuk dianalisis karena jawaban-jawaban responden dapat dengan mudah dikategorikan. Jawaban-jawaban telah terbatas pada pilihan yang telah disediakan oleh peneliti.
4. Apakah wawancara tidak terstruktur membutuhkan lebih banyak waktu?
Ya, wawancara tidak terstruktur membutuhkan lebih banyak waktu karena peneliti harus menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan mereka berdasarkan tanggapan dan perkembangan percakapan dengan responden. Proses wawancara juga dapat menjadi lebih panjang karena tidak ada batasan pertanyaan tertutup.
5. Bagaimana cara memilih jenis wawancara yang tepat?
Untuk memilih jenis wawancara yang tepat, perlu mempertimbangkan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin diperoleh. Jika ingin mendapatkan informasi yang lebih terstruktur dan mudah untuk dianalisis, maka wawancara terstruktur lebih cocok. Namun, jika ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan detail, maka wawancara tidak terstruktur lebih cocok.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga: 6 contoh karya tulis non ilmiah
6 contoh manfaat penelitian makalah proposal karya tulis laporan penelitian skripsi jurnal
6 contoh rumusan masalah makalah proposal karya ilmiah skripsi laporan penelitian
bagian desain rencana penelitian
basic research dan applied research
cara mencari q1 q2 q3 data berkelompok
cara menghitung median data tunggal dengan jumlah genap
ciri penelitian tindakan kelas
contoh analisis data kualitatif
contoh bab 4 bab 5 penelitian kualitatif
contoh case control dan cohort
contoh data nominal ordinal interval rasio
contoh data primer dan sekunder
contoh dokumentasi jurnal visual
contoh mean data tunggal dan kelompok
contoh median data tunggal dan kelompok
contoh modus data tunggal dan kelompok
contoh penelitian korelasional
contoh penelitian pengembangan
contoh proposal kegiatan sekolah
contoh proposal penelitian kualitatif
contoh proposal penelitian kuantitatif
contoh rencana pelaksana pembelajaran
contoh subjek dan objek penelitian
contoh tujuan dan manfaat proposal usaha
contoh tujuan laporan praktikum
contoh variabel terikat dan bebas
das sein dan das sollen penelitian
data berdasarkan cara memperoleh
data berdasarkan sumber dan penggunan
data berdasarkan waktu pengumpulan
data kualitatif dan kuantitatif
faktor variabel bebas dan kontrol
fungsi diagram batang lingkaran garis
halaman persetujuan dan pengesahan
hasil dan pembahasan praktikum
inferensi deduktif induktif abduktif
jenis non probability sampling
jenis pendekatan penelitian dan cirinya
jenis penelitian tindakan kelas
jenis variabel berdasarkan kedudukannya
karakteristik karya non ilmiah
kausal komparatif dan eksperimental
kelebihan dan kekuarangan non probability sampling
kelebihan dan kekuarangan probability sampling
kelebihan dan kekurangan cross sectional
kelebihan dan kekurangan korelasional
kelebihan dan kekurangan penelitian deskriptif
kelebihan dan kekurangan penelitian eksperimen
kelebihan dan kekurangan penelitian evaluasi
kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif
kelebihan dan kekurangan penelitian naratif
kelebihan dan kekurangan penelitian pengembangan
kelebihan dan kekurangan snowball sampling
kelebihan data primer dan sekunder
landasan teori dan latar belakang praktikum
laporan pertanggung jawaban kegiatan
makalah deduktif induktif dan campuran
manfaat teks laporan percobaan
penelitian berdasarkan jenis data
penelitian berdasarkan paradigma
penelitian berdasarkan tujuan dan metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif
penelitian yang diawali dengan proposal
pengertian identifikasi masalah bagian dan cara membuatnya
pengertian instrumen penelitian
pengertian paper dan contohnya
pengertian valid jenis dan contohnya
perbedaan analisis dan review jurnal
perbedaan basic research dan applied research
perbedaan data primer dan sekunder
perbedaan kata pengantar dan pendahuluan
perbedaan korelasi dan eksperimen
perbedaan kuesioner terbuka dan tertutup
perbedaan objektif dan subjektif
perbedaan skripsi tesis dan disertasi
perbedaan statistika parametrik dan non parametrik
perbedaan teori umum dan khusus
perbedaan tinjauan umum dan khusus
perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
proposal kerjasama publikasi media
rencana pelaksana pembelajaran
sampel dependen dan independen
saran bagi peneliti selanjutnya
saran bagi perusahaan peneliti instansi
saran bagi sekolah dalam laporan pkl
signifikansi teoritis dan praktis
skala pengukuran menurut para ahli
struktur teks laporan percobaan
tahapan pembuatan dan pengujian
tujuan melakukan riset pasar dan penjelasannya
tujuan verifikasi dan validasi
variabel berdasarkan hubungan variabel
variabel menurut cara pengukuran