Tari Gambyong – Masyarakat Jawa sangat diketahui dgn kebudayaannya yg sungguh khas & beragam. Salah satunya adalah lewat tari tradisional yg mulai di lestarikan sejak jaman dulu. Biasanya tarian ini digunakan dlm program adab setempat. Banyak dr para turis yg berkunjung ke Pulau Jawa yg menyukai jenis tarian ini.
Karena dianggap tari Gambyong mempunyai ciri khas & keunikan tersendiri dr jenis tarian yg yang lain. Tari Gambyong merupakan salah satu jenis tarian Jawa klasik yg berasal dr kawasan Surakarta. Tari ini adalah hasil bentuk gres dr tari Tayub yg dahulu dipertunjukkan untuk menyambung tamu.
Awalnya, tarian ini cuma dibawakan oleh penari tunggal, namun kini dgn perkembangan yg ada dilakukan oleh lebih dr satu penari atau sekitar 3-5 orang. Tarian ini merupakan salah satu pujian para penduduk Jawa yg sampai kini masih dilestarikan.
Bahkan banyak para penerus bangsa yg mempelajari tarian khas Jawa ini. Dibuktikan dgn masih adanya sanggar-sanggar tari yg membuka les tarian untuk kemudian melatih para penari-penari pemula yg berbakat & ingin mempelajari tari Gambyong.
Daftar Isi
Sejarah Tari Gambyong
Tari Gambyong bantu-membantu berasal dr kawasan Surakarta yg terus berkembang ke kawasan Jawa yang lain. Tarian ini dahulu dibawakan untuk penyambutan para tamu kasultanan ataupun program upacara budpekerti keraton.
Namun dgn perkembangan jaman, tarian ini mulai dikenal masyarakat & digunakan selaku media hiburan dlm beberapa acara seperti akad nikah ataupun program keagamaan.
Tari ini dikembangkan dr tarian Tayub yg biasanya digelar dlm upacara panen atau tatkala proses menanam padi dimulai. Nama gambyong sendiri diambil dr nama penari terkenal pada masa itu yaitu Sri Gambyong yg sangat mempunyai keluwesan dlm menari & memiliki bunyi yg sungguh merdu.
Kepopuleran Sri Gambyong kala itu sampai ke indera pendengaran raja kasultanan. Tatkala itu Sri Gambyong membawakan tarian Tayub yg disaksikan oleh Raja Pakubuwono IV di lingkungan keraton Surakarta, & sejak dikala itulah tari Tayub yg dibawakan Sri Gambyong diberi nama selaku Tari Gambyong.
Baca Juga: Tari Yapong
Karakteristik Tari Gambyong
Tentunya kurang pas jika ingin mengetahui wacana tarian Gambyong cuma dgn membahas sejarah tarian Gambyong tanpa mengetahui lebih dlm mengenai tarian ini. Dalam pembahasan berikutnya akan dijelaskan dengan-cara rinci beberapa informasi mengenai tari Gambyong.
Berbicara tentang ciri khas dr tarian ini, tari Gambyong pastinya memiliki ciri-ciri yg pastinya membedakan dr tari tradisional yang lain. Mengenai gerakan tarian, alunan musik, hingga pakaian yg dikenakan oleh sang penari. Berikut dlm pembahasan kali ini akan diterangkan beberapa unsur khas dr tarian dr Jawa ini.
1. Kegunaan Dan Fungsi Tarian
Seiring dgn perkembangan jaman, tari Gambyong yg tadinya ditampilkan untuk upacara menanam padi, beralih menjadi suguhan dlm beberapa upacara ataupun acara etika. Setelah masuk ke dlm area Keraton, tari Gambyong dijadikan selaku tarian hiburan yg disuguhkan dlm penyambutan tamu kehormatan oleh Kerajaan.
Selain itu, tarian ini pula dipergunakan dlm pertunjukan-pertunjukan khas Jawa yang lain mirip upacara ijab kabul, khitanan, atau program adab yg yang lain. Karena dikenal sebagai tarian yg khas dgn kelemahlembutannya, tarian ini pula merupakan wujud gambaran penduduk Jawa yg mempunyai sikap yg terkenal lemah & lembut.
Baca Juga: Tari Remo
2. Gerakan Tarian
Gerakan tarian Gambyong terdiri dr 3 bab yaitu gerakan permulaan (maju beksan), gerakan utama (beksan), & gerakan penutup (mundur beksan). Untuk gerakan ini lebih menonjolkan gerakan pada kaki, tangan, tubuh, & kepala si penari. Dengan gerakan kepala & tangan yg menjadi gerakan dasarnya.
Dengan irama gerakan yg bertempo sungguh pelan & hati-hati, penari Gambyong sangat menggambarkan suatu & keindahan seorang wanita Jawa. Pandangan teduh penari yg selalu diarahkan ke jari-jari tangan pun makin memperbesar nuansa kelembutan & keanggunan tarian ini.
Sedangkan gerakan kakinya bergerak mengikuti irama musik dgn lembut & harmonis. Para penari pun sering menunjukkan senyuman yg anggun & indah serta lisan paras yg teduh untuk menambah kelembutan tarian ini.
Dengan kekhasan & kelembutannya ini, para penduduk banyak yg sungguh kesengsem untuk mempelajarinya. Memang, sebagian besar para penari dulunya memang berasal dr keluarga kerajaan, tetapi dgn berjalannya waktu, tarian ini dibuka untuk dipelajari penduduk dengan-cara lazim.
3.Kostum Dari Tari Gambyong
Para penari yg menyuguhkan tarian ini mesti mengenakan pakaian khas Jawa syarat terutama. Kostum khusus tersebut berbentukkebaya kemben dgn bahu terbuka & menggunakan kain panjang bermotif batik untuk bawahannya.
Kain ini biasa dikenal dgn masyarakat Jawa selaku Kain Jarik atau Jarit. Selain pakaian yg khas, para penari pula dilengkapi dgn selendang yg dipakai di atas bahu selaku aksesori tarian.
Sesekali para penari memainkan kain selendang tersebut dgn lembut & halus. Biasanya, kain selendang yg digunakan ialah berwarna khas yaitu kuning keemasan.
Sebagai ekstra terakhir, para penari ini pula mesti berdandan dengan-cara anggun. Mereka di rias sesuai khas dandanan Jawa untuk memperbesar nuansa kelembutan tarian ini. Untuk dandanan rambut pula ditata sedemikian rupa sesuai etika khas Jawa yaitu dgn menggunakan sanggul.
4. Iringan Musik Tarian Gambyong
Rasanya kurang lengkap jikalau sebuah tarian disuguhkan tanpa iringan sebuah musik. Tidak berlainan dgn tarian lainnya, tari Gambyong akan selalu disajikan dgn iringan suatu musik.
Iringan musik ini merupakan musik khas dr Jawa yg biasa disebut Gamelan. Gamelan tersebut berupa seperangkat alat musik Gong, Kenong, Kendang & Gambang.
Kendang menjadi tolak ukur utama dlm tarian ini. Karena kendang dianggap sebagai alat musik yg paling istimewa yg merupakan tutorial bagi para pemusik lainnya untuk melakukan gerakan atau menciptakan suara tertentu.
Selain alat musik, biasanya tarian Gambyong pula diiringi dgn lantunan lembut bunyi sinden selaku penyanyinya.
Baca Juga: Tari Tor Tor
5. Inovasi Tarian Gambyong
Tidak sedikit penduduk Indonesia khususnya masyarakat jawa yg tertarik untuk belajar warisan tarian kawasan ini. Mereka rela mengikuti les pada sanggar-sanggar tarian yg sekarang sudah banyak ditawarkan. Dengan banyaknya ketertarikan tersebut, tarian ini terus mengalami inovasi.
Beberapa pengembangan terus dikerjakan hingga menciptakan beberapa tarian gambyong yang lain. Tarian tersebut yakni Gambyong Sala Minulya, Gambyong Gambirsawit, Gambyong Ayun-Ayun, Gambyong Mudhatama, Gambyong Dewandaru, & Gambyong Campursari.
Meskipun mengalami beberapa penemuan, tarian ini tetap mempunyai ciri khas yg dipunyai sebagai citra akhlak Jawa. Selain selaku sarana melestarikan budaya Jawa, tarian ini pula digunakan selaku media penyampaian informasi & ciri khas masyarakat Jawa, yg tentunya sesuai dgn budbahasa istiadat yg berkembang dlm budaya Jawa.
Itulah beberapa informasi mengenai salah satu tari tradisional di Indonesia yg berasal dr Jawa yakni Tari Gambyong. Selain dipakai untuk memperbesar pengalaman perihal budaya Jawa.
informasi ini pula dapat menjadi pola dlm melestarikan & selalu mengapresiasi semua budaya yg ada di Indonesia. Sehingga bisa menjadi daya tarik para pelancong yg berkunjung baik ke Pulau Jawa ataupun pulau-pulau yang lain di Indonesia.