Evaluasi Pembelajaran – Saat kata evaluasi terdengar, tentu tentu saja pikiran kita memicu pada tes, cobaan, ulanagan & sejenisnya. Ya, tetapi dlm arti tertentu, acap kali orang masih resah dgn istilah mengevaluasi, mengukur & menganggap. Mengukur merupakan membandingkan sesuatu dgn ukuran tertentu (sifat kuantitatif), sementara Anda mengevaluasi bahwa Anda bikin keputusan tentang sesuatu dgn klasifikasi tertentu atau tertentu (sifat kualitatif). Dan evaluasi itu sendiri ialah tindakan pengukuran & penilaian.
Kali ini wargamasyarakat.org akan meberikan pelajaran mengenai BEvaluasi Pembelajaran. Dimana pelajaran ini akan dikupas dengan-cara terperinci, dgn berdasarkan Pengertian, Jenis, Prinsip & Contoh.
Daftar Isi
Pengertian
Evaluasi pembelajaran itu sendiri memiliki pengertian wacana suatu proses untuk memperoleh gosip yg lengkap & berkesinambungan wacana suatu proses & hasil dr suatu kesibukan.
Sedangkan pengertian penilaian pembelajaran, yaitu proses untuk memperoleh isu yg lengkap & berkelanjutan ihwal suatu proses & hasil berguru siswa, sehingga dapat digunakan selaku dasar untuk memutuskan perawatan selanjutnya.
Pendapat Para Ahli
Untuk pengertian dr evaluasi ini ada sudut pandang yg berlainan antara para jago, diantaranya ialah:
Oemar Hamalik
Penilaian pembelajaran ialah proses berkelanjutan yg terkait dgn aktivitas & pengumpulan interpretasi informasi yg digunakan untuk mengevaluasi keputusan & kebijakan penting untuk tujuan merancang keterampilan atau tata cara pengajaran.
Suchman
Penilaian pembelajaran adalah proses penentuan hasil aktivitas berguru yg sudah dilakukan dgn aktivitas yg sudah direncanakan sebelumnya Anda semua untuk mendukung pencapaian tujuan dr proses pembelajaran.
Bloom
Penilaian pembelajaran yaitu proses mengumpulkan data kasatmata dengan-cara sistematis. Data ini akan dipakai untuk memutuskan sejauh mana kapasitas atau perkembangan siswa.
E. Grounlund
Proses ini dikerjakan dengan-cara sistematis dgn tujuan membuat & memastikan kapasitas yg mempunyai kekerabatan dgn sejauh mana siswa dapat meraih tujuan pengajaran.
Abdul Basir
Memahami penilaian pembelajaran ialah proses yg menghimpun data deskriptif, prediktif, & isu & dijalankan dengan-cara sedikit demi sedikit & sistematis sehingga mampu dipakai dlm pembuatan kebijakan dlm upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Mahrens & Lehman
Proses menemukan, merencanakan, & menyediakan isu data sesuai kebutuhan dgn tujuan menghasilkan keputusan alternatif.
Jenis Dari Evaluasi Pembelajaran
Adapun untuk evalusai pembelajaran memiliki dua jenis, salah satunya merupakan:
Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini ialah penilaian pembelajaran yg diraih selama pelaksanaan suatu aktivitas atau acara kerja, dengan-cara keseluruhan dr permulaan hingga final aktivitas. Waktu hasil evaluasi berlangsung pada selesai kesibukan sesuai dgn periode waktu yg diputuskan oleh suatu kegiatan atau program kerja.
Untuk program kerja atau kegiatan yg memiliki durasi enam bulan, penilaian semantik ini pula dilakukan menjelang akhir bulan. Untuk penilaian yg menilai efek kegiatan atau program kerja, itu dapat dijalankan pada selesai proyek & dampaknya sudah dihitung.
Evaluasi Formatif
Evaluasi ini ialah evaluasi pembelajaran yg diperoleh selama pelaksanaan suatu kesibukan atau acara kerja. Secara lazim, waktu penilaian ini dilakukan dengan-cara berkala setiap bulan atau tahunan.
Sesuai dgn keperluan informasi hasil penilaian. Keuntungannya yaitu memberikan umpan balik pada manajer program mengenai perkembangan hasil yg dicapai serta hambatan yg dihadapi selama suatu kesibukan atau program kerja.
Prinsip Dari Evaluasi Pembelajaran
Adapun untuk evalusai pembelajaran memiliki lima prinsip didalamnya, yakni:
Evaluasi Merupakan Alat, Bukan Tujuan
Penilai sepenuhnya menyadari fakta bahwa setiap teknik evaluasi digunakan sesuai dgn tujuan penilaian. Hasil penilaian yg diperoleh tanpa tujuan tertentu akan kehilangan waktu & uang, bahkan menghancurkan siswa. Oleh alasannya itu, apa yg mesti dirumuskan terlebih dulu ialah tujuan dr penilaian, oleh alasannya itu dr tujuan ini akan dikembangkan teknik & oleh alasannya adalah itu tes akan disiapkan selaku alat penilaian. Jangan membalikkannya, alasannya tanpa mengenali tujuan mengevaluasi data yg diperoleh itu akan tidak berguna. Berdasarkan pengertian di atas, kebijakan pendidikan yg akan diambil dirumuskan dgn terang sebelumnya & prosedur penilaian dipilih.
Kesadaran Akan Kesalahan Pengukuran
Evaluasi pembelajaran mesti menyadari kekurangan & kelemahan dlm teknik evaluasi yg dipakai. Berdasarkan kesadaran ini, perlu untuk lebih mengamati kebijakan yg diadopsi sesudah melaksanakan penilaian. Evaluator menyadari bahwa dlm pengukuran yg dilaksanakan, cuma mengukur sebagian (sampel) dr kompleksitas yg mesti diukur, sesudah semua pengukuran dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu. Makara mungkin ada faktor penting yg belum dimasukkan siswa dlm pengukuran sampel. Ini disebut kesalahan pengambilan sampel dlm penilaian.
Sumber kesalahan lain terletak pada alat / instrumen yg dicuri dlm proses penilaian. Penyusunan alat penilaian tak gampang, utamanya kalau faktor yg diukur kompleks. Dalam mengkalkulasikan skor selaku data kuantitatif yg harus merefleksikan objektivitas, tak dikecualikan dr “kesalahan pengukuran”. Tes objektif tak bebas untuk menebak, menebak, dengan-cara kebetulan, sedangkan subjektivitas esai termasuk di dalamnya. Oleh sebab itu, dlm laporan evaluasi, evaluator harus melaporkan adanya kesalahan pengukuran ini. Pengukuran dgn uji, kesalahan pengukuran mampu ditunjukkan dgn koefisien kesalahan pengukuran.
Global
Evaluasi pembelajaran yg lengkap memerlukan banyak sekali teknik. Tidak yaitu teknik penilaian tunggal yg mampu mengukur tingkat keahlian mencar ilmu siswa, bahkan jikalau hanya dlm satu jam pertemuan siswa ¬. Karena pada kenyataannya setiap teknik evaluasi mempunyai kekurangan . Tes obyektif, misalnya, akan memperlihatkan bukti objektif pada tingkat keahlian siswa. Tetapi itu cuma menunjukkan sedikit informasi pada siswa ihwal apakah ia benar-benar mengetahui materi. tetapi jika ia bisa membuatkan keterampilan berpikir, kalau ia akan dapat mengganti / menyebarkan sikapnya di depan suasana kasatmata & sebagainya. Semua lebih pada tes subjektif yg penilaiannya lebih bergantung pada subjektivitas evaluator.
Berdasarkan prinsip ini, disarankan bahwa dlm proses mencar ilmu-mengajar, aneka macam teknik penilaian digunakan untuk mengukur kesanggupan mencar ilmu siswa. Bob Houston, seorang pakar penilaian di Amerika Serikat (Texas), menyarankan bahwa untuk mencapai hasil yg lebih objektif dlm penilaian, variasi dlm teknik tak dikembangkan cuma dlm bentuk pengukuran kuantitatif. Penilaian pula harus didasarkan pada data kualitatif siswa yg diperoleh dr observasi guru, kepala sekolah, buku harian & sebagainya.
Teknik Evaluasi
Evaluasi pembelajaran yg dipilih sesuai dgn tujuan penilaian. Harus dikenang bahwa tak ada teknik penilaian yg cocok untuk semua keperluan pendidikan, masing-masing tujuan (pendidikan) yg ingin dicapai dikembangkan oleh teknik penilaian sendiri yg diubahsuaikan untuk tujuan ini. Kesesuaian antara tujuan evaluasi & teknik yg digunakan harus dipertimbangkan.
Kepastian & Kejelasan
Dalam proses penilaian, kepastian & kejelasan yg akan dinilai berada di tempat pertama. Evaluasi akan dilaksanakan jika tujuan evaluasi tak dirumuskan dgn jelas sebelumnya. definisi operasional. Jika kita ingin mengevaluasi pertumbuhan pembelajaran siswa, pertama-tama kita mengidentifikasi & mendefinisikan tujuan pengajaran dr pengajaran & kemudian membuatkan alat penilaian.
Oleh karena itu efektivitas alat penilaian tergantung pada deskripsi yg terperinci perihal apa yg akan kami evaluasi. Secara umum, alat penilaian di bidang pendidikan, khususnya pengajaran dlm bentuk tes. Tes ini merefleksikan karakteristik aspek yg akan diukur. Jika kita berniat menilai tingkat kecerdasan siswa, komponen kecerdasan mesti dirumuskan dgn terang & kemampuan belajar yg dicapai diformulasikan dgn tepat & lalu dikembangkan selaku alat penilaian tes, jadi kesuksesan penilaian lebih diputuskan.
Contoh Evaluasi Pembelajaran
Berikut ini pola dr penilaian pembelajaran di bawah ini:
TES atau UJI
Secara biasa , uji atau tes terdiri dr 3:
Tes non-verbal
Ujian mulut
Teks tertulis
Dilihat oleh jumlah orang:
Individual
Tes kalangan
Dalam hal bikinan:
Tes buatan: tes yg dilaksanakan oleh guru.
Tes patokan: tes tolok ukur.
Terlihat dr formulir:
Deskripsi Tes
Ada dua jenis tes deskripsi:
Deskripsi terbatas: deskripsi yg memerlukan tanggapan singkat.
Contoh: menyebutkan elemen intrinsik sebuah novel
Deskripsi gratis: deskripsi yg membutuhkan balasan gratis.
Contoh: bagaimana berdasarkan Anda perkembangan novel di Indonesia?
Kekuatan dr deskripsi tes:
Membuatnya mudah.
Ini mampu menganggap kesanggupan siswa untuk berpikir & memperlihatkan pandangan baru.
Kemampuan menebak itu kecil.
Deskripsi uji kelemahan:
Butuh waktu usang untuk memperbaikinya.
Subjektivitas tinggi.
Korektor hanya orang yg menguasai materi.
Tes objektif
Tes objektif mempunyai banyak jenis, yakni:
B-S
Ini dlm bentuk pernyataan & orang lain diminta untuk memilih apakah pernyataan itu benar atau salah.
Contoh: Ronggeng Dukuh Paruk yakni salah satu dongeng Ahmad Tohari.
Jawab: S
Pilihan ganda
Yaitu, tes yg memadukan beberapa pilihan dlm sebuah pertanyaan & siswa diminta untuk memilih tanggapan yg paling benar. Tes ini memiliki empat jenis, yaitu:
Para pengacau
Yaitu problem-problem yg mendatangkan pilihan-pilihan yg berbeda & hanya ada satu balasan yg benar, & yg yang lain tipuan.
Contoh:
Bunga mampu diklasifikasikan sebagai kata-kata …
a. karakter
b. obyek
c. jumlah
d. opera
Jawab: B
Variasi negatif
Yaitu pertanyaan yg memiliki beberapa kemungkinan balasan benar & balasan salah & siswa diminta untuk memilih jawaban yg salah.
Contoh:
Di bawah ini ialah frasa tolok ukur, kecuali …
a. Saya membeli obat di apotek
b. ia tak mengerti apa yg saya katakan
c. Andi berlatih di akrab rumah saya
d. ia tak pernah mendengar anjuran saya
Jawab: A
Beberapa varian
Yaitu pertanyaan yg mempunyai balasan yg benar tetapi cuma satu yg sempurna.
Contoh:
Di bawah elemen intrinsik novel ini ialah …
a. tekstur, tekstur, latar belakang
b. plot, karakterisasi, tekstur
c. plot, pengaturan, karakterisasi
d. pengaturan, latar belakang, tekstur
Jawab: C
Analisis kekerabatan antar benda
Yaitu pertanyaan yg terdiri dr dua gagasan dlm satu kalimat.
Contoh:
Pilih:
a, kalau pernyataan itu benar, alasannya benar & keduanya terkait
b, jika pernyataan itu benar, alasannya salah & keduanya terkait
c, jika pernyataan itu benar & alasannya salah
d, kalau pernyataan itu salah & alasannya benar
dan, kalau pernyataan itu salah & alasannya salah
Masalah: SIM disebut abreviasi alasannya merupakan singkatan dlm bentuk kombinasi karakter, yg diperlakukan sebagai kata.
Jawaban: A
Entri pendek
Yaitu, pertanyaan yg merupakan pernyataan tak lengkap, sehingga siswa mesti menyelesaikannya.
Contoh:
Ide utama yg terkandung di akhir paragraf disebut paragraf …
Jawab: induktif
Cocokkan
Yaitu, pertanyaan dlm bentuk garis pertanyaan & garis respons, & siswa diminta untuk mencocokkan kedua jalur.
Contoh:
- Pantun a. singkatan
- ASI b. Elemen intrinsik
- Skimming c. Puisi lama
- – d. Esai persuasi
- Konteks e. partikel
- Iklan f. afiks
g. peluncuran
h. kependekan
Jawaban:
1 – c
2 – h
3 – g
4 – e
5 – b
6 – d
Tes rumpang
Artinya tes dlm bentuk paragraf & setiap kalimat ada kata-kata yg telah dihilangkan & siswa diminta untuk mengisi kata-kata yg hilang.
Contoh:
Pertanian sungguh penting dlm kehidupan. Kita bisa bertahan hidup (1) … petani yg menciptakan (2) … kuliner. Penelitian pertanian (3) … direkomendasikan. Namun, anehnya banyak orang (4) … sudah meninggalkan ladang pertanian ini. Kekuasaan (5) … dlm pertanian mulai (6) … Oleh sebab itu, bidang (7) … harus diatur (8) ….
Jawaban:
- berkah
- materi
- juga
- mulai
- melakukan pekerjaan
- berkurang
- pertanian
- serius.
Keuntungan dr tes objektif:
Koreksi yg gampang
Skor gampang
Jawaban sewenang-wenang
Itu bisa diperbaiki oleh orang lain
Unsur subjektivitas kecil
Kelemahan tes objektif:
Butuh waktu lama untuk direalisasikan
kesempatan menebak sungguh besar
Nontes (Tidak ada)
Dalam alat penilaian tanpa tes, ada pula banyak sekali jenis kesibukan, misalnya:
Catatan: siswa diminta untuk melaksanakan observasi & mencatat
suatu fakta yg sedang diselidiki.
Pengamatan dibagi menjadi tiga:
a) Partisipasi
b) Langsung
c) Tidak pribadi
Interview: siswa diminta untuk melaksanakan pertanyaan & balasan pada informan yg mengetahui gejala yg sedang diselidiki
Kuisioner: siswa diminta untuk menulis tentang perilaku & usulan mereka terkait pernyataan yg dihidangkan.
Skala sikap: dipakai untuk menilai perilaku siswa.
Daftar periksa: daftar topik & aspek yg diperhatikan. Jika aspek itu ada, beri tanda centang (V)
Contoh:
Portofolio: menilik pengumpulan pekerjaan siswa dlm periode waktu tertentu.
Contoh:
Demikianlah teman yg dapat kami sampaikan materi pelajaran ini. Semoga dgn apa yg telah kami sampaikan dlm artikel ini, dapat memberikan pengertian serta berfaedah untuk teman semua.
Baca Juga: