Apapun penyebab pastinya, buang air besar (BAB) berdarah sanggup membuat ketakutan bagi yg mengalaminya, entah itu orang remaja maupun bawah umur. Hal ini wajar karena BAB keluar darah menjadi tanda terjadinya dilema atau gangguan pada terusan pencernaan.
Tapi, apa penyebab bagian berdarah? Kenapa bab berdarah? Bab berdarah namun tak sakit apakah berbahaya?
Pada umumnya, jikalau darah yg keluar bersama tinja berwarna merah segar, itu menunjukkan adanya perdarahan di usus besar belahan bawah atau rektum.
Sedangkan penyebab bagian keluar tetesan darah berwarna merah yg lebih gelap sering dikaitkan dgn perdarahan di usus kecil atau usus besar cuilan atas.
Sementara, apabila darah yg menetes sungguh gelap atau merah kehitaman mampu menjadi tanda pendarahan di lambung atau organ lain di tata cara pencernaan. Sampai di sini dapat diketahui bahwa makanan penyebab bab berdarah mungkin cuma terjadi jika contoh makan tak sehat.
Mempertimbangkan banyak sekali data yg diperoleh dr riwayat kesehatan pasien, investigasi fisik, tes diagnostik, & sebagainya, dokter dapat menyimpulkan etiologi atau penyebab BAB keluar darah.
Dalam semangat diagnosis banding, berikut yaitu beberapa kemungkinan penyebab BAB berdarah yg patut diperhatikan. Beberapa penyebab paling lazim mencakup:
Daftar Isi
1. Perdarahan Saluran Pencernaan Atas
Melansir Verywell Health, penyebab BAB keluar darah bisa dikarenakan oleh perdarahan akses pencernaan atau saluran gastrointestinal (GI) bagian atas.
Perdaraan terusan pencernaan atas yg cukup sering terjadi ialah perdarahan dlm struktur anatomi proksimal ke ligamen Treitz, ligamen yg masih merupakan penggalan dr usus dua belas jari.
Untuk memutuskan apakah seseorang mengalami perdarahan saluran pencernaan penggalan atas, dokter biasanya perlu melaksanakan endoskopi. Sebelum endoskopi, dokter biasanya akan melakukan investigasi fisik dengan-cara menyeluruh, serta berbagai tes pendukung, mirip investigasi darah & rontgen.
Setelah tindakan resusitasi mirip stabilisasi jalan napas atau transfusi darah, pasien dgn perdarahan kanal pencernaan atas yg serius mampu secepatnya mendapatkan langkah-langkah pembedahan.
2. Fisura Ani
Fisura ani yakni sebuah robekan yg terjadi pada dinding anus. Kondisi ini pula mampu menjadi penyebab BAB berdarah. Tak cuma terjadi pada orang cukup umur, fisura ani pula dapat dialami oleh bayi. Robekan yg terjadi pada fisura ani biasanya dikarenakan oleh sembelit atau BAB yg besar & keras.
Untungnya, fisura ani lazimnya mampu sembuh dgn sendirinya. Tindakan pelunakan feses & penggunaan petroleum jelly atau krim lain mampu meredakan nyeri & rasa tak nyaman.
3. Polip
Istilah polip usus bahu-membahu merujuk pada tonjolan apapun yg timbul pada usus. Ada beberapa jenis polip yg dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk & histologinya.
Polip adenomatosa adalah jenis polip usus yg cukup sering terjadi & menghipnotis setidaknya 25 persen orang sampaumur berusia 50 tahun ke atas. Kondisi polip usus layak kita waspadai. Pasalnya, kebanyakan perkara kanker kolorektal berawal dr polip adenomatosa.
Untungnya, dgn kemajuan di bidang pengobatan, polip adenomatous non-metastasis mampu direseksi atau diangkat dgn pembedahan, & kemoterapi dapat dilakukan untuk menghalangi potensi penyebaran.
Kanker kolorektal mampu diobati bila diketahui lebih permulaan, itulah sebabnya semua orang yg berusia 50 tahun ke atas wajib menjadwalkan investigasi kolonoskopi & sigmoidoskopi dengan-cara teratur.
4. Wasir
Melansir Medical News Today, wasir yaitu penyakit yg kerap menyebabkan BAB berdarah. Wasir atau ambeien terjadi tatkala pembuluh darah yg berada di sekitar anus membesar & pecah & karenanya mengakibatkan perdarahan. Wasir mampu menyerang siapa saja tetapi sering dikaitkan dgn beberapa faktor risiko, berupa:
- Kehamilan
- Diare kronis
- Kegemukan
- Penuaan
- Sembelit kronis & mengejan
- Rendah serat atau diet tak sepadan
- Mengejan saat BAB atau duduk di toilet terlalu usang
Selain BAB keluar darah, wasir mampu dimengerti dgn gejala lain, yaitu benjolan, rasa gatal, nyeri, atau tak nyaman di sekitar anus. Beruntungnya, wasir biasanya mampu mereda dgn penggunaan krim & supositoria rektal yg dijual bebas di apotek yg mengandung hidrokortison.
Sering mandi air hangat, makan kuliner tinggi serat, & memakai pelunak feses mampu membantu meminimalisir ketidaknyamanan wasir. Jika perawatan awal tak sukses, dokter mungkin perlu melaksanakan operasi kecil untuk mengangkat wasir.
5. Angiodisplasia
Jika penyebab tinja berdarah tak jelas, ada kemungkinan bahwa itu disebabkan oleh angiodisplasia atau malformasi vaskular usus. Angiodisplasia pada seringnya bekerjasama dgn penyakit ginjal stadium selesai, penyakit von Willebrand, & gagal ginjal stadium selesai.
Tergantung lokasinya, angiodisplasia bisa diobati dgn obliterasi endoskopik. Perawatan lain yg bisa dijalankan yakni terapi hormon, transfusi darah bersiklus, & embel-embel zat besi. Untungnya, pada pada umumnya orang yg menderita, angiodisplasia mampu hilang dgn sendirinya.
6. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah istilah lazim bagi penyakit autoimun yg mengakibatkan radang usus. Penyakit ini adalah salah satu penyebab BAB berdarah. Dua jenis IBD yg paling kerap dijumpai adalah penyakit Crohn & kolitis ulserativa.
Terapi atau perawatan IBD melibatkan pengobatan, termasuk penggunaan steroid & peningkat kekebalan badan, serta pilihan pembedahan apabila diperlukan. Namun, berkat perkembangan obat gres-gres ini, jumlah pasien yg menderita IBD & memerlukan pembedahan sudah berkurang dengan-cara signifikan.
7. Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal yakni kanker yg berkembang di usus besar (kolon) atau pada cuilan paling bawah dr usus besar yg terhubung eksklusif ke anus (rektum).
Berkat berkembangnya kesanggupan deteksi & pengobatan dini, jumlah akhir hayat akhir penyakit kolorektal dilaporkan pernah mengalami penurunan hingga 25 persen selama beberapa tahun terakhir. Pada perkara kanker kolorektal, BAB keluar darah bisa menjadi indikasi permulaan adanya penyakit berbahaya ini.
8. Penyakit Divertikular
Ada dua macam penyakit diverticular, yakni divertikulosis & divertikulitis. Keduanya bisa muncul dgn gejala yg dibarengi nyeri & keluarnya darah bareng tinja.
Divertikulosis terjadi tatkala kantong atau divertikula (divertikulum tunggal) muncul di usus besar. Divertikula ini timbul dr kelemahan pada dinding kolon & kadang-kadang tumbuh hingga beberapa sentimeter.
Meskipun banyak dikaitkan dgn pembatasan makanan rendah serat, penyebab niscaya dr divertikula masih belum terjawab. Pendarahan dr divertikula mampu dilarang dgn operasi perut.
Ketika divertikula terinfeksi, kondisi divertikulitis timbul. Divertikulitis dapat diobati dlm pengaturan rawat inap atau rawat jalan, & antibiotik mungkin dibutuhkan. Jika pembedahan dianggap perlu, dokter biasanya menunggu sampai infeksi sudah diobati apalagi dulu.
9. Kolitis Iskemik
90 persen dr semua masalah kolitis iskemik dialami orang tua. Kondisinya pun bisa akut atau kronis. Salah satu penyebab BAB berdarah ini terjadi pada ketika fatwa darah ke usus besar menyusut lantaran terjadi pembekuan darah, sumbatan bekuan darah, penyempitan atau pengerasan pembuluh darah.
Kasus kolitis iskemik seringnya berjalan dlm waktu singkat & sembuh dgn sendirinya. Pada kasus yg lebih parah, seseorang yg menderita colitis iskemik perlu mendapat perawatan di rumah sakit agar menerima cairan infus & antibiotik. Sekitar 20% penderita kolitis iskemik perlu pembedahan.
Meski penyebab BAB berdarah tak termasuk keadaan medis yg serius, namun penting untuk tetap berkonsultasi dgn dokter terkait kondisi yg dialami.
Banyak orang tergoda untuk mengabaikan BAB keluar darah & berharap darahnya hilang dgn sendirinya. Namun, perlu diingat bahwa penyebab BAB berdarah bisa saja kanker koleorektal yg mampu mengancam jiwa.