Puisi Prajurit – Oleh Edy Witanto

Puisi serdadu atau puisi seorang serdadu, bagaimana kisah puisi & kata kata puisi dlm bait puisi ihwal tentara.

Apakah sama hal dgn puisi tentara jaga malam atau puisi tentang perjuangan tni, untuk lebih jelasnya perihal puisi tentara disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Prajurit Oleh: Edy Witanto

Para perwira & ksatria
Menghunus pedang berjʋdi darah
Nyawa di pertaruhkan di padang kuru setra
berlari berkuda & berkereta maju dgn gagah
Berslogan menang atau pulang tinggal nama

Prajurit cuma paham satu kata seru!
Membunuh atau terbunuh
Tangisan di sembunyikan
ketakutan di telʌnjangi perlahan

Pedang tajam berkilat beradu mata
diantara malaikat pencabut nyawa
Darah tercecer diantara desiran rasa
Tulang belikat ada yg patah
Rasa welas asih dibuang di tempat sampah

Diantara ribuan nyawa
Diantara genangan darah
Diantara auman singa
Burʋng hearing tertawa
Dan berkata

“ Hunus & tebaskanlah pedang
Pada leher diantara kepala & tubuh
Muntahkan darʌh segar
supaya rasa kasih & cemas tak tergetar
berilah gue makan dgn daging saudara sesususan
saudara sebapak seibu ialah Hawa & Adam”

Semut didalam tanah mengintip sambil bergumam
“orang orang yg dilalaikan kedudukan
orang orang yg dilalaikan kehebatan
orang orang yg dilalaikan iblis & setan
sesama species saling berbunuh bunuhan
Apa yg diperebutkan . . . kehebatan atau kebahagiaan?”

matahari di atas tidak ingin ketinggalan & berkata lantang
“wahai para pemenang perang
kau belum jadi hero
sebelum bisa menundukkan nʌfsu dibadan”

edy malang 240617

Demikianlah Puisi tentara baca pula Puisi tentara nusantara atau Puisi serdadu gugur yg sudah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

  Jelaskan tiga tahap proses perubahan sosial secara berurutan!

Semoga Puisi seorang serdadu mampu menghibur & memberi inspirasi untuk menulis puisi serdadu di medan perang atau puisi gue seorang tentara.