Sebenarnya, mayit seorang Nasrani dikafani atau dirias dgn jas atau gaun?
Awalnya, mayat Yesus dirawat dgn cara dikafani.
“Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yg bernama Yusuf & yg sudah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus & meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. DanYusuf pun mengambil jenazah itu, mengafaninya dgn kain lenan yg putih higienis, lalu membaringkannya di dlm kuburnya yg gres yg digalinya di dlm bukit batu & sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Maria Magdalena & Maria yg lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu” (Matius 27:57-61).
“Adalah seorang yg berjulukan Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, & seorang yg baik lagi benar. Ia tak baiklah dgn putusan & tindakan majelis itu. Ia berasal dr Arimatea suatu kota Yahudi & ia menunggu-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus & meminta mayit Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayit itu, ia mengafaninya dgn kain lenan lalu membaringkannya di dlm kubur yg digali di dlm bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan jenazah. Hari itu ialah antisipasi & Sabat nyaris mulai. Dan perempuan-perempuan yg tiba bersama-sama dgn Yesus dr Galilea, berpartisipasi & mereka menyaksikan kubur itu & bagaimana mayit nya dibaringkan. Dan sesudah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah & minyak mur” (Lukas 23:50-56a) .
Matius & Lukas dgn jelas pertanda mayat Yesus yg dirawat dgn cara dirawat dgn cara dikafani. Pertanyaannya, kenapa tatkala meninggal dunia umat Nasrani tak dikafani, namun justru dirias (berjas, bersepatu, bersapu tangan, bermake-up, berjubah, bertopi, membawa tas atau tongkat)? Mengapa mereka tak meniru cara Yesus dimakamkan, yakni dgn cara dikafani? Manakah yg ditiru umat Katolik? Meniru Yesus atau mengikuti saja logika-akalan pihak gereja?
Orang yg mati kemudian dikafani yaitu hal yg lumrah terjadi pada waktu itu karena memang demikianlah pedoman Tuhan yg dipraktikkan oleh Yesus & komunitas Yahudi pada umumnya Pada cerita Lazarus dibangkitkan, jenazah Lazarus’ pula dikafani. [Paramuda /Wargamasyarakat]
Rujukan: Evolusi Katolik – MI. Ananias