Khutbah Jumat Akhir Tahun: Bekal Ruhiyah Menghadapi Pandemi dan Resesi

Khutbah Jumat Akhir Tahun 2020 ini mengambil tema Bekal Ruhiyah Menghadapi Pandemi & Resesi. Bersumber dr Surat Asy Syura ayat 19 & 20.

Mengapa mengambil tema tersebut? Karena akhir tahun ini kita masih berada dlm keadaan pandemi. Sudah begitu, ekonomi kita pula mengalami resesi. Sedangkan untuk tema muhasabah, sudah tersedia di Khutbah Jumat Rabiul Akhir yg bertemakan Muhasabah Berujung Jannah.

Khutbah Pertama dr Khutbah Jumat Akhir Tahun

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at hafizhakumullah,
Saat ini kita sudah berada di bulan terakhir tahun 2020. Berbeda dgn tahun-tahun sebelumnya, tahun ini seakan hening dgn adanya pandemi virus corona. Mulai permulaan tahun hingga kini kita di penghujungnya, masa yg kita hadapi masih masa pandemi.

Pandemi yg berkepanjangan, menjinjing banyak dampak tergolong di bidang ekonomi. Sehingga saat ini kita berada pada dua keadaan: pandemi & resesi.

Tidak sedikit orang yg mengalami kekhawatiran bahkan stress menghadapi pandemi & resesi. Bahkan kita dapatkan dlm isu, ada yg sampai bunuh diri. Na’udzu billah min dzalik.

Berbeda dgn mereka, orang-orang yg beriman, insya Allah akan terhindar dr tertekan. Sebab ia memiliki keimanan & berada dlm bimbingan Al Qur’an.

Al Qur’an memperlihatkan aliran terbaik dlm menghadapi segala situasi. Termasuk saat pandemi & resesi seperti ini. Di antaranya pedoman itu, ada pada Surat Asy Syura ayat 19-20. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ . مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآَخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; ia memberi rezeki pada siapa yg ia kehendaki & ia Mahakuat, Mahaperkasa. Barangsiapa menghendaki laba di darul baka akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya & barangsiapa menginginkan laba di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (laba dunia), tetapi ia tak akan mendapat kepingan di akhirat. (QS. Asy Syura: 19-20)

Keyakinan Soal Rezeki

Jamaah Jumat yg dirahmati Allah,
Allah mengingatkan pada kita semua, bahwa Dialah Al Lathif. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan, “Allah berlaku lembut & halus pada seluruh hamba-Nya, baik yg shalih maupun yg durhaka. Mengaruniai mereka rezeki & tak membinasakan mereka atas banyak sekali kemaksiatan yg diperbuat.”

Dengan kemahalembutan-Nya, tak ada satu pun yg luput dr anugerah-Nya. Semua orang ia anugerahi rezeki. Semua makhluk ia beri rezeki. Bahkan yg kafir & durhaka sekali pun.

Maka jangan pernah cemas dgn rezeki. Jangan pernah stress menghadapi resesi. Sebab Allah menjadim rezeki tiap hamba-Nya. Tidaklah seorang hamba hidup, melainkan rezeki dr Allah akan terus turun kepadanya. Hingga ketika ajalnya tiba, dikala itu sempurnalah seluruh rezeki dr Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam menjelaskan ayat 19 dr Surat Asy Syura ini, Ibnu Katsir menghubungkan dgn firman Allah dlm Surat Hud ayat 6:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

Dan tak ada sebuah makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yg memberi rezekinya… (QS. Hud: 6)

Maka sekali lagi, jangan pernah takut tak bisa makan. Jangan pula sebab kekhawatiran itu kemudian mengambil jalan haram. Ingatlah, Allah sudah menjamin rezeki hamba-Nya. Yang kita lakukan tinggal berikhtiar menjemputnya.

وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

..dan ia Mahakuat, Mahaperkasa. (QS. Asy Syura: 19)

Dialah Yang Maha Kuat sehingga anugerah-Nya tak terbatas. Anugerah-Nya bukan karena ia lemah hingga ingin mengambil hati yg diberi. Dialah Yang Maha Perkasa. Tidak ada yg mampu menghalangi kehendak-Nya. Termasuk dikala ia menawarkan rezeki pada hamba-Nya.

Mengejar Akhirat

Setelah kita yakin & hening soal rezeki, hendaklah dlm keadaan pandemi & resesi semacam ini, kita kian teguh beribadah kepada-Nya. Mengikhlaskan setiap amal, cuma Allah Subhanahu wa Ta’ala yg kita tuju & kita harap ridha-Nya.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآَخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Barangsiapa menginginkan laba di darul baka akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya & barangsiapa menginginkan laba di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (laba dunia), namun ia tak akan mendapat kepingan di darul baka. (QS. Asy Syura: 19-20)

Ayat ini menjadi pemandu kita. Setiap ketika, setiap keadaan, apalagi di saat seperti ini, kita harus terus memperbarui niat. Tajdiidun niyyah. Agar selalu ikhlas, senantiasa menginginkan akhirat dlm amal & tindakan kita.

Jika niat kita mencari darul baka, bukan saja akan dibalas, namun Allah menggunakan istilah nazid lahu fii hartsih. Kami tambahkan laba itu baginya. Di dunia kita mendapat keberkahan. Dan pahala di darul baka akan dilipat gandakan.

Sungguh betapa Allah Maha Pemurah & Penyayang, kebaikan yg dilaksanakan seorang hamba tak dibalas dgn satu kebaikan melainkan 10 kali lipat. Bahkan 700 kali lipat seperti keistimewaan sedekah. Bahkan ilaa maasya Allah, hingga batas yg diharapkan Allah.

Namun betapa ruginya kalau dlm keadaan mirip ini, di mana banyak kematian tiba-tiba, banyak yg meninggal sehabis positif corona, lalu kita berzakat hanya untuk tujuan dunia. Mungkin kita akan mendapatkan sedikit laba dunia. Wa maa lahu fil aakhirati min nashiib. Tetapi ia tak akan mendapat penggalan di alam baka.

Ibnu Katsir menerangkan ayat ini. “Siapa bersedekah untuk darul baka, Kami menguatkannya untuk melaksanakan apa yg menjadi tujuan niatnya, maka Kami akan mengembangkan keuntungannya & membalasnya dgn pahala satu kebaikan berbalas 10-700 kali lipat. Ila masya Allah. Namun siapa yg tujuan amalnya cuma semata-mata mencari keuntungan duniawi, maka Allah haramkan baginya keuntungan di negeri darul baka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ ، وَمَنْ يُرَائِى يُرَائِى اللَّهُ بِهِ

Barangsiapa yg berlaku sum’ah, maka diperlakukan sum’ah oleh Allah (diumumkan aib-aibnya di alam baka). Siapa yg berlaku riya’, maka akan dibalas Allah dgn riya’ (diperlihatkan pahala amalnya tetapi tak diberi pahala). (HR. Bukhari)

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua Khutbah Jumat Akhir Tahun

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Di darul baka nanti Allah menghadirkan tiga orang yg amalnya terlihat luar biasa. Seorang yg berperang hingga gugur. Seorang hartawan yg banyak berinfak. Dan seorang ahli ilmu yg banyak berdakwah.

Namun, ketiganya diseret ke neraka. Bahkan menjadi orang-orang pertama yg masuk neraka. Sebabnya, mereka beramal tak lapang dada sebab Allah melainkan ingin mendapatkan pujian manusia. Sang pejuang ingin disebut pemberani. Sang hartawan ingin disebut senang memberi. Sang dai ingin disebut alim. Wa maa lahu fil aakhirati min nashiib. Tetapi ia tak akan mendapat bagian di akhirat.

Semoga Allah mempertahankan amal-amal kita dr niat yg tak nrimo. Semoga Allah membuat lebih mudah kita senantiasa mengikhlaskan ibadah cuma terhadap-Nya.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah Lainnya Download versi PDF >
Khutbah Jumat 2022 Telegram Wargamasyarakat

  Amr bin Jamuh, Kakinya Pincang Tapi Paling Cepat Masuk Surga