Lanjutan dr Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir
Segala permasalahan itu berada di tangan Allah Ta’ala. ia menyembuhkan siapa saja yg beliau inginkan. beliau yg memilih ajal & penyakit pada siapa yg ia harapkan.
Hal ini sebagaimana disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan jikalau Allah menimpakan sebuah bencana kepadamu, tak ada yg mampu menghilangkannya selain Dia. Dan kalau ia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al–An’am: 17).
Firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ
“Dan bila Allah menimpakan sebuah bencana kepadamu, maka tak ada yg dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jikalau Allah mengharapkan kebaikan bagi kau, maka tak ada yg dapat menolak karunia-Nya.” (QS. Yunus: 107).
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk bersabar, melakuan introspeksi diri, & melaksanakan hal-hal yg dibolehkan oleh Allah Ta’ala dlm melaksanakan cara-cara penyembuhan seperti ruqyah & sebagainya.
Begitu juga, setiap muslim mesti waspada dgn hal-hal yg diharamkan Allah Ta’ala seperti sihir & semua jenisnya.
Setiap muslim harus mempunyai keyakinan yg besar lengan berkuasa bahwa Allah semua ketentuan-Nya niscaya akan terjadi. Sungguh, tak ada yg dapat menolak ketentuan Allah sedikit pun, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
“Sesungguhnya problem-Nya apabila dia menghendaki sesuatu dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82).
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ
“Dan ananda tak mampu menginginkan (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam” (QS. At–Takwir: 29).
Selain itu, masih banyak ayat-ayat yg semakna dgn ini yg menawarkan bahwa Allah Ta’ala berbuat sesuai dgn kehendak-Nya.
Semoga shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi kita Muhammad, keluarganya & para sahabatnya.
Dikutip dr kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]