Job Description
1. Pengertian Job Description
Job description (uraian pekerjaan) yaitu berita tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, keadaan pekerjaan, korelasi pekerjaan dan faktor-aspek pekerjaan pada sebuah jabatan tertentu dalam organisasi. “Rincian pekerjaan yang berisi isu menyeluruh wacana tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan keadaan-keadaan yang diharapkan bila pekerjaan tersebut dijalankan” (Siswanto,2002)
Uraian pekerjaan yaitu suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab sebuah jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta yang ada. Penyusunan uraian pekerjaan ialah sangat penting, khususnya untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pemahaman, menyingkir dari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan.
2. Tujuan Job Description
Uraian pekerjaan mesti ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, biar pemegang jabatan mengetahui peran dan tanggung jawab yang harus dilakukannya. Uraian pekerjaan akan menunjukkan ketegasan dan kriteria tugas yang harus diraih oleh pemegang jabatan. Uraian pekerjaan menjadi dasar untuk memutuskan spesifikasi pekerjaan dan penilaian pekerjaan bagi pemegang jabatan. Uraian pekerjaan yang kurang terang akan menimbulkan seorang pejabat kurang mengenali peran dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak beres, bahkan pemegang jabatan yang bersangkutan menjadi overreacting.
Sebuah uraian pekerjaan tidak perlu dibatasi untuk menjelaskan situasi saat ini, atau pekerjaan yang dikala ini diharapkan, namun juga dapat memutuskan tujuan untuk apa yang mungkin diraih di masa depan.
3. Fungsi Job Description
Job description di dalam setiap organisasi mempunyai fungsi yang berbeda. Hal ini ditentukan berdasarkan jabatan masing-masing. Pembagian fungsi job description diterangkan selaku berikut:
- Atasan : uraian pekerjaan digunakan untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab bawahan.
- Pimpinan organisasi: uraian pekerjaan untuk dapat memimpin dan memberikan motivasi semoga pemegang jabatan menciptakan kinerja maksimal.
- Pemegang jabatan: uraian pekerjaan sebagai panduan dan aliran kerja serta mengenali apa yang harus dilaksanakan dan diperlukan dari organisasi.
- Perekrut: uraian pekerjaan dipakai untuk mengenali calon yang sempurna dan paling sesuai sesuai keperluan jabatan. Dengan mengerti uraian pekerjaan seorang perekrut dapatmemahami apa tuntutan jabatan yang diperlukan sehingga lebih gampang mencari atau menganggap jenis orang yang bagaimana yang sesuai memegang jabatan tersebut.
- Trainer: uraian pekerjaan dipakai untuk mengenali kebutuhan training bagi pemegang jabatan dan untuk memilih jenis pelatihan apa yang mampu membantu pemegang jabatan supaya lebih baik dalam melakukan peran-tugasnya.
- Perencana Karir (Succession Planner): uraian pekerjaan dipakai untuk menempatkan individu sesuai dengan peran, tanggung jawab dan keperluan organisasi serta menata jabatan-jabatan yang ada semoga setiap pemegang jabatan memiliki arah yang terang
- Perencanaan dan Pengembangan Organisasi (Organization Development & Planner): uraian pekerjaan berfungsi menciptakan perencanaan pengembangan organisasi yang membutuhkan pengertian wacana jabatan dan jenis peran / tanggung jawab yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan pengembangan organisasi yang ada saat ini untuk menghadapi tanangan baik dari sisi internal maupun eksternal
- Job Evaluator: uraian pekerjaan berfungsi untuk memperlihatkan bobot jabatan dan membandingkan jabatan lain di dalam organisasi.
4. Unsur-Unsur Job Description
Menurut Hasibuan (2010), uraian pekerjaan harus terperinci dan persepsinya gampang dimengerti serta menguraikan hal-hal berikut:
- Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni menunjukkan nama jabatan seperti rektor, dekan, dosen atau kepala bab administrasi
- Hubungan tugas dan tanggung jawab, adalah perincian tugas dan tanggung jawab secara kasatmata diuraikan secara terpisah semoga terang dimengerti. Rumusan kekerabatan seharusnya menunjukkan relasi antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi.
- Standar wewenang dan pekerjaan, adalah kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus terang.
- Syarat kerja harus diuraikan dengan terperinci, mirip alat, mesin, dan bahan baku yang hendak dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
- Ringkasan pekerjaan atau jabatan, sebaiknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi dan aktivitas khususnya.
- Penjelasan ihwal jabatan di bawah dan di atasnya, yakni harus dijelaskan jabatan dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.
DAFTAR PUSTAKA
- Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2007) Manajemen Sumber Daya insan : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
- Gomes, Faustino Cardoso. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI
- Hasibuan, Malayu S.P. (2010) Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Handoko, T Hani. (1997) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
- Flippo, B. Edwin. (1989) Manajemen Personalia edisi keenam, diterjemahkan oleh Moh Masud. Jakarta: Erlangga
- Raymond J. Stone. (2005) Human Resource Management fifth edition. Australia: John Wiley & Sons
- Hariandja, Marihot Tua Effendi. (2002) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo