Shalat Berjamaah, Amalan yang Banyak Dilupakan (Bagian 2)

Lanjutan dr Shalat Berjamaah, Amalan yg Banyak Dilupakan

Dalam sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditetapkan, bahwa apabila seorang yg bermukim menjadi makmum bagi orang musafir, maka orang yg bermukim tersebut menyempurnakan shalatnya (tidak meringkasnya).

Demikian juga, kalau seorang musafir menjadi makmum bagi seorang yg bermukim, maka dia melaksanakan shalat dgn tepat (tidak diringkas).

Di samping itu, boleh hukumnya seorang melaksanakan shalat fardhu menjadi makmum bagi orang yg shalat sunnah & sebaliknya.

Fenomena teledor dlm melakukan kewajiban shalat berjamaah ini tampaktatkala orang-orang telat untuk shalat berjamaah hingga sesudah iqamah dikumandangkan.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita lihat sebuah fenomena, bahwa sesudah imam memulai shalatnya & nyaris saja mengucapkan takbir untuk rukuk, maka jumlah makmum bertahap semakin banyak. Mereka sengaja menangguhkan untuk datang ke masjid sesudah iqamat.

Tidak disangsikan, hal tersebut dilakukan dgn sengaja & itu disebut suatu kelalaian yg menetralisir pahala & pelakunya mampu menerima dosa jika meremehkan keutamaan shalat berjamaah.

Orang tersebut tak menerima pahala sebagian dr pelaksanaan shalat jamaah, yaitu pada permulaan shalat dgn mengikuti imam. Ia pula mampu menerima dosa, alasannya adalah sengaja tak melaksanakan shalat berjamaah bersama imam dr permulaan.

Merupakan suatu hal yg dimengerti dengan-cara luas oleh para ulama, bahwa sesuatu yg tak akan sempurna sebuah keharusan, kecuali dgn hal tersebut, maka hal tersebut hukumnya wajib.

Sebagai teladan, seandainya jarak yg ditempuh seseorang yg akan melaksanakan shalat berjamaah di masjid yakni beberapa menit (misalkan 10 menit), kalau waktu antara adzan & iqamah tinggal 10 menit lagi, maka tatkala itu ia harus berangkat dr rumahnya menuju masjid.

  Inilah 3 Hikmah di Balik Kesedihan

Di samping kelalaian ini menyebabkan hilangnya pahala, seseorang pula akan menerima dosa, alasannya mampu berpengaruh terhadap kekhusyukan, ketenangan, penghayatan, perenungan terhadap apa yg dibacanya di dlm shalat, atau apa yg beliau dengar dr bacaan tasbih & doa.

Sebelum pelaksanaan shalat, disyariatkan bagi seseorang untuk menyiapkan segala sesuatu yg bekerjasama dengannya, bukan hal-hal yg bisa menggangu kekhusyukan shalat berjamaah.

Sebelum shalat, disyariatkan bagi seseorang untuk berwudhu, yg mana kita ketahui bersama mampu menyegarkan jiwa. Begitu pula berdoa keluar dr rumah menuju ke masjid & tatkala masuk masjid.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Shalat Berjamaah, Amalan yg Banyak Dilupakan (Bagian 3)