Konsep Dasar Metode Info Manajemen

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian ini, pembaca dibutuhkan dapat :
1. Memahami rancangan dasar metode berita administrasi
2. Mengenal unsur penting sistem informasi manajemen
3. Memahami peranan sistem berita dalam konteks fungsi organisasi dan aktifitas manajemen 
4. Memahami klasifikasi dalam metode isu manajemen
5. Memahami jenis-jenis dan unsur sistem berita
nformasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang penting bagi manajer. Seorang manajer mesti mampu  menyaksikan unitnya sebagai sebuah metode yang terdiri dari beberapa subsistem dan berada dalam supersistem yang lebih besar. Perusahaan yaitu suatu tata cara yang bersifat fisik, tetapi dikontrol dengan menggunakan suatu tata cara konseptual. Sistem konseptual itu disebut Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari suatu pengolah info yang mengubah data menjadi info dan menggambarkan sumber daya fisik. 
Konsep SIM berkembang seiring dengan kemajuan penggunaan teknologi komputer. Sistem isu yang lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer diharapkan agar dapat diperoleh gosip yang lebih akurat, berkualitas, dan sempurna waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi komputer sudah menawarkan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer mesti dipraktekkan untuk menciptakan info yang dapat digunakan selaku alat pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini, pengertian wacana istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) akan diperoleh dengan lebih mencukupi kalau mampu memahami ihwal : tata cara, isu dan administrasi.
1. Sistem 
Secara lazim tata cara mampu didefinisikan sebagai sekumpulan hal /acara/ unsur/ subsistem yang saling bekerja sama (yang dihubungkan) dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk sebuah kesatuan untuk melakukan fungsi guna meraih tujuan. Sistem ialah sekelompok bagian yang saling bekerjasama, melakukan pekerjaan sama untuk meraih tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang terencana.
Suatu metode mempunyai karakteristik tertentu ialah memiliki : 1) Komponen (components), 2)Batas (boundary), 3) Lingkungan (environment), 4) antar komponen (interface), 5) Masukan (input), 6) Pengolahan (processing), 7) Keluaran (output), 8) Sasaran (objectives) dan tujuan (goal), 9) Kendali (control), 10) Umpan balik (feed back)
Model lazim suatu tata cara terdiri atas masukan (input) melibatkan penangkapan dan perakitan banyak sekali elemen yang memasuki sistem untuk diproses, pembuatan (pemrosesan) melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output dan keluaran (output) yang melibatkan. Umpan balik menyangkut tentang kinerja metode , pengendalian melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan balik untuk memutuskan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan atau tidak . Perpindahan bagian yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan kesudahannya., mirip ditunjukkan dalam gambar berikut :
Dari berbagai sudut pandang, tata cara dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 
  1. Sistem diklasifikasikan sebagai metode absurd (abstract system) dan tata cara phisik (phisical system). Sistem abstrak yakni tata cara yang berupa anutan atau wangsit-wangsit yang tidak tampak secara phisik. Sistem phisik ialah sistem yang ada secara phisik. Misalnya metode komputer, sistem akuntansi, sistem bikinan dan lain sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan selaku tata cara alamiah (natural system) dan metode produksi manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibentuk manusia. Misalnya tata cara perputaran bumi. Sistem buatan insan yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem gosip akuntansi merupakan contoh man-machine system, alasannya menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan selaku tata cara tertentu (deterministic system) dan sistem tak pasti (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laris yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari tata cara mampu diramalkan. Sistem komputer adalah teladan dari tata cara tertentu yang tingkah lakunya dapat ditentukan berdasarkan program-program yang dilakukan. Sistem tak tentu ialah sistem yang kondisi abad depannya tidak mampu diprediksi sebab mengandung bagian probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan selaku metode tertutup (closed system) dan tata cara terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan tata cara yang tidak berafiliasi dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis metode tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak betul-betul tertutup). Sistem terbuka adalah tata cara yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menciptakan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang yang lain. Karena metode sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem mesti memiliki sebuah metode pengendalian yang bagus. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup sebab metode tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang bagus saja.
2. Informasi
Informasi mampu didefenisikan sebagai hasil dari pembuatan data dalam suatu bentuk yang lebih berkhasiat dan lebih bermakna bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-insiden (event) yang konkret (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari gosip adalah data, data ialah bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data yakni kenyataan yang menggambarkan sebuah peristiwa-insiden dan kesatuan faktual. Data ialah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. 
Kaprikornus pada pada dasarnya, data ialah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan ialah kesatuan kasatmata yang nantinya akan dipakai sebagai materi dasar sebuah berita. Data dapat berbentukangka, catatan, keterangan dan lain-lain yang diperoleh dari banyak sekali kegiatan aktivitas statistik ataupun sensus; dikenal selaku ‘raw material of information’. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data dimasak melalui sebuah versi untuk dihasilkan berita. 
Makara Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting dan berguna selaku dasar pengambilan keputusan. Untuk menemukan isu dibutuhkan adanya data yang mau dimasak dan unit pengolah. Transformasi data menjadi info dapat digambarkan dalam gambar berikut.
Data yang sudah diolah lewat suatu model menjadi info, penerima kemudian mendapatkan info tersebut, menciptakan sebuah keputusan dan melaksanakan langkah-langkah, yang berarti menciptakan suatu tindakan yang lain yang akan menciptakan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus isu (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).
2.1.Nilai Informasi
Nilai suatu gosip bekerjasama dengan keputusan. Hal ini berati bahwa jika tidak ada opsi atau keputusan, berita menjadi tidak diperlukan. Keputusan mampu berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan parameter untuk mengukur nilai suatu isu tersebut, diputuskan dari dua hal pokok adalah Manfaat (benefit) dan Biaya (cost). 
Suatu informasi dikatakan bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan ongkos untuk menerimanya dan sebagian besar info tidak mampu sempurna ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Dapat pula dibilang bahwa pengukuran nilai sebuah isu akan lebih tepat jikalau memakai analisis cost effectiveness atau cost benefit
2.2.Kualitas Informasi
Sedangkan kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 5 hal pokok, adalah relevancy, accuracy, completeness, correctness, timelinness
a. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas kalau berhubungan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari tanggapan atas pertanyaan “how is the message used for duduk perkara solving (decision masking)?” Informasi akan berkaitan kalau menunjukkan manfaat bagi pemakainya. Relevansi berita untuk tiap-tiap orang satu dengan yang yang lain berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang berhubungan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sungguh berkaitan jikalau disampaikan pada manajer pemasaran.
b. Akurasi (accuracy)
Sebuah isu mampu dibilang akurat jikalau informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan mesti terperinci merefleksikan maksudnya. Ketidakakuratan suatu isu dapat terjadi alasannya sumber info (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang mampu berpengaruh terhadap keakuratan suatu berita antara lain ialah :
c. Kelengkapan (completeness) informasi.
“Are necessary message items present ?” Informasi yang komplet, bermakna isu yang dihasilkan atau diharapkan mesti memiliki kelengkapan yang bagus, sebab jika gosip yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan kuat terhadap kemampuannya untuk menertibkan atau memecahkan suatu problem dengan baik.
d. Kebenaran (correctness) isu.
“Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh proses pembuatan data, haruslah benar sesuai dengan perkiraan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebgai acuan, bila suatu informasi memperlihatkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah telah benar dan menampung perkiraan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya mirip perkiraan pemberian, perhitungan kepingan dan sebagainya.
e. Keamanan (security) berita.
Keamanan suatu berita, tergambar dari tanggapan atas pertanyaan “Did the message reach all or only the intended systems users ? “
f. Tepat waktu (timeliness) “How quickly is input transformed to correct 
output?” Bahwa gosip yang dihasilkan dari sebuah proses pembuatan data, hadirnya tidak boleh telat (lama). Informasi yang terlambat tidak akan memiliki nilai yang bagus, sehingga jika digunakan selaku dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan akan tepat waktunya suatu berita iulah yang pada kesannya akan mengakibatkan mahalnya nilai sebuah isu. Hal itu dapat diketahui sebab kecepatan untuk menerima, mengolah dan mengirimkan isu tersebut membutuhkan pertolongan teknologi-teknologi terbaru.
3. Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses mempergunakan banyak sekali sumber daya yang tersedia untuk meraih suatu tujuan. Manajemenjuga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam sebuah organisasi biar orang-orangmenjalankan pekerjaan. Sumber daya yang tersedia dalam manajemen mencakup manusia, material, dan modal. Dalam tata cara administrasi, sumber daya manajemen mencakup ketiga sumber daya tadi ditambah dengan sumber daya berupa informasi. Dalam upaya memanfaatkan sumber daya administrasi tersebut, manajer akanmelakukan tiga macam proses manajemen yaitu: a) Perencanaan Strategis, b) Pengendalian (mencakup pengorganisasian, penggerakan dan koordinasi) , c) Pengambilan keputusan.
Kegiatan manajemen bila dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi, maka mampu dibedakan dalam tiga tingkatan, yakni manajemen tingkat atas, tingkat menengah dan tingkat bawah. Kebutuhan gosip dari masing-masing tingkatan tersebut sudah tentu berlainan, oleh alasannya adalah itu perlu dipahami acara apa yang dijalankan masing-masing tingkatan manajemen tersebut, yaitu : 
  • Perencanaan strategis 
  • Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen 
  • Perencanaan dan pengendalian operasional 
  Melalui Pendekatan Rancangan Inklusi Menuju Arsitektur Yang Humanis
3.1. Perencanaan Strategis 
Perencanaan strategis (strategic planning) merupakan aktivitas dari manajemen tingkat atas, pada umumnya perencanaan strategis meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi .
Lingkungan luar organisasi selalu berubah secara konstan dan perubahan tersebut mungkin saja mampu mengakibatkan perubahan kepada strategi organisasi. Pengaruh dari lingkungan luar dapat berupa kesempatan-peluang pasar, teknologi, tekanan politik, sosial, persaingan, inflasi dan sebagainya.
b. Penetapan tujuan.
Tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai organisasi, tujuan organisasi ditetapkan oleh manajemen tingkat atas dalam proses penyusunan rencana seni manajemen yang bersifat jangka panjang .
c. Penentuan taktik.
Strategi yakni langkah-langkah-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk meraih tujuan. Dengan strategi semua kesanggupan berupa sumber-sumber daya dikerahkan semoga dapat meraih tujuan yang diharapkan. Sumber daya organisasi dapat berupa modal, personil, material dan sebagainya.
3.2. Perencanaan Taktis dan Pengendalian Manajemen 
Pengendalian manajemen ialah proses untuk meyakinkan bahwa organisasi sudah menjalankan strategi yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Dalam pengendalian manajemen terdapat suatu proses yang memberikan apa yang harus dilaksanakan oleh manajer. Proses dalam pengendalian administrasi menyangkut komunikasi informal dan formal. Komunikasi informal, contohnya berupa konferensi-pertemuan dan diskusi. Komunikasi formal dalam pengendalian administrasi misalnya dalam hal pemrograman (programming), penyusunan budget (budgeting), pelaksanaan dan pengukuran (operating and measurement) serta pelaporan dan analisis (reporting and analysis).
Pemrograman ialah proses memilih acara-program yang hendak dijalankan oleh organisasi dan memperkirakan sejumlah sumber daya yang mau dialokasikan untuk masing-masing acara. Program adalah aktivitas – acara prinsip yang sudah diputuskan untuk dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk menerapkan taktik yang sudah disusun. Contoh, acara penelitian dan pengembangan, program latihan karyawan dan sebagainya.
Anggaran adalah suatu planning yang diungkapkan dalam satuan kuantitas (nilai mata duit) untuk satu masa waktu tertentu. Dalam proses penyusunan anggaran, acara diterjemahkan dalam bentuk yang dihubungkan dengan tanggung jawab masing-masing manajer yang diberi beban untuk melaksanakan acara atau beberapa bagian dari program. Dalam proses penyususnan anggaran planning – planning diterjemahkan dalam bentuk sentra-sentra pertanggungjawaban.
Selama abad pelaksanaan (operating), catatan-catatan diselenggarakan untuk mencatat pemakaian – pemakaian sebenarnya dari sumber-sumber daya dan pendapatan-pemasukan yang diperoelh. Catatan ini sifatnya teratur sehingga data beaya-beaya dan pendapatan-pemasukan diklasifikasikan, baik secara program dan berdasarkan sentra-pusat pertanggungjawaban.
Manajer memerlukan pelaporan yang berisi gosip ihwal apa yang sedang terjadi untuk meyakinkan bahwa pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh masing-masing sentra pertanggung balasan telah berlangsung secara koordinatif. Laporan-laporan dipakai sebagai dasar pengendalian, adalah dengan cara membandingkan kinerja bahu-membahu dengan planning yang telah ditetapkan. Perbedaan- perbedaan yang nampak dalam laporan tersebut, ialah dasar yang dipakai oleh manajer untuk melaksanakan tindakan pergeseran dan perbaikan, dan pertimbangan taktik gres.
3.3. Perencanaan dan Pengendalian operasional
Pengendalian operasional yakni proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dikerjakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan proses penerapan program yang telah ditetapkan dalam pengendalian administrasi . Pengendalian operasi dilaksanakan dibawah anutan proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada peran-tugas di tingkat bawah.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan – kegiatan dalam administrasi tingkat atas lebih mempunyai kecenderungan pada perencanaan jangka panjang dan penentuan-penentuan strategi. Sementara manajemen ditingkat menengah dan bawah , lebih memiliki kecenderungan pada hal-hal yang bersifat operasional. 
Menurut Gordon B Davis menguraikan lebih lanjut ihwal ciri-ciri operasional dan keperluan gosip yang berlainan pada setiap level acara administrasi sebagaimana tampakdalam tabel 1 berikut.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berafiliasi, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bab satu dengan yang yang lain dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, mendapatkan masukan (input) berupa data, lalu mengolahnya (processing), dan menciptakan keluaran (output) berupa isu selaku dasar bagi pengambilan keputusan yang berkhasiat dan memiliki nilai faktual yang dapat dinikmati risikonya baik pada dikala itu maupun dimasa mendatang, mendukung acara operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan mempergunakan aneka macam sumber daya yang ada guna mencapai tujuan.
Suatu metode informasi pada umunya dikembangkan untuk tujuan tertentu sesuai kebutuhan pemakainya. Dengan begitu maka setiap tata cara info memiliki tujuan yang spesifik. Sistem berita yang sederhana, biasanya dikembangkan dengan tujuan menyanggupi kebutuhan data dan berita untuk unit-unit fungsional organisasi. Sistem gosip yang lebih kompleks dikembangkan untuk menanggulangi pengolahan data transaksi pada tingkat operasional dan pengutamaan tingkat pengendalian administrasi.
Permasalahan yang dihadapi pada pengembangan suatu metode isu yaitu bagaimana metode isu yang dirancang mampu mendukung secara maksimal pada setiap unit fungsional dan sekaligus pada semua tingkat acara administrasi. Suatu basis data yang lengkap dan kesanggupan memperlihatkan kembali dengan segera dan gampang terhadap data yang tersimpan dalam basis data merupakan hal penting yang perlu diamati dalam perancangan tata cara info.
4.1. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Secara biasa sebuah SIM (metode info manajemen ) dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut :
  1. Agar organisasi dapat beroperasi secara efisien. Sistem informasi administrasi melakukan pekerjaan-pekerjaan berkala secara lebih cepat dan mudah. Efisensi dapat dicapai berkat prestasi tata cara pembuatan transaksi ( Transaction Processing System), contoh sistem penerimaan gaji, sistem akuntasi, tata cara personalia, sistem persediaan dan sebagainnya.
  2. Agar organisasi dapat beroperasi secara efektif. Efektifitas ini dimaksudkan semoga dapat meraih sasaran dari metode pendukung keputusan ( Decision Suport System / DSS). DSS ini memberikan informasi khusus terhadap para pembuat keputusan dengan informasi dan model-versi tersebut dapat ditampilkan setiapkali diharapkan, sehingga para manajer mampu mengambil keputusan dengan lebih baik.
  3. Agar organisasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Dengan tata cara info manajemen maka keperluan terhadap berita dapat segera dipenuhi dengan gampang yang pada hasilnya akan mampu meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan. Contoh, penggunaan perangkat tata cara Auto matic Teller Machine (ATM) pada Bank.
  4. Agar organisasi dapat memajukan kreasi / improvisasi kepada produk yang dihasilkan. Hal ini sungguh dimungkinkan karena Sistem isu administrasi akan mengintegrasikan info – info dalam organisasi sehingga mampu menolong pengembangan usahanya melalui kreasi-kreasi produk baik barang maupun jasa. Misalnya suatu Bank yang melebarkan usahanya dalam bidang pelayanan jasa asuransi, pelayanan pembayaran rekening telepon, listrik dan sebagainya.
  5. Agar organisasi mampu meningkatkan usahanya. Sistem gosip administrasi yang baik akan mengembangkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkannya. Sistem berita administrasi akan dapat menyebabkan terjadinya ketergantungan konsumen kepada pelayanan yang diberikan organisasi tertentu sehingga konsumen merasa enggan untuk berpindah pada organisasi / perusahaan lain. 
  Definisi Manajemen
4.2. Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam Kegiatan Manajemen
Aplikasi SIM dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan info setiap unit fungsional pada semua tingkatan acara administrasi. Isi isu yang diharapkan tergantung pada fungsi masing-masing unit fungsional yang ada. Sedangkan ciri gosip yang dibutuhkan tergantung pada jenis pengerjaan keputusan yang mempunyai perbedaan tergantung pada tingkatan aktivitas manajemen. Dengan demikian suatu SIM harus bisa memberikan santunan pada proses-proses penyusunan rencana, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Proses penyusunan rencana akan membutuhkan suatu versi perencanaan, data masukan,dan manipulasi model untuk menciptakan keluaran berupa sebuah planning. Peranan SIM dalam proses penyusunan planning dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Data historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk menghidupkan data masukan yang berdasarkan data historis.
Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu model.
Manipulasi data yang lain berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi.
SIM yang bagus akan bisa menawarkan data dan kemampuan analisis perhitungan data-data. Kemampuan manipulasi model merupakan hal penting, hal ini akan memungkinkan penggunaan versi dalam suatu simulasi. Teknik analisis data historis yang mampu dipakai untuk proses penyusunan rencana antara lain:
  1. Teknik kecenderungan waktu atau tingkat pertumbuhan
  2. Teknik penghalusan data
  3. Analisis musiman
  4. Analisis relasi
  5. Analisis relasi secara otomatis (auto correlaton analysis)
  6. Analisis penyebaran
Teknik-teknik penciptaan data perlu dijalankan alasannya adalah data-data historis cuma menggambarkan keadaan masa lampau. Sedangkan penyusunan rencana melibatkan kurun lampau dan mendatang. 
4.3. Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Proses Pengendalian
Pengendalian terdiri atas acara-aktivitas yang memungkinkan aktivitas-aktivitas dilaksanakan sesuai dengan planning yang telah ditetapkan. Untuk pengendalian diharapkan suatu ukuran prestasi yang didasarkan pada pengalaman manusia. Prestasi dinyatakan menurut ukuran selaku berikut:
  • Unit masukan
  • Kegiatan
  • Keluaran yang dihasilkan
Siklus pengendalian manajemen pada organisasi ditunjukkan oleh gambar 1.5 . Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai dengan model perencanaan. 
Dukungan yang diberikan meliputi hal-hal selaku berikut:
  • Analisis perbedaan prestasi dengan standar prestasi
  • Analisis lain yang menolong dalam pengertian perbedaan
  • Arah tindakan yang hendak memperbaiki prestasi pada era mendatang
Dukungan lain dari SIM dalam proses pengendalian yaitu monitor yang terus menerus dari prestasi, bukan cuma pelaporan periodik saja.
4.4. Peranan Sistem Informasi Pada Pengambilan Keputusan
Dukungan SIM pada proses pengambilan keputusan mencakup tiga tahapan, yakni :
a. Penelusuran untuk pemahaman persoalan, terdiri atas :
  • Usaha-usaha pengusutan lingkungan yang memerlukan keputusan
  • Pengakuan adanya persoalan
b. Disain untuk penciptaan pemecahan masalah, mencakup perjuangan-perjuangan :
  • Penemuan alternatif-alternatif pemecahan persoalan
  • Pengembangan alternatif-alternatif pemecahan dilema
c. Pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan persoalan
§ Melibatkan seleksi arah langkah-langkah dan pelaksanaannya
Pengambilan keputusan merupakan tindakan manajemen dalam penyeleksian alternatif untuk mencapai target. Secara ringkas, keputusan oleh administrasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, adalah :
  • Keputusan tidak terprogram (non programed decision) atau tidak terstruktur ( unstructured decision). Keputusan ini sifatnya tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini dikerjakan oleh manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengmbilan keputusan tidak terorganisir tidak mudah ditemukan dan tidak gampang tersedia dan lazimnya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman seorang manajer merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
  • Keputusan setengah terprogram (semi programed decision) atau setengah terencana (semi structured decision).
  • Keputusan setengah teratur sifatnya yaitu sebagian yang dapat diprogram, sehingga masih memerlukan pertimbangan-usulandari pengambilan keputusan. Keputusan ini lebih sering bersifat rumit dan memerlukan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
  • Keputusan terprogram (programed decision) atau teratur (structured decision).
Keputusan ini sifatnya berulang-ulang dan rutin, sehingga mampu diprogram. Keputusan terencana terjadi dan dikerjakan terutama pada administrasi tingkat bawah.
Jika digambarkan secara ringkas, maka tipe-tipe keputusan manajemen tersebut mampu dilihat dalam gambar 1.6. berikut ini.
Manajemen Menengah
5. Jenis – jenis Sistem Informasi Manajemen
Menurut James A O’Brien secara garis besar sistem info dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni sistem gosip digunakan untuk mendukung operasional dan tata cara isu yang mendukung manajemen. 
5.1. Sistem Pendukung Operasional.
Jenis metode ini terkait dengan operasional sehari-hari yang berjalan di dalam suatu organisasi : 
  1. Sistem pemrosesan transaksi, sistem ini memproses data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basis data operasional, menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : pemrosesan pemasaran dan persedian serta sistem akuntansi.
  2. Sistem pengendalian proses, tata cara ini terkait dengan proses mengawasi dan menertibkan proses industri, contohnya : tata cara produksi baja, penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer.
  3. Sistem kerjasama antar tim/bagian perusahaan, sistem ini terkait dengan dukungan komunikasi dan koordinasi tim/bagian/kelompok kerja disuatu organisasi/perusahaan dengan memanfaatkan piranti elektro dan teknologinya, contohnya e-mail, fax, teleconference. Sistem ini mengarah pada otomatisasi perkantoran.
5.2. Sistem Pendukung Manajemen
  1. Sistem Informasi Manajemen, metode ini menunjukkan isu dalam bentuk laporan yang sudah diputuskan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh : analisis pemasaran, kinerja produksi, dan sistem pelaporan tren biaya.
  2. Sistem penunjang keputusan, tata cara ini memberikan duungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis. Contoh : penetapan harga produk : perkiraan tingkat keuntungan, metode analisis resiko.
  3. Sistem gosip administrator, metode ini dibnetuk untuk menyanggupi keperluan eksekutif yang diperoleh dari SIM maupun Sistem Pendukung Keputusan (decision Support System). Contoh : Sistem susukan yang mudah untuk menganalisis kinerja bisnis, langkah-langkah para pesaing, pertumbuhan ekonomi untuk mendukung penyusunan rencana trategis
Gambaran umum jenis-jenis tata cara isu ini menekankan tujuan utama Sistem informasi yang mendukung Operasi bisnis dan pengambilan keputusan manajerial. Gambar 1.7. menggambarkan pembagian terstruktur mengenai konseptual aplikasi sitem info. Sistem Informasi dikatagorikan dalam cara ini untuk menekankan tugas-tugas utama yang dimainkan dalam setiap operasi dan manajemen sebuah bisnis. Selain mempunyai banyak peranan , metode info memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan kesanggupan yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, meminimalisir biaya-biaya tertentu, mengembangkan servis kepada pelanggan, dan yang tidak kalah pentingnya yakni adanya peningkatan dalam pengambilan keputusan. Kemampuan yang dimiliki oleh tata cara informasi, antara lain :
  1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan tinggi
  2. Menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan gampang diakses.
  3. Menyajikan gosip dengan jelas
  4. Mengotomatisasi proses-proses yang manual
  5. Menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat
  Pengertian Budaya Nasional
Katagori yang lain dalam pembagian terstruktur mengenai Sistem Informasi antara lain :
  1. Sistem Pakar (expert System) : Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan rekomendasi pakar sebagai konsultan pakar bagi pemakai. Contoh : penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, tata cara pemeliharaan diagnosis
  2. Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System) : Sistem berbasis pengetahuan yang menduung pengerjaan, pengaturan dan penyebaran wawasan bisnis dalam perusahaan. Contoh : susukan internet ke praktik-praktik bisnis terbaik, seni manajemen proposal penjualan, metode pemecah masalah pelanggan.
  3. Sistem Informasi Strategis (strategy Information System) : Sistem yang mendukung operasi dan proses manajemen yang memeberi perusahaan berbentukproduk, layanan, kemampuan strategis selaku keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham on line, penelusuran pengantaran, metode web e- commerce
  4. Sistem bisnis fungsional (Functional Business System) : sistem yang mendukung operasional dan manajerial atas banyak sekali fungsi bisnia perusahaan. Contoh : Sistem gosip yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, administrasi operasi, administrasi sumber daya insan.
6. Komponen Sistem Informasi
Setelah kita mempelajari beberapa konsep penting dalam metode informasi selanjutnya bagaimanakah suatu metode gosip melakukan pekerjaan ? Komponen dan aktifitas apa saja yang terlibat di dalamnya ? Dalam gambar 1.8. mengilustrasikan versi metode gosip yang menawarkan kerangka rancangan untuk banyak sekali unsur dan aktifitas metode isu. 
6.1.Sumber Daya Manusia 
Manusia diharapkan untuk pengoperasian semua sistem info, sumber daya manusia ini mencakup pemakai tamat dan pakar metode gosip
  1. Pemakai tamat adalah orang-orang yang menggunakan metode gosip atau info yang dihasilkan tata cara tersebut. Mereka ialah para konsumen, tenaga penjualan, teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer. Sebagian besar dari pemakai metode isu dalam dunia bisnis ialah pekerja ahli, yakni orang yang sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi dan melakukan pekerjaan sama dalam tim serta kelompok kerja yang menciptakan, menggunakan dan berbagi berita.
  2. Pakar Sistem Informasi adalah orangorang yang menyebarkan dan mengoperasikan tata cara berita. Mereka yaitu analis sistem, pembuat software, operator metode, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf manajemen metode informasi lainnya. Analis metode bertugas selaku pendesain sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai simpulan. Pembuat software bertugas membuat acara komputer yang di berdasarkan pada spesifikasi yang di peroleh dari analis tata cara. Operator bertugas menolong mengawasi serta mengoperasikan sistem komputer dan jaringan yang besar.
6.2.Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware mencakup semua perlengkapan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan gosip. Contoh hardware dalam tata cara komputer ini adalah :
  1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemroses sentra yang berisi pemroses mikro, dan banyak sekali perlengkapan periferal yang saling berhubungan. Misalnya sistem komputer palmtop, laptop, desktop metode komputer berukuran menengah, dan tata cara komputer mainframe besar.
  2. Periferal komputer, yang berbentukperlengkapan seperti keyboard, layar video, mouse elektronik untuk input data dan perintah, printer untuk output gosip, dan disk magnetis atau optizal untuk menyimpak sumber daya data.
6.3. Sumber Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan berita. Konsep biasa software ini meliputi rangkaian perintah operasi dengan hardware komputer yang disebut acara, rangkaian perintah pemrosesan info yang disebut prosedur. Berikut ini contoh sumber daya gosip :
  1. Software system, seperti program sistem operasi, yang menertibkan serta mendukung operasi tata cara komputer.
  2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu dalam metode komputer oleh penguna selesai. Contoh : program analisis pemasaran, program pengolah kata.
  3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang hendak memakai sistem informasi. Contoh ; perintah untuk mengisi formulir kertas atau memakai software.
6.4. Sumber Daya Data
Sumber daya data dapat berbentukangka, aksara serta karater lainnnya yang menerangkan transaksi bisnis dan acara serta entitas yang lain. Data teks berupa kalimat yang dipakai untuk menulis komunikasi, data gambar, mirip grafik dan angka-angka. Serta data dalam bentuk audio video.
Sumber daya data kebanyakan disimpan, diatur dan diakses oleh banyak sekali teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :
  • Database yang menyimpan data yang sudah diproses dan dikontrol.
  • Dasar wawasan yang menyimpan pengetahuan dalam banyak sekali bentuknya mirip fakta, peraturan.
6.5. Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet, Intranet, dan ekstranet telah menjadi hal yang fundamental bagi operasi e-business dan e-commerce yang sukses untuk semua jenis organisasi dan dalam metode berita berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi berisikan komputer, pemroses komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan lainnya lewat media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya jaringan mencakup :
  1. Media komunikasi, contohnya kabel twisted-pair, kabel tembaga, kabel serat optik, teknologi gelombang mikro, seluler dan satelit yang tanpamenggunakan kabel.
  2. Dukungan Jaringan, dalam hal ini dibutuhkan banyak dukunga hardware, software, dan teknologi data untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contoh : pemroseskomunikasi seperti modem, prosesor antar jaringan,sofware pengendali, mirip software metode operasi jaringan dan penjelajah internet.
7. Daftar Istilah Penting
  1. Masukan (input), pengolahan (processing), keluaran (output), penyimpanan (storage) pengendalian (control)
  2. Pemakai final (end user)
  3. Sistem tertutup (closed system) dan metode terbuka (open system) 
  4. Kualitas info meliputi berkaitan ( relevancy) Akurat ,(accuracy) dan tepat waktu (timeliness), Lengkap ( completeness) , Benar (correctness)
  5. Sistem Informasi (information System) ; Siklus berita (information cycle) 
  6. Siklus pengolahan data (data processing cycles).
  7. Perencanaan strategis (strategic rencana)
  8. Sistem penunjang keputusan (Decision Support System / DSS) 
  9. Keputusan tidak terprogram (non programed decision) atau tidak teratur ( unstructured decision) 
  10. Sumber daya software (Software resources), Sumber daya hardware (hardware resources) 
  11. Sistem pendukung administrasi (management support System)
  12. Sistem Pendukung Operasional (Operations Support System )
8. Rangkuman
  1. Model lazim suatu tata cara terdiri atas masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran (output)
  2. Sistem isu manajemen mampu didefinisikan selaku sekumpulan sub tata cara yang saling bekerjasama, berkumpul bantu-membantu dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan yang yang lain dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berbentukdata, lalu mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa isu selaku dasar bagi pengambilan keputusan yang berkhasiat dan mempunyai nilai kasatmata yang dapat dirasakan balasannya baik pada dikala itu maupun dimasa mendatang, mendukung acara operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan banyak sekali sumber daya yang ada guna meraih tujuan.
  3. Faktor-faktor yang besar lengan berkuasa terhadap suatu berita yakni fungsi informasi, ongkos berita, nilai isu dan mutu informasi
  4. Aplikasi SIM dikembangkan untuk melayani keperluan-keperluan informasi setiap unit fungsional pada semua tingkatan kegiatan manajemen.
  5. Katagori aplikasi metode informasi mencakup metode penduung operasi yang mencakup tata cara pemroses transaksi, metode pengendalian proses dan sistem kerjasma perusahaan. Sistem penunjang administrasi yang mencakup metode informasi administrasi, tata cara pendukung keputusan, metode berita eksekutif.
  6. Komponen Sistem gosip mencakup sumber daya insan, hardware, software, data, jaringan yang dikendalikan untuk mengganti sumber daya data menjadi produk informasi. 
9. Latihan Soal
1) Jelaskan mengapa SIM sangat diperlukan oleh para manajer dalam melakukan kegiatannya !
2) Apa yang dimaksud dengan metode ?
3) Apa yang dimaksud dengan tata cara tertutup dan tata cara terbuka , dan berikan misalnya masing-masing ?
4) Apakah data dan berita ialah hal yang berbeda ? Jelaskan !
5) Jelaskan tugas dari seorang manajer ?
6) Berikanlah contoh kasus dari relasi tingkat manajemen dengan bentuk penyajian gosip !
7) Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara tata cara berorientasi proses dengan berorientasi tujuan.
8) Jelaskan korelasi antara tingkatan manajemen dengan peran dari seorang manajer !
9) Jelaskan jenis dan bagian dalam metode berita .