Lanjutan dr Tak sanggup jalankan Haji & Umrah? Perbanyaklah Amalan Ini
Sesungguhnya harta bagi yg menggunakannya dlm ketaatan pada Allah & menginfakkannya di jalan kebaikan yg mendekatkan diri pada Allah, ialah fasilitas yg dapat mengantarkannya pada Allah.
Sementara itu, harta bagi orang yg mengeluarkannya di jalan kemaksiatan pada Allah & dipakai untuk meraih tujuan-tujuan yg diharamkan atau hal yg melewatkan diri ketaatan pada Allah, maka ini ialah sebab pemutus baginya dr Allah.
Sebagaimana perumpamaan Abu Sulaiman Ad-Darani,
Allah Ta’ala sudah memuji dlm Al-Qur`an kelompok pertama & mencela golongan kedua. Allah Ta’ala berfirman dlm memuji golongan pertama,
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
”Orang-orang yg menginfakkan hartanya malam & siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di segi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka & mereka tak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 274)
Allah Ta’ala berfirman dlm mencela kalangan kedua,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ – وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ
”Wahai orang-orang yg beriman! Janganlah harta bendamu & anak-anakmu melupakan ananda dr mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yg rugi. Dan infakkanlah sebagian dr apa yg telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian tiba pada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata (meratapi), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka gue mampu berzakat & gue akan tergolong orang-orang yg saleh.” (QS. Al-Munafiquun: 9-10).
bnu Abbas Radhiyallahu Anhu mengatakan, ”Tidaklah seorang pun yg tak menunaikan zakat hartanya, kecuali meminta kembali ke dunia dikala ajalnya tiba.” Kemudian ia membaca ayat di atas.
Setelah mengetahui dalil-dalil di atas, maka tak ada argumentasi lagi bagi kita sebagai orang muslim untuk bermalas-malas dlm ibadah.
Sebagian tulisan ini disadur dr kitab Latha`if Al-Ma’berilmu Fima Lil Mawasim Min Wazha`if karya Ibnu Rajab Al-Hanbali. Semoga berguna. Aamiin.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]