Pemahaman Martabat Manusia

Apa itu Martabat manusia ?
Martabat manusia artinya harga diri insan. Martabat insan yaitu kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang akil budi sehingga manusia mendapat kawasan yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebth terhormat dibandingican dengan makhluk lainnya.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa nalar pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan insan selaku makhluk sosial, manusia senantiasa hidup bareng dengan manusia lainnya. Dorongan penduduk yang dibina semenjak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam aneka macam bentuk, alasannya itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dibilang selaku makhluk sosial, juga alasannya pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berafiliasi (interaksi) dengan orang lain, insan juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia jikalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa santunan manusia lainnya, manusia mustahil bisa berjalan dengan tegak. Dengan pertolongan orang lain, insan mampu menggunakan tangan, mampu berkomunikasi atau bicara, dan bisa berbagi seluruh kesempatankemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa insan dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, ialah;
1). Karena insan tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki keperluan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4). Potensi insan akan meningkat bila dia hidup di tengah-tengah insan.
Ciri manusia dapat dibilang sebagai makhluk sosial ialah adanya sebuah bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud yakni dengan insan satu dengan manusia yang yang lain. Secara garis besar aspek-faktor personal yang mensugesti interaksi manusia berisikan tiga hal ialah :
1). Tekanan emosional. Ini sungguh menghipnotis bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika keadaan seseorang berada dalam keadaan manusia yang direndahkan maka akan memiliki keinginan yang tinggi untuk berafiliasi dengan orang lain keadaan tersebut dimana orang yang direndahkan memerlukan kasih saying orang lain atau derma watak untuk membentuk keadaan mirip semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melaksanakan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran biar terbentuk suatu interaksi yang serasi.

  Keluarga Kudus, Kelas Sosial Penduduk Jawa Pontianak 2020 - 21